İçeriğe atla

On Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Mungkin ada yang bertanya, jika jalan kesesatan itu gelap, menakutkan, dan menyakitkan lalu mengapa banyak yang mengikutinya?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Jawabannya adalah bahwa kekafiran dan kesesatan itu ada dua macam.Pertama: penolakan terhadap hal-hal yang menyangkut keimanan yang bersifat amali dan cabang. Kesesatan seperti ini mudah dilakukan karena merupakan sikap tidak menerima terhadap kebe- naran, semata-mata tidak menerima dan meninggalkan. Kesesatan semacam inilah yang mudah dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam Risalah Nur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Mungkin ada yang bertanya, jika jalan kesesatan itu gelap, menakutkan, dan menyakitkan lalu mengapa banyak yang mengikutinya?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
157. satır: 157. satır:
Jawabannya adalah bahwa kekafiran dan kesesatan itu ada dua macam.Pertama: penolakan terhadap hal-hal yang menyangkut keimanan yang bersifat amali dan cabang. Kesesatan seperti ini mudah dilakukan karena merupakan sikap tidak menerima terhadap kebe- naran, semata-mata tidak menerima dan meninggalkan. Kesesatan semacam inilah yang mudah dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam Risalah Nur.
Jawabannya adalah bahwa kekafiran dan kesesatan itu ada dua macam.Pertama: penolakan terhadap hal-hal yang menyangkut keimanan yang bersifat amali dan cabang. Kesesatan seperti ini mudah dilakukan karena merupakan sikap tidak menerima terhadap kebe- naran, semata-mata tidak menerima dan meninggalkan. Kesesatan semacam inilah yang mudah dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam Risalah Nur.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kedua: Kesesatan yang tidak bersifat amali dan cabang, tetapi merupakan ketetapan hati yang terkait dengan akidah dan pemikiran. Bukan sekadar menafikan keimanan, melainkan juga upaya untuk menempuh jalan yang bertentangan dengan keimanan, menerima kebatilan, serta melakukan perlawanan terhadap kebenaran. Hal ini merupakan penentangan dan perlawanan terhadap keimanan, karena itu ini bukanlah urusan “tidak menerima” semata, tapi “menerima ketiadaan iman”, sementara hal itu bisa diterima dengan pembuktian ketiadaan. Tentu tidaklah mudah pembuktian ketiadaan sesuai dengan kaidah “ketiadaan tidak bisa dibuktikan.
İkinci kısım ise amelî ve fer’î olmayıp belki itikadî ve fikrî bir hükümdür. Yalnız imanın nefyini değil belki imanın zıddına gidip bir yol açmaktır. Bu ise bâtılı kabuldür, hakkın aksini ispattır. Bu kısım, imanın yalnız nefyi ve nakîzi değil, imanın zıddıdır. Adem-i kabul değil ki kolay olsun, belki kabul-ü ademdir. Ve o ademi ispat etmekle kabul edilebilir. اَل۟عَدَمُ لَا يُث۟بَتُ kaidesiyle: Ademin ispatı elbette kolay değildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Itulah jenis kekufuran dan kesesatan yang dijelaskan dalam seluruh risalah bahwa jalan itu sulit ditempuh. Orang yang memiliki kesadaran secuil pun tidak akan menempuh jalan itu. Sebagaimana dibuktikan dengan tegas dalam berbagai risalah, di jalan tersebut ada penderitaan yang pedih dan kegelapan yang menakutkan, sehingga orang yang memiliki akal sedikit pun tidak ingin menempuh jalan itu.
İşte sair risalelerde imtina derecesinde suubetli ve müşkülatlı gösterilen küfür ve dalalet bu kısımdır ki zerre miktar şuuru bulunan, bu yola sâlik olmamak lâzımdır. Hem bu yol, risalelerde kat’î ispat edildiği gibi o kadar dehşetli elemleri var ve boğucu karanlıkları var ki zerre miktar aklı bulunan, o yola talip olmaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mungkin ada yang bertanya, jika jalan kesesatan itu gelap, menakutkan, dan menyakitkan lalu mengapa banyak yang mengikutinya?
'''Eğer denilse:''' Bu kadar elîm ve karanlıklı, müşkülatlı yola nasıl ekser insanlar gidiyorlar?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">