İçeriğe atla

On Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Adapun jalan kelompok yang mendapat petunjuk dan jalan mulia para nabi—terutama kekasih Allah, Rasul— bersifat eksis, positif, dan konstruktif. Selain itu, ia juga bersifat aktif dan lurus, ser- ta selalu berada di atas relnya tanpa pernah menyimpang dan melam- paui batas. Jalan tersebut senantiasa berpikir akibat, berada pada ubudiah yang tulus kepada Tuhan, serta menghancurkan fira’unisme dan kebebasan nafsu ammârah. Karenanya, kaum munafik Madi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Adapun rahasia di balik adanya perlawanan aneh di atas adalah bahwa di dalam kesesatan dan kekufuran terdapat ketiadaan, peng- abaian yang sangat mudah dan tidak perlu bergerak. Di dalamnya juga terdapat perusakan yang sama ringan dan sepelenya, sebab bisa dihadapi hanya dengan sedikit pergerakan saja. Serta, di dalam- nya terdapat pelanggaran dan sikap melampaui batas. Pelanggaran yang ringan dan kecil ini memang bisa menimbulkan bahaya bagi banyak oran..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Adapun jalan kelompok yang mendapat petunjuk dan jalan mulia para nabi—terutama kekasih Allah, Rasul— bersifat eksis, positif, dan konstruktif. Selain itu, ia juga bersifat aktif dan lurus, ser- ta selalu berada di atas relnya tanpa pernah menyimpang dan melam- paui batas. Jalan tersebut senantiasa berpikir akibat, berada pada ubudiah yang tulus kepada Tuhan, serta menghancurkan fira’unisme dan kebebasan nafsu ammârah. Karenanya, kaum munafik Madi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
198. satır: 198. satır:
Adapun rahasia di balik adanya perlawanan aneh di atas adalah bahwa di dalam kesesatan dan kekufuran terdapat ketiadaan, peng- abaian yang sangat mudah dan tidak perlu bergerak. Di dalamnya juga terdapat perusakan yang sama ringan dan sepelenya, sebab bisa dihadapi hanya dengan sedikit pergerakan saja. Serta, di dalam- nya terdapat pelanggaran dan sikap melampaui batas. Pelanggaran yang ringan dan kecil ini memang bisa menimbulkan bahaya bagi banyak orang. Sehingga mereka menyangka bahwa kelompok sesat tadi memiliki kekuatan. Akibatnya, mereka direndahkan dan dikua- sai lewat teror dan tindakan fir’aunisme-nya. Lalu di sisi lain, dalam diri manusia tersimpan perasaan materialistik serta kekuatan hewani yang tidak mampu melihat dan memikirkan kesudahan yang ada. Ia tertipu dan terlena oleh kenikmatan yang bersifat sementara. Hal inilah yang kemudian membuat perangkat lunak manusia yaitu akal dan kalbunya, menyimpang dari tugas-tugasnya yang utama.
Adapun rahasia di balik adanya perlawanan aneh di atas adalah bahwa di dalam kesesatan dan kekufuran terdapat ketiadaan, peng- abaian yang sangat mudah dan tidak perlu bergerak. Di dalamnya juga terdapat perusakan yang sama ringan dan sepelenya, sebab bisa dihadapi hanya dengan sedikit pergerakan saja. Serta, di dalam- nya terdapat pelanggaran dan sikap melampaui batas. Pelanggaran yang ringan dan kecil ini memang bisa menimbulkan bahaya bagi banyak orang. Sehingga mereka menyangka bahwa kelompok sesat tadi memiliki kekuatan. Akibatnya, mereka direndahkan dan dikua- sai lewat teror dan tindakan fir’aunisme-nya. Lalu di sisi lain, dalam diri manusia tersimpan perasaan materialistik serta kekuatan hewani yang tidak mampu melihat dan memikirkan kesudahan yang ada. Ia tertipu dan terlena oleh kenikmatan yang bersifat sementara. Hal inilah yang kemudian membuat perangkat lunak manusia yaitu akal dan kalbunya, menyimpang dari tugas-tugasnya yang utama.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun jalan kelompok yang mendapat petunjuk dan jalan mulia para nabi—terutama kekasih Allah, Rasul— bersifat eksis, positif, dan konstruktif. Selain itu, ia juga bersifat aktif dan lurus, ser- ta selalu berada di atas relnya tanpa pernah menyimpang dan melam- paui batas. Jalan tersebut senantiasa berpikir akibat, berada pada ubudiah yang tulus kepada Tuhan, serta menghancurkan fira’unisme dan kebebasan nafsu ammârah. Karenanya, kaum munafik Madinah yang ketika itu menghadapi fondasi positif dan kokoh tersebut men- jadi seperti kelelawar-kelelawar yang berada di depan mentari dan lampu yang bersinar terang. Mereka segera menutup mata dan meng- gabungkan diri dengan kekuatan setan. Mereka terus berada dalam kesesatan dan tidak tertarik oleh daya tarik al-Qur’an yang agung serta hakikat-hakikatnya yang kekal abadi.
Ehl-i hidayet ve başta ehl-i nübüvvet ve başta Habib-i Rabbü’l-âlemîn olan Resul-i Ekrem aleyhissalâtü vesselâmın meslek-i kudsîsi; hem vücudî hem sübutî hem tamir hem hareket hem hudutta istikamet hem âkıbeti düşünmek hem ubudiyet hem nefs-i emmarenin firavuniyetini, serbestliğini kırmak gibi esasat-ı mühimme bulunduğundandır ki Medine-i Münevvere’de bulunan o zamanın münafıkları, o parlak güneşe karşı yarasa kuşu gibi gözlerini yumup, o cazibe-i azîmeye karşı şeytanî bir kuvve-i dâfiaya kapılıp dalalette kalmışlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kalau kemudian ada yang berkata bahwa Rasul merupakan kekasih Allah. Beliau tidak mengucapkan sesuatu kecuali yang benar. Yang beliau miliki adalah hakikat kebenaran. Allah telah mem- bantu beliau dalam berbagai peperangan dengan mengirimkan para malaikat sebagai prajurit-prajurit-Nya. Seluruh pasukannya pernah meminum dari air yang memancar lewat jari-jemari beliau. Beliau juga pernah membuat kenyang seribu orang dengan seekor kambing yang telah dimasak dan dengan beberapa genggam gandum. Beliau kalahkan orang-orang kafir hanya dengan segenggam tanah yang dilemparkan ke mata mereka sehingga tanah tersebut masuk ke mata mereka masing-masing. Bagaimana mungkin seorang pemimpin rabbani yang memiliki mukjizat menakjubkan semacam itu bisa dikalahkan di akhir Perang Uhud dan di awal Perang Hunain?
'''Eğer denilirse:''' Resul-i Ekrem aleyhissalâtü vesselâm madem Habib-i Rabbü’l-âlemîn’dir. Hem elindeki hak ve lisanındaki hakikattir. Ve ordusundaki askerlerin bir kısmı melâikedir. Ve bir avuç su ile bir orduyu sular. Ve dört avuç buğday ve bir oğlağın etiyle bin adamı doyuracak bir ziyafet verir. Ve küffar ordusunun gözlerine bir avuç toprak atmakla o bir avuç topraktan her küffarın gözüne bir avuç toprak girmesiyle onları kaçırır. Ve daha bunun gibi bin mu’cizat sahibi olan bir Kumandan-ı Rabbanî, nasıl oluyor Uhud’un nihayetinde ve Huneyn’in bidayetinde mağlup oluyor?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">