İçeriğe atla

On Altıncı Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Atas dasar itulah, berita-berita yang muncul pada bulan Ramadhan, hari Raya Idul Adha, dan waktu-waktu yang lainnya, bisa jadi tidak disertai oleh syarat-syarat yang terkait dengannya. Karena itu, ia tidak muncul sebagai realitas. Mereka yang memberitakannya tidak- lah berbohong. Sebab, peristiwa-peristiwa tersebut telah ditetapkan, namun tidak terjadi sebelum syarat-syaratnya terpenuhi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Salah seorang saudara kita, yaitu Caprazzade Abdullah Afandi, juga beberapa orang lainnya memberitahukan bahwa menurut para ahli kasyaf, pada bulan Ramadhan yang lalu golongan Ahlu Sunnah wal Jamaah mendapatkan kabar gembira dan kemenangan serta mereka dijauhkan dari bencana. Namun kenyataannya tidak demikian. Maka dari itu, mereka kemudian bertanya kepadaku, “Mengapa para wali dan ahli kasyaf tersebut menginformasikan sesuatu yang ternyata tidak sesua..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Atas dasar itulah, berita-berita yang muncul pada bulan Ramadhan, hari Raya Idul Adha, dan waktu-waktu yang lainnya, bisa jadi tidak disertai oleh syarat-syarat yang terkait dengannya. Karena itu, ia tidak muncul sebagai realitas. Mereka yang memberitakannya tidak- lah berbohong. Sebab, peristiwa-peristiwa tersebut telah ditetapkan, namun tidak terjadi sebelum syarat-syaratnya terpenuhi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
15. satır: 15. satır:
Maka dari itu, mereka kemudian bertanya kepadaku, “Mengapa para wali dan ahli kasyaf tersebut menginformasikan sesuatu yang ternyata tidak sesuai dengan realita?”Aku pun segera memberikan jawaban ringkas kepada mereka sesuai dengan apa yang terbesit dalam kalbu. Yaitu:
Maka dari itu, mereka kemudian bertanya kepadaku, “Mengapa para wali dan ahli kasyaf tersebut menginformasikan sesuatu yang ternyata tidak sesuai dengan realita?”Aku pun segera memberikan jawaban ringkas kepada mereka sesuai dengan apa yang terbesit dalam kalbu. Yaitu:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ada sebuah hadis Nabi yang maknanya berbunyi, “Musibah yang turun bisa ditolak oleh sedekah”.(*<ref>*Lihat (seputar “sedikit sedekah bisa menolak banyak bala”) al-‘Ajlûni, Kasyf al- Khafâ, 2/30.</ref>)Dari hadis di atas tampak jelas bahwa ketika takdir yang berasal dari alam gaib akan datang, ia terikat dengan beberapa syarat. Takdir itu tidak terjadi jika syaratnya tidak terpenuhi. Dengan demikian, seluruh takdir yang terlihat oleh para wali kasyaf itu sebe- narnya tidak bersifat mutlak, tetapi terikat oleh beberapa syarat. Ketika syarat-syaratnya tidak ada, maka peristiwanya juga tidak terjadi. Sebab, peristiwa tersebut ibarat waktu kejadian yang tergantung. Ia telah ditulis dalam “lembaran penghapusan dan penetapan” yang merupakan salah satu jenis catatan lembaran azali. Jarang sekali kasyaf seorang makhluk bisa menyingkap lembaran azali tadi. Bahkan sebagian besar tidak bisa naik sampai ke sana.
Hadîs-i şerifte vârid olmuştur ki: “Bazen bela nâzil oluyor; gelirken karşısına sadaka çıkar, geri çevirir.” Şu hadîsin sırrı gösteriyor ki '''mukadderat, bazı şeraitle vukua gelirken geri kalır.''' Demek, ehl-i keşfin muttali olduğu mukadderat mutlak olmadığını, belki bazı şeraitle mukayyed bulunduğunu ve o şeraitin vuku bulmamasıyla o hâdise de vukua gelmiyor. Fakat o hâdise, ecel-i muallak gibi Levh-i Ezelî’nin bir nevi defteri hükmünde olan Levh-i Mahv-İspat’ta mukadder olarak yazılmıştır. Gayet nadir olarak Levh-i Ezelî’ye kadar keşif çıkar. Ekseri oraya çıkamıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Atas dasar itulah, berita-berita yang muncul pada bulan Ramadhan, hari Raya Idul Adha, dan waktu-waktu yang lainnya, bisa jadi tidak disertai oleh syarat-syarat yang terkait dengannya. Karena itu, ia tidak muncul sebagai realitas. Mereka yang memberitakannya tidak- lah berbohong. Sebab, peristiwa-peristiwa tersebut telah ditetapkan, namun tidak terjadi sebelum syarat-syaratnya terpenuhi.
İşte bu sırra binaen, geçen ramazan-ı şerifte ve Kurban Bayramında ve daha başka vakitlerde istihraca binaen veya keşfiyat nevinden verilen haberler, muallak oldukları şeraiti bulamadıkları için vukua gelmemişler ve haber verenleri tekzip etmiyorlar. Çünkü mukadder imiş fakat şartı gelmeden o da vukua gelmemiş.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Memang benar bahwa doa tulus yang dipanjatkan oleh ka- langan ahli sunnah wal jamaah untuk penghapusan bid'ah pada bulan Ramadhan merupakan syarat dan sebab yang penting. Namun sayang sekali karena pada bulan penuh berkah itu perbuatan bid’ah telah masuk ke masjid-masjid sehingga membuat permohonan tadi tidak dikabulkan. Akibatnya, tidak tercapai kelapangan. Sebab, sebagaimana sedekah bisa menolak musibah seperti yang ditunjukkan oleh hadis di atas, doa yang tulus dari banyak orang juga bisa mendatangkan kelapangan umum. Namun, karena daya tarik doa itu belum terwujud, kelapangan juga belum diberikan.
Evet, ramazan-ı şerifte bid’aların ref’ine Ehl-i Sünnet ve Cemaat’in ekseriyetle hâlis duası bir şart ve bir sebeb-i mühim idi. Maalesef camilere ramazan-ı şerifte bid’alar girdiğinden, duaların kabulüne set çekip ferec gelmedi. Nasıl ki sâbık hadîsin sırrıyla: Sadaka, belayı ref’ eder. Ekseriyetin hâlis duası dahi ferec-i umumîyi cezbeder. Kuvve-i cazibe vücuda gelmediğinden fütuhat da verilmedi.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">