İçeriğe atla

On Altıncı Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Di awal kami telah menyebutkan bahwa eksistensi, kehidupan, dan rahmat merupakan hakikat alam yang paling penting dan mempunyai kedudukan tertinggi. Karena itu, hakikat kehidupan tersebut beserta seluruh detil-detilnya mengarah kepada kehendak, rahmat, dan kemauan-Nya. Dan salah satu rahasianya adalah karena kehidupan beserta seluruh perangkatnya merupakan sumber rasa syukur serta pangkal pengabdian dan tasbih, maka tidak ada kaidah baku yang menghijab k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Selanjutnya==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Di awal kami telah menyebutkan bahwa eksistensi, kehidupan, dan rahmat merupakan hakikat alam yang paling penting dan mempunyai kedudukan tertinggi. Karena itu, hakikat kehidupan tersebut beserta seluruh detil-detilnya mengarah kepada kehendak, rahmat, dan kemauan-Nya. Dan salah satu rahasianya adalah karena kehidupan beserta seluruh perangkatnya merupakan sumber rasa syukur serta pangkal pengabdian dan tasbih, maka tidak ada kaidah baku yang menghijab k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
169. satır: 169. satır:
==Selanjutnya==
==Selanjutnya==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
persoalan kedua mengenai jenis kelamin janin di rahim ibu yang bisa diketahui lewat sinar Rontgen. Perlu diketahui bahwa pengetahuan manusia tentang hal tersebut sama sekali tidak menafikan makna gaib yang terkandung dalam bunyi ayat berikut:“Dia mengetahui apa yang terdapat dalam rahim.” (QS. Luqman [31]: 34) Sebab, maksud dari pengetahuan Allah di atas tidak terbatas pada jenis kelamin janin. Tetapi maksudnya adalah pengetahuan tentang potensi-potensi mengagumkan yang dimiliki oleh bayi tersebut sebagai prinsip-prinsip takdir hidup dan kondisi-kondisi yang akan didapat oleh manusia di masa mendatang. Bahkan juga mencakup pengetahuan tentang stempel Shamadiyah yang tampak pada ciri-ciri fisiknya. Semua itulah yang dimaksud oleh ayat di atas. Yaitu bahwa pengetahuan tentang sang janin beserta segala persoalan di atas merupakan pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Dzat Yang Maha Mengetahui hal gaib. Seandainya ratusan ribu pikiran manusia yang tajam seperti sinar Rontgen bergabung, niscaya ia takkan mampu meskipun untuk sekadar mengetahui ciri fisik wajah manusia yang menjadi tanda pembeda antara seseorang dengan seluruh manusia di dunia. Lalu bagaimana mungkin ciri kejiwaan yang terdapat pada potensi dan kecenderungan manusia yang ratusan ribu kali lebih luar biasa dari ciri-ciri fisik tadi bisa disingkap?!
Röntgen şuâıyla rahm-ı maderdeki çocuğun erkek ve dişisini bilmek ile وَ يَع۟لَمُ مَا فِى ال۟اَر۟حَامِ âyetinin meal-i gaybîsine münafî olamaz. Çünkü âyet yalnız zükûret ve ünûset keyfiyetine değil belki o çocuğun acib istidad-ı hususisi ve istikbalde kesbedeceği vaziyetine medar olan mukadderat-ı hayatiyesinin mebâdileri, hattâ simasındaki gayet acib olan sikke-i samediyet muraddır ki çocuğun o tarzda bilinmesi, ilm-i Allâmü’l-guyub’a mahsustur. Yüz bin röntgen-misal fikr-i beşerî birleşse yine o çocuğun umum efrad-ı beşeriyeye karşı birer alâmet-i farikası bulunan yalnız hakiki sima-yı vechiyesini keşfedemez. Nerede kaldı ki sima-yı vechî sikkesinden yüz defa daha hârika olan istidadındaki sima-yı manevîyi keşfedebilsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di awal kami telah menyebutkan bahwa eksistensi, kehidupan, dan rahmat merupakan hakikat alam yang paling penting dan mempunyai kedudukan tertinggi. Karena itu, hakikat kehidupan tersebut beserta seluruh detil-detilnya mengarah kepada kehendak, rahmat, dan kemauan-Nya. Dan salah satu rahasianya adalah karena kehidupan beserta seluruh perangkatnya merupakan sumber rasa syukur serta pangkal pengabdian dan tasbih, maka tidak ada kaidah baku yang menghijab kehendak khusus Ilahi dan perantara lahiriah yang bisa menghijab rahmat Ilahi.
Başta dedik ki vücud ve hayat ve rahmet, bu kâinatta en mühim hakikatlerdir ve en mühim makam onlarındır. İşte onun için o câmi’ hakikat-i hayatiye, bütün incelikleriyle ve dekaikiyle irade-i hâssaya ve rahmet-i hâssaya ve meşiet-i hâssaya bakmalarının bir sırrı şudur ki: Hayat, bütün cihazatıyla ve cihatıyla şükür ve ubudiyet ve tesbihin menşe ve medarı olduğundandır ki irade-i hâssaya hicab olan yeknesaklık ve kaidelik ve rahmet-i hâssaya perde olan vesait-i zâhiriye konulmamıştır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">