İçeriğe atla

On Altıncı Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Lisan” tersebut yang menjadi petunjuk atas Pencipta Yang Mahamulia bukanlah lisan yang bersifat gaib. Tetapi ia bisa diketahui dan bisa dikenali. Sebab, ia mengikuti kaidah baku, berjalan sesuai dengan aturan tertentu, serta bersandar pada struktur bentuk janin. Pengetahuan tersebut merupakan lisan yang bisa berbicara dan ranting yang merambat dari alam gaib ke alam nyata." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Pertama, manifestasi yang menunjukkan kesatuan, keesaan, dan sifat shamadiyah Allah . Pasalnya, janin menjadi saksi atas ketunggalan Pencipta-Nya lewat kesamaan seluruh organ-organ pokoknya dengan seluruh manusia. Lewat “lisan” itu janin tersebut seolah menyeru dengan berkata, “Dzat Yang telah menganugerah- kan kepadaku bentuk fisik semacam ini adalah Sang Maha Pencipta yang juga telah menganugerahkan anggota badan yang sama kepada seluruh manusia...." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Lisan” tersebut yang menjadi petunjuk atas Pencipta Yang Mahamulia bukanlah lisan yang bersifat gaib. Tetapi ia bisa diketahui dan bisa dikenali. Sebab, ia mengikuti kaidah baku, berjalan sesuai dengan aturan tertentu, serta bersandar pada struktur bentuk janin. Pengetahuan tersebut merupakan lisan yang bisa berbicara dan ranting yang merambat dari alam gaib ke alam nyata." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
177. satır: 177. satır:
Pertama, manifestasi yang menunjukkan kesatuan, keesaan, dan sifat shamadiyah Allah . Pasalnya, janin menjadi saksi atas ketunggalan Pencipta-Nya lewat kesamaan seluruh organ-organ pokoknya dengan seluruh manusia. Lewat “lisan” itu janin tersebut seolah menyeru dengan berkata, “Dzat Yang telah menganugerah- kan kepadaku bentuk fisik semacam ini adalah Sang Maha Pencipta yang juga telah menganugerahkan anggota badan yang sama kepada seluruh manusia. Dialah Allah, Pencipta seluruh makhluk yang bernyawa.”
Pertama, manifestasi yang menunjukkan kesatuan, keesaan, dan sifat shamadiyah Allah . Pasalnya, janin menjadi saksi atas ketunggalan Pencipta-Nya lewat kesamaan seluruh organ-organ pokoknya dengan seluruh manusia. Lewat “lisan” itu janin tersebut seolah menyeru dengan berkata, “Dzat Yang telah menganugerah- kan kepadaku bentuk fisik semacam ini adalah Sang Maha Pencipta yang juga telah menganugerahkan anggota badan yang sama kepada seluruh manusia. Dialah Allah, Pencipta seluruh makhluk yang bernyawa.”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Lisan” tersebut yang menjadi petunjuk atas Pencipta Yang Mahamulia bukanlah lisan yang bersifat gaib. Tetapi ia bisa diketahui dan bisa dikenali. Sebab, ia mengikuti kaidah baku, berjalan sesuai dengan aturan tertentu, serta bersandar pada struktur bentuk janin. Pengetahuan tersebut merupakan lisan yang bisa berbicara dan ranting yang merambat dari alam gaib ke alam nyata.
İşte rahm-ı maderdeki ceninin bu lisanı, gaybî değil, kaideye ve ıttırada ve nevine tabi olduğu için malûmdur, bilinebilir. Âlem-i şehadetten âlem-i gayba girmiş bir daldır ve bir dildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">