İçeriğe atla

On Yedinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai jiwa yang memerintah umat manusia! Perhatikan contoh berikut ini dan pahamilah ke mana sebenarnya engkau mengajak umat manusia. Misalnya di hadapan kita ada dua jalan. Kita meniti salah satunya. Pada setiap langkah di jalan tersebut kita menyaksikan orang-orang malang yang lemah sedang diserang oleh kaum zalim. Kaum lalim itu merampas harta dan kekayaan mereka, serta meng- hancurkan rumah-rumah dan gubuk-gubuk mereka. Bahkan kaum tersebut melukai m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kebahagiaan macam apa yang kau jaminkan bagi orang malang yang relung-relung kalbu dan fondasi jiwanya ditimpa oleh tamparan kesesatan, sehingga semua harapannya menjadi hilang, berubah menjadi penderitaan akibat kesialanmu? Orang yang jiwa dan kalbunya tersiksa di neraka, sementara hanya fisiknya yang berada di surga yang dusta dan fana ini, apakah ia bisa dikatakan bahagia?Demikianlah engkau menyesatkan manusia yang tak berdaya seperti ini. Engkau memb..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai jiwa yang memerintah umat manusia! Perhatikan contoh berikut ini dan pahamilah ke mana sebenarnya engkau mengajak umat manusia. Misalnya di hadapan kita ada dua jalan. Kita meniti salah satunya. Pada setiap langkah di jalan tersebut kita menyaksikan orang-orang malang yang lemah sedang diserang oleh kaum zalim. Kaum lalim itu merampas harta dan kekayaan mereka, serta meng- hancurkan rumah-rumah dan gubuk-gubuk mereka. Bahkan kaum tersebut melukai m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
69. satır: 69. satır:
yang berada di surga yang dusta dan fana ini, apakah ia bisa dikatakan bahagia?Demikianlah engkau menyesatkan manusia yang tak berdaya seperti ini. Engkau membuat mereka mengecap siksa neraka dalam kenikmatan surga yang penuh dusta.
yang berada di surga yang dusta dan fana ini, apakah ia bisa dikatakan bahagia?Demikianlah engkau menyesatkan manusia yang tak berdaya seperti ini. Engkau membuat mereka mengecap siksa neraka dalam kenikmatan surga yang penuh dusta.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai jiwa yang memerintah umat manusia! Perhatikan contoh berikut ini dan pahamilah ke mana sebenarnya engkau mengajak umat manusia. Misalnya di hadapan kita ada dua jalan. Kita meniti salah satunya. Pada setiap langkah di jalan tersebut kita menyaksikan orang-orang malang yang lemah sedang diserang oleh kaum zalim. Kaum lalim itu merampas harta dan kekayaan mereka, serta meng- hancurkan rumah-rumah dan gubuk-gubuk mereka. Bahkan kaum tersebut melukai mereka secara kejam sehingga langitpun nyaris menangisi kondisi mereka yang menyedihkan. Sejauh mata memandang, kondisi inilah yang tampak. Yang terdengar di jalan ini hanyalah kegaduhan dan keributan kaum lalim, serta rintihan orang-orang yang teraniaya. Seolah-olah upacara duka sedang menyelimuti jalan tersebut.Sesuai dengan naluri kemanusiaannya yang ikut merasa sakit dengan penderitaan yang dialami orang lain, manusia tidak akan tahan dengan siksaan luar biasa yang dilihatnya di jalan itu. Karena itu, orang yang meniti jalan tersebut pastilah melakukan salah satu dari dua hal berikut: entah ia melepaskan naluri kemanusiaannya lalu membawa kalbu yang kesat dan sangat kasar sehingga tidak merasa pilu dengan hancurnya masyarakat selama ia sendiri bisa aman dan selamat. Atau, ia menanggalkan apa yang menjadi tuntutan kalbu dan akal.
Ey beşerin nefs-i emmaresi! Bu temsile bak, beşeri nereye sevk ettiğini bil. Mesela, bizim önümüzde iki yol var. '''Birisinden''' gidiyoruz. Görüyoruz ki her adım başında bîçare âciz bir adam bulunur. Zalimler hücum edip malını, eşyasını gasbederek kulübeciğini harap ediyorlar, bazen de yaralıyorlar. Öyle bir tarzda ki acınacak haline sema ağlıyor. Nereye bakılsa hal bu minval üzere gidiyor. O yolda işitilen sesler, zalimlerin gürültüleri, mazlumların ağlayışları olduğundan umumî bir matem, o yolu kaplıyor. İnsan, insaniyet cihetiyle gayrın elemiyle müteellim olduğundan hadsiz bir eleme giriftar oluyor. Halbuki vicdan bu derece teellüme tahammül edemediğinden o yolda giden, iki şeyden birisine mecbur olur. Ya insaniyetten tecerrüd edip ve nihayetsiz vahşeti iltizam ederek öyle bir kalbi taşıyacak ki kendi selâmetiyle beraber umumun helâketi onu müteessir etmesin veyahut kalp ve aklın muktezasını iptal etsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">