78.339
düzenleme
("Kedua, pengingkaran kaum kafir dan kaum yang sesat terhadap hakikat keimanan tidaklah memiliki kekuatan. Penolakan mereka itu sama sekali tidak memiliki pegangan. Juga, kesepakatan mereka tidak bernilai karena berupa peniadaan. Seribu orang yang menging- kari nilainya sama dengan satu orang. Contohnya adalah ketika semua penduduk Istanbul tidak melihat hilal (bulan sabit) di awal Ramadan yang penuh berkah, maka pengakuan dua orang yang melihat bulan akan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Rahasianya adalah sebagai berikut: Pernyataan kaum yang ingkar itu beragam meskipun kelihatannya hanya satu. Sebab, antara yang satu dengan yang lain tidak bisa menyatu untuk saling menguatkan dan mendukung. Sebaliknya, pernyataan mereka yang mengakui kebenaran itu adalah satu, saling mendukung, saling menyokong, dan saling menguatkan. Orang yang tidak melihat hilal Ramadhan berkata, “Hilal tersebut dalam pandanganku tidak ada”, “Menurutku ia tidak..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
151. satır: | 151. satır: | ||
Contohnya adalah ketika semua penduduk Istanbul tidak melihat hilal (bulan sabit) di awal Ramadan yang penuh berkah, maka pengakuan dua orang yang melihat bulan akan menjatuhkan nilai kesepakatan mereka semua. Dengan demikian, kesepakatan kaum kafir yang berjumlah banyak itu tidak ada artinya karena substansi kekufuran dan kesesatan adalah penyangkalan, penolakan, kebodohan, dan ketiadaan. Dari sini, nilai dua orang mukmin yang bersandar pada penyaksian terhadap hakikat keimanan yang permanen mengungguli dan mengalahkan kesepakatan kaum yang sesat dan ingkar yang jumlahnya tak terbatas. | Contohnya adalah ketika semua penduduk Istanbul tidak melihat hilal (bulan sabit) di awal Ramadan yang penuh berkah, maka pengakuan dua orang yang melihat bulan akan menjatuhkan nilai kesepakatan mereka semua. Dengan demikian, kesepakatan kaum kafir yang berjumlah banyak itu tidak ada artinya karena substansi kekufuran dan kesesatan adalah penyangkalan, penolakan, kebodohan, dan ketiadaan. Dari sini, nilai dua orang mukmin yang bersandar pada penyaksian terhadap hakikat keimanan yang permanen mengungguli dan mengalahkan kesepakatan kaum yang sesat dan ingkar yang jumlahnya tak terbatas. | ||
Rahasianya adalah sebagai berikut: | |||
Pernyataan kaum yang ingkar itu beragam meskipun kelihatannya hanya satu. Sebab, antara yang satu dengan yang lain tidak bisa menyatu untuk saling menguatkan dan mendukung. Sebaliknya, pernyataan mereka yang mengakui kebenaran itu adalah satu, saling mendukung, saling menyokong, dan saling menguatkan. Orang yang tidak melihat hilal Ramadhan berkata, “Hilal tersebut dalam pandanganku tidak ada”, “Menurutku ia tidak ada”, dan yang lain juga mengatakan hal yang serupa. Masing-masing meniadakan dari sudut pandangnya sendiri, bukan berdasarkan kenyataan yang ada. Karena itu, perbedaan pandangan mereka, keragaman sebab yang membuat mereka tidak melihat bulan, serta banyaknya faktor penghalang pada masing-masing pribadi membuat klaim mereka berbeda-beda dan tidak saling menguatkan. | |||
Adapun mereka yang mengaku melihat bulan tidak ada yang berkata, “Dalam pandanganku, hilal itu ada.” Juga, tidak ada yang berkata, “Menurutku...” Tetapi ia berkata, “Hilal itu benar-benar ada. Ia ada di langit.” Semua orang yang menyaksikan akan membenarkan pernyataannya itu dan akan ikut menguatkan dengan berkata, “Hilal tersebut benar-benar ada.” Artinya, semua pernyataan yang ada sama. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme