82.619
düzenleme
("Adapun kaum sesat, dengan pengaruh hawa nafsu dan tuntutan perasaan yang buta, tidak melihat akibat dan lebih mengutamakan satu ons kenikmatan “sekarang” daripada ribuan kuintal kenikmatan “mendatang”. Mereka pun bersatu-padu dan berkumpul untuk mendapatkan keuntungan dunia dan kenikmatan yang “sekarang” itu. Ya, para penghamba nafsu rendahan yang kalbunya telah mati itu bersatu dan hidup rukun guna meraih kenikmatan dan kepentingan duniawi y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Karena kelompok yang mendapat petunjuk mengarahkan per- hatiannya pada buah kesempurnaan dan imbalan ukhrawi di akhirat nanti serta prinsip-prinsip agung yang berasal kalbu dan akal, seharusnya mereka berlaku istikamah dan ikhlas secara sungguh-sungguh dan mencapai persatuan atas landasan kerelaan berkorban. Namun, karena mereka tidak mampu melepaskan diri dari egoisme dan tindakan ekstrem, akhirnya mereka justru kehilangan persatuan yang merupakan sumbe..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
99. satır: | 99. satır: | ||
Adapun kaum sesat, dengan pengaruh hawa nafsu dan tuntutan perasaan yang buta, tidak melihat akibat dan lebih mengutamakan satu ons kenikmatan “sekarang” daripada ribuan kuintal kenikmatan “mendatang”. Mereka pun bersatu-padu dan berkumpul untuk mendapatkan keuntungan dunia dan kenikmatan yang “sekarang” itu. Ya, para penghamba nafsu rendahan yang kalbunya telah mati itu bersatu dan hidup rukun guna meraih kenikmatan dan kepentingan duniawi yang bersifat duniawi dan instan. | Adapun kaum sesat, dengan pengaruh hawa nafsu dan tuntutan perasaan yang buta, tidak melihat akibat dan lebih mengutamakan satu ons kenikmatan “sekarang” daripada ribuan kuintal kenikmatan “mendatang”. Mereka pun bersatu-padu dan berkumpul untuk mendapatkan keuntungan dunia dan kenikmatan yang “sekarang” itu. Ya, para penghamba nafsu rendahan yang kalbunya telah mati itu bersatu dan hidup rukun guna meraih kenikmatan dan kepentingan duniawi yang bersifat duniawi dan instan. | ||
Karena kelompok yang mendapat petunjuk mengarahkan per- hatiannya pada buah kesempurnaan dan imbalan ukhrawi di akhirat nanti serta prinsip-prinsip agung yang berasal kalbu dan akal, seharusnya mereka berlaku istikamah dan ikhlas secara sungguh-sungguh dan mencapai persatuan atas landasan kerelaan berkorban. Namun, karena mereka tidak mampu melepaskan diri dari egoisme dan tindakan ekstrem, akhirnya mereka justru kehilangan persatuan yang merupakan sumber kekuatan mulia. Keihklasan mereka pun menjadi hilang, amal-amal ukhrawi mereka menjadi sia-sia, dan merasa sulit untuk mencapai ridha Allah . | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme