86.184
düzenleme
("Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan per..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Sebab, landasan manhaj kita adalah ukhuwwah (persaudaraan). Hubungan yang mengikat kita adalah persaudaraan yang hakiki. Bukan hubu- ngan antara anak dan ayah, serta bukan pula hubungan antara dan murid. Kalaupun ada, hubungan itu hanyalah hubungan dengan se- orang ustadz.Karena jalan kita adalah al-khalîliyah (persahabatan yang tulus), maka prinsip kita adalah al-khullah (kesetiakawanan). Al-Khullah tersebut mengharuskan adanya sahabat yang setia, tema..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
77. satır: | 77. satır: | ||
Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan perasaan nafsunya dan menganggap keutamaan saudaranya sebagai miliknya. | Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan perasaan nafsunya dan menganggap keutamaan saudaranya sebagai miliknya. | ||
Sebab, landasan manhaj kita adalah ukhuwwah (persaudaraan). Hubungan yang mengikat kita adalah persaudaraan yang hakiki. Bukan hubu- ngan antara anak dan ayah, serta bukan pula hubungan antara dan murid. Kalaupun ada, hubungan itu hanyalah hubungan dengan se- orang ustadz.Karena jalan kita adalah al-khalîliyah (persahabatan yang tulus), maka prinsip kita adalah al-khullah (kesetiakawanan). Al-Khullah tersebut mengharuskan adanya sahabat yang setia, teman yang rela berkorban, kawan yang menghargai, serta saudara yang selalu memberi semangat. Tentu saja dasar yang paling utama dari kesetiakawanan itu adalah adanya keikhlasan yang tulus. Siapa yang merusak keikhlasan tersebut, ia akan terjatuh dari atas “menara kesetiakawanan” yang tinggi. Dan barangkali ia terjatuh pada lembah yang sangat dalam, sebab tidak ada tempat yang dapat dipegang pada pertengahan. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme