82.698
düzenleme
("[Risalah ini tadinya merupakan ‘memoar keenam belas’ dari “Cahaya Ketujuh Belas”. Tetapi karena mempunyai kedudukan yang sangat penting, ia diletakkan pada “Cahaya Kedua Puluh Tiga”. Risalah ini menghantam habis gelombang kekufuran yang lahir dari paham naturalisme sekaligus menghancurkan batu fondasinya]." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("'''Peringatan'''" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
6. satır: | 6. satır: | ||
[Risalah ini tadinya merupakan ‘memoar keenam belas’ dari “Cahaya Ketujuh Belas”. Tetapi karena mempunyai kedudukan yang sangat penting, ia diletakkan pada “Cahaya Kedua Puluh Tiga”. Risalah ini menghantam habis gelombang kekufuran yang lahir dari paham naturalisme sekaligus menghancurkan batu fondasinya]. | [Risalah ini tadinya merupakan ‘memoar keenam belas’ dari “Cahaya Ketujuh Belas”. Tetapi karena mempunyai kedudukan yang sangat penting, ia diletakkan pada “Cahaya Kedua Puluh Tiga”. Risalah ini menghantam habis gelombang kekufuran yang lahir dari paham naturalisme sekaligus menghancurkan batu fondasinya]. | ||
'''Peringatan''' | |||
''' | |||
Pembahasan ini menjelaskan esensi ideologi para naturalis ateis, sejauh mana ideologi mereka menyimpang dari timbangan nalar, serta betapa buruk dan dusta (khurafat) ideologi tersebut. Penjelasan tersebut berupa “sembilan kemustahilan” yang disarikan dari setidaknya sembilan puluh kemustahilan. Namun, karena sebagian kemustahilan sudah pernah dijelaskan pada risalah-risalah yang lain, maka ia dimasukkan dalam pembahasan tentang kemustahilan yang lain atau dipaparkan secara ringkas.Sebuah pertanyaan yang terlintas di benak ini ialah: Mengapa para filsuf dan ilmuwan ternama itu menerima begitu saja kebohongan-kebohongan (khurafat) tersebut? Bagaimana akal mereka bisa menerimanya? | |||
Jawabannya adalah: Karena mereka tidak memahami hakikat ideologi yang mereka anut(*<ref>*Faktor utama mengapa risalah ini ditulis adalah karena aku merasakan adanya serangan yang sangat kuat terhadap al-Qur’an dan hakikat keimanan, pengaitan antara paham ateisme dan naturalisme, serta penggunaan khurafat dalam setiap hal yang takdipahami oleh akal mereka yang terbatas dan rusak. Serangan tersebut tentu saja menimbulkan kemarahan di dalam qalbu sehingga memancarkan lava yang tertuang dalam bentuk risalah seperti ini. Lava dan peringatan keras ini hanya tertuju kepada para ateis dan para penganut aliran batil yang menentang kebenaran tersebut. Jika tidak demikian, biasanya Risalah Nur mempergunakan ungkapan yang lemah lembut dalam bertutur kata—Penulis.</ref>)serta tidak mengetahui esensinya. Selain itu, mereka tidak mampu menangkap berbagai kemustahilan yang muncul sebagai konsekuensi dari ideologi mereka serta berbagai hal yang tidak logis seperti yang disebutkan di permulaan setiap kemustahilan dalam risalah ini.Aku siap mengetengahkan berbagai argumen yang kuat dan dalil yang sangat jelas untuk membuktikan hal itu kepada mereka yang masih ragu. Aku akan menjelaskannya kepada mereka secara detil dan rinci. | |||
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّح۪يمِ | بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّح۪يمِ | ||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme