83.519
düzenleme
("'''Pertanyaan Ketiga:''' Apa yang dimaksud dengan pernyataan para filsuf “Segala sesuatu tidak berasal dari tiada”? Orang yang sebelumnya menentang namun sekarang telah beriman dan mendapat hidayah itu berkata, “Mengapa para filsuf yang ekstrim pada zaman sekarang ini berpendapat, “Sesuatu tidak mungkin ada dari tiada dan tidak mungkin lenyap dari ada. Sesungguhnya yang mengatur alam ini adalah penyusunan dan penguraian materi.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("'''Jawaban:'''Para filsuf tersebut tidak melihat seluruh entitas dengan cahaya dan perspektif al-Qur’an. Tetapi mereka melihatnya dengan kacamata “alam” dan “sebab”. Karenanya, keberadaan entitas berikut pembentukannya yang melalui faktor alam dan sebab-sebab materi menjadi persoalan yang rumit dan pelik sampai ke tingkat mustahil seperti yang telah kami jelaskan. Dalam menghadapi kerumitan tadi para filsuf tersebut terbagi dua:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
273. satır: | 273. satır: | ||
'''Pertanyaan Ketiga:''' Apa yang dimaksud dengan pernyataan para filsuf “Segala sesuatu tidak berasal dari tiada”? Orang yang sebelumnya menentang namun sekarang telah beriman dan mendapat hidayah itu berkata, “Mengapa para filsuf yang ekstrim pada zaman sekarang ini berpendapat, “Sesuatu tidak mungkin ada dari tiada dan tidak mungkin lenyap dari ada. Sesungguhnya yang mengatur alam ini adalah penyusunan dan penguraian materi.” | '''Pertanyaan Ketiga:''' Apa yang dimaksud dengan pernyataan para filsuf “Segala sesuatu tidak berasal dari tiada”? Orang yang sebelumnya menentang namun sekarang telah beriman dan mendapat hidayah itu berkata, “Mengapa para filsuf yang ekstrim pada zaman sekarang ini berpendapat, “Sesuatu tidak mungkin ada dari tiada dan tidak mungkin lenyap dari ada. Sesungguhnya yang mengatur alam ini adalah penyusunan dan penguraian materi.” | ||
'''Jawaban:'''Para filsuf tersebut tidak melihat seluruh entitas dengan cahaya dan perspektif al-Qur’an. Tetapi mereka melihatnya dengan kacamata “alam” dan “sebab”. Karenanya, keberadaan entitas berikut pembentukannya yang melalui faktor alam dan sebab-sebab materi menjadi persoalan yang rumit dan pelik sampai ke tingkat mustahil seperti yang telah kami jelaskan. Dalam menghadapi kerumitan tadi para filsuf tersebut terbagi dua: | |||
''' | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme