İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kemudian, selama keindahan dan kenikmatan dunia tidak akan abadi, khususnya jika tidak syar’i, bahkan menghembuskan derita ke dalam jiwa dan mengakibatkan dosa, maka janganlah engkau menangis karena tidak merasakan kenikmatan itu akibat derita sakit. Akan tetapi, renungkan makna ibadah maknawi yang dikandung penderitaanmu itu serta pahala ukhrawi yang disembunyikan oleh derita sakit tersebut. Berusahalah semampu mungkin untuk mendapatkan rasa yang suci..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, sakit beserta efeknya yang menyadarkan kita tentang makna yang tersembunyi dan mendalam tadi, membisiki relung-relung kalbu kita seraya berkata, “Struktur tubuhmu bukan dari benda padat dan besi. Tetapi ia berasal dari unsur-unsur yang beraneka ragam yang tersusun di dalam dirimu secara sangat sesuai untuk kemudian segera terpisah dan tercerai-berai. Karena itu, janganlah engkau sombong. Sadarilah kelemahanmu dan kenalilah Penciptamu. Selanjutnya,..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kemudian, selama keindahan dan kenikmatan dunia tidak akan abadi, khususnya jika tidak syar’i, bahkan menghembuskan derita ke dalam jiwa dan mengakibatkan dosa, maka janganlah engkau menangis karena tidak merasakan kenikmatan itu akibat derita sakit. Akan tetapi, renungkan makna ibadah maknawi yang dikandung penderitaanmu itu serta pahala ukhrawi yang disembunyikan oleh derita sakit tersebut. Berusahalah semampu mungkin untuk mendapatkan rasa yang suci..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
88. satır: 88. satır:
Ya, sakit beserta efeknya yang menyadarkan kita tentang makna yang tersembunyi dan mendalam tadi, membisiki relung-relung kalbu kita seraya berkata, “Struktur tubuhmu bukan dari benda padat dan besi. Tetapi ia berasal dari unsur-unsur yang beraneka ragam yang tersusun di dalam dirimu secara sangat sesuai untuk kemudian segera terpisah dan tercerai-berai. Karena itu, janganlah engkau sombong. Sadarilah kelemahanmu dan kenalilah Penciptamu. Selanjutnya, ketahuilah apa tugasmu dan apa tujuannya engkau datang ke dunia?”
Ya, sakit beserta efeknya yang menyadarkan kita tentang makna yang tersembunyi dan mendalam tadi, membisiki relung-relung kalbu kita seraya berkata, “Struktur tubuhmu bukan dari benda padat dan besi. Tetapi ia berasal dari unsur-unsur yang beraneka ragam yang tersusun di dalam dirimu secara sangat sesuai untuk kemudian segera terpisah dan tercerai-berai. Karena itu, janganlah engkau sombong. Sadarilah kelemahanmu dan kenalilah Penciptamu. Selanjutnya, ketahuilah apa tugasmu dan apa tujuannya engkau datang ke dunia?”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian, selama keindahan dan kenikmatan dunia tidak akan abadi, khususnya jika tidak syar’i, bahkan menghembuskan derita ke dalam jiwa dan mengakibatkan dosa, maka janganlah engkau menangis karena tidak merasakan kenikmatan itu akibat derita sakit. Akan tetapi, renungkan makna ibadah maknawi yang dikandung penderitaanmu itu serta pahala ukhrawi yang disembunyikan oleh derita sakit tersebut. Berusahalah semampu mungkin untuk mendapatkan rasa yang suci bersih itu.
Hem madem dünyanın zevki, lezzeti devam etmiyor. Hususan meşru olmazsa hem devamsız hem elemli hem günahlı oluyor. O zevki kaybettiğinden hastalık bahanesiyle ağlama; bilakis hastalıktaki manevî ibadet ve uhrevî sevap cihetini düşün, zevk almaya çalış.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">