İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

39 bayt kaldırıldı ,  19.59 dün itibarıyla
"Jika esensi kematian pada hakikatnya demikian, maka ia tidak boleh dianggap sebagai perkara yang menakutkan. Tetapi sebaliknya, ia harus dilihat sebagai kabar gembira akan adanya rahmat dan kebahagiaan. Sehingga sebagian wali Allah bukan takut mati karena khawatir merana, tetapi mereka takut mati karena ingin menambah kebajikan lewat tugas kehidupan di dunia." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("upah yang berlimpah-limpah dari khazanah kemurahan Sang Pencipta Yang Maha Pengasih." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Jika esensi kematian pada hakikatnya demikian, maka ia tidak boleh dianggap sebagai perkara yang menakutkan. Tetapi sebaliknya, ia harus dilihat sebagai kabar gembira akan adanya rahmat dan kebahagiaan. Sehingga sebagian wali Allah bukan takut mati karena khawatir merana, tetapi mereka takut mati karena ingin menambah kebajikan lewat tugas kehidupan di dunia." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
137. satır: 137. satır:
upah yang berlimpah-limpah dari khazanah kemurahan Sang Pencipta Yang Maha Pengasih.
upah yang berlimpah-limpah dari khazanah kemurahan Sang Pencipta Yang Maha Pengasih.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika esensi kematian pada hakikatnya demikian, maka ia tidak boleh dianggap sebagai perkara yang menakutkan. Tetapi sebaliknya, ia harus dilihat sebagai kabar gembira akan adanya rahmat dan kebahagiaan. Sehingga sebagian wali Allah bukan takut mati karena
Madem ölümün mahiyeti hakikat noktasında budur; ona dehşetli bakmak değil bilakis rahmet ve saadetin bir mukaddimesi nazarıyla bakmak gerektir. Hem ehlullahın bir kısmının ölümden korkmaları, ölümün dehşetinden değildir. Belki daha fazla hayır kazanacağım diye vazife-i hayatın idamesinden kazanacakları hayrat içindir.
khawatir merana, tetapi mereka takut mati karena ingin menambah kebajikan lewat tugas kehidupan di dunia.
</div>


Ya, bagi orang yang beriman, kematian merupakan pintu rahmat. Sementara bagi kaum yang sesat, kematian merupakan sumur kegelapan abadi yang sangat pekat.
Ya, bagi orang yang beriman, kematian merupakan pintu rahmat. Sementara bagi kaum yang sesat, kematian merupakan sumur kegelapan abadi yang sangat pekat.