Translations:On Dokuzuncu Mektup/234/id
Enam penulis kitab hadis sahih, terutama al-Bukhari dan Muslim, sepakat dengan kesahihan hadis Anas d yang berbunyi, “Nabi menjadi pengantin baru dengan Zainab. Maka ibuku, Ummu Sulaim, mengambil kurma, minyak samin, dan keju. Kemudian ia membuat haisah (semacam bubur) dan meletakkannya di periuk. Lalu ia berkata, ‘Wahai Anas, Bawalah makanan ini kepada Rasulullah! Katakan, “Ibuku sengaja membuatnya untukmu. Dia juga mengirim salam dan meminta maaf karena makanannya hanya sedikit.”Akupun pergi dan menyampaikan pesan ibuku. Nabi bersabda,‘Letakkanlah! Lalu undang fulan, fulan, dan fulan.’ Beliau menyebut sejumlah orang. ‘Undanglah siapa saja yang kau jumpai!’ ujar beliau. Maka, aku segera mengundang nama-nama yang beliau sebut berikut setiap orang yang kujumpai. Ketika kembali, rumah itu sudah penuh.” Ada yang bertanya kepada Anas, “Berapa jumlah kalian ketika itu?” Anas menjawab, “Sekitar 300 orang.” “Aku melihat Nabi meletakkan tangannya pada bubur tadi dan mengucap sesuatu seperti yang Allah kehendaki. Setelah itu, beliau memanggil sepuluh orang sepuluh orang untuk makan darinya. Beliau berkata kepada mereka, ‘Sebutlah nama Allah dan hendaknya setiap orang memakan yang dekat dengannya.’ Merekapun makan sampai kenyang. Sekelompok orang keluar dan sekelompok lainnya masuk sampai semuanya makan. Sesudah itu, Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wahai Anas, angkatlah!’ Saat kuangkat, aku tidak mengetahui apakah lebih banyak ketika kuletakkan atau ketika kuangkat.”(*[1])
- ↑ *Lihat: al-Bukhari, bab nikah 64; Muslim, bab nikah 94,95; dan al-Qâdhî ‘Iyâdh,asy-Syifâ 1/297