Translations:On Dokuzuncu Mektup/418/id
Saat Hasan al-Bashri menceritakan hal ini kepada murid-mu- ridnya, ia menangis seraya berkata, “Wahai para hamba Allah, kayu saja menangis karena rindu kepada Rasulullah mengingat kedudukan beliau. Nah, kalian lebih layak untuk rindu bertemu dengan beliau.”(*[1])
- ↑ *Ibnu Hibban, ash-Sahih 14/437; Abu Ya’lâ, al-Musnad 5/142; al-Qâdhî `Iyâdh, asy-Syifa 1/305. Sungguh indah ungkapan berikut: Beliau menanamkan cintanya meski kepada benda tak bernyawa Sehingga mereka memberikan salam kepada beliau Beliau meninggalkan batang pohon tempat beliau biasa berkhutbah Maka iapun merintih seperti tangisan ibu saat kehilangan yang dicinta Batang itu menangis sedemikian rupa wahai manusia Kita sebenarnya lebih layak untuk merindukan beliau Jika batang pohon itu tak bisa berpisah meski sesaat Maka tidak setia namanya jika kita jauh dari beliau(Ali al-Qâri 1/626).