Translations:On Dokuzuncu Mektup/567/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Ath-Thufail ibn Amr pernah meminta sebuah bukti untuk kaumnya. Maka, beliau bersabda, “Ya Allah, berikan cahaya kepadanya.” Seketika cahaya memancar di antara kedua matanya. Namun kemudian Rasul berdoa, “Ya Tuhan, aku khawatir mereka mengang- gapnya sebagai penyakit”. Cahaya itu kemudian berpindah ke ujung tongkatnya. Ia terang di malam yang gelap, sehingga disebut Dzun-Nûr (pemilik cahaya).”(*[1])

    1. *Ibnu Abdil Barr, al-Istî’âb 2/759; adz-Dzahabi, Siyar A’lâm an-Nubalâ 1/344. Li- hat: al-Baihaqi, Dalâ’il an-Nubuwwah 5/359; Ibnu Sa’ad, ath-Thabaqât al-Kubrâ 4/238; Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyyah 2/23.