Translations:Otuzuncu Lem'a/259/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Lalu ada sebagian orang yang menampakkan kepicikan pengetahuan. Mereka mengetengahkan sebuah pemikiran yang lebih bodoh dari sebelumnya dan lebih tidak masuk akal. Mereka berang- gapan bahwa materi eter merupakan sumber sekaligus subjek pelaku karena kedudukannya sebagai cermin yang memantulkan manifestasi kekuasaan Sang Pencipta. Padahal, ia merupakan salah satu lembaran kreasi Tuhan yang paling halus, paling lembut, paling patuh, dan paling tunduk. Ia merupakan sarana pengantar perintah-Nya yang mulia dan ibarat tinta halus yang dipakai untuk tulisan-Nya, pakaian baru yang tipis yang dipakai untuk penciptaan oleh-Nya, unsur utama yang dipakai untuk kreasi-Nya, serta tanah yang subur yang dipakai untuk benih-Nya.Tentu saja kebodohan yang mengherankan ini mengharuskan adanya berbagai kemustahilan. Sebab, materi eter lebih halus dari- pada materi atom yang membuat kaum materialis tenggelam dalam kubangan kesesatan. Ia lebih padat daripada hayula(*[1])di mana para filsuf kuno tersesat di dalamnya. Ia merupakan benda mati yang tidak mempunyai kehendak, kemauan, dan perasaan. Karena itu, menyandarkan semua kreasi dan jejak yang ada kepada materi yang bisa terpecah, yang bertugas sebagai pengantar, dan bersifat sebagai objek penderita tentu merupakan kesalahan sekaligus kejahatan sebanyak jumlah eter. Sebab, semua perbuatan dan jejak Tuhan tersebut hanya bisa terwujud oleh kehendak Dzat Yang bisa menyaksikan segala sesuatu dalam segala sesuatu dan Dzat yang memiliki pengetahuan komprehensif meliputi segala sesuatu.

    1. *Hayula merupakan bahasa Yunani yang menurut para filsuf berarti materi pertama yang tidak bisa digambarkan, entah dari segi bentuk, ukuran, warna, dan seterusnya.