Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/218/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Tingkatan Pertama Kecintaan diriku terhadap adanya keabadian sebenarnya tidak tertuju pada keabadianku sendiri. Tetapi tertuju pada eksistensi Sang Mahasempurna dan Maha Agung yang memiliki kesempurnaan mutlak yang dicintai tanpa sebab. Hanya saja, kecintaan fitri yang tertuju pada eksistensi, kesempurnaan, dan keabadiaan Sang Maha Sempurna Mutlak tersesat akibat kelalaian, hingga berpegang pada bayangan dan mencintai cerminnya. Namun ketika ayat, حَس۟بُنَا اللّٰهُ وَنِع۟مَ ال۟وَكٖيلُ ini datang, terbukalah hijabnya. Akupun bisa merasakan, menyaksikan, dan menyadari secara haqqul yaqin bahwa nikmatnya keabadian itu telah ada dengan sendirinya di dalam keimanan dan keyakinanku terhadap keabadian