Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/263/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Ketika aku datang ke pengadilan yang ketiga, aku duduk di atas sebuah kursi yang berada di luar pintu pengadilan karena aku merasa payah dan sulit berdiri akibat kondisi yang sudah sangat lemah, tua, dan sakit. Tiba-tiba sang hakim datang sambil berbicara dengan nada marah dan meremehkan, “Mengapa orang ini tidak menunggu dengan berdiri?!” Sontak hatiku sangat marah karena orang tersebut sama sekali tidak memiliki rasa kasihan kepada orang tua. Ketika kupalingkan wajahku, tampak kerumunan kaum muslimin menatapku dengan pandangan iba, kasihan, dan menyiratkan adanya persau- daraan. Sehingga tak ada seorang pun yang bisa mengalihkan sorot pandangan mereka. Saat itulah ada dua kenyataan yang masuk ke dalam relung hatiku: