Translations:Yirmi Altıncı Mektup/272/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Selanjutnya, ketika seorang mukmin, yang berbicara dengan bahasa manapun, mengucap “Sübhanallah” ia sadar bahwa dirinya sedang menyucikan Tuhan. Tidakkah ini sudah cukup?! Namun bila ia memfokuskan perhatian pada makna semata lewat bahasanya sendiri, ia hanya belajar sesuai dengan pemikiran dan akalnya, di mana hal itu mengambil bagiannya dan mendapat pemahaman satu kali. Namun jika ia mengulang-ulang kalimat penuh berkah itu lebih dari seratus kali, maka di samping pemahaman logis tersebut, makna global yang masuk ke dalam lafal dan bercampur di dalamnya melahirkan cahaya dan limpahan karunia yang sangat banyak. Terutama, karena lafal berbahasa Arab itu memiliki kedudukan penting, suci, dan bercahaya di mana ia merupakan kalam ilahi.