Translations:Yirmi Sekizinci Mektup/285/id
Terkait dengan itu, aku ingin menjelaskan satu poin. Yaitu bahwa karamah kemukjizatan tersebut bukan dari sisi kemukjizatan balagah al-Qur’an. Pasalnya, dalam hal kemukjizatan balagah al-Qur’an seluruh manusia tidak mampu mencapainya lewat jalan meniti jalan balagah. Karamah kemukjizatan ini tidak mungkin didapat dengan kemampuan manusia. Sama sekali kemampuan manusia tidak ikut campur di dalamnya. Ketika ada yang ikut campur tangan akan terlihat seperti tindakan yang dibuat-buat.(*[1])
- ↑ *Pada petunjuk kedelapan belas dari “Surat Kesembilan Belas” pada satu nas- kah yang terdapat di salah seorang penyalin, sembilan kata dari kata “al-Qur’an” tampak tawâfuq. Kami sambung antar kata tersebut dengan garis, dan dari semuanya tampak lafal. Ketika kami melakukan hal yang sama pada halaman sebelahnya di mana terdapat delapan kata “al-Qur’an” yang mengalami tawâfuq, tampak lafal. Pada tawâ- fuqât terdapat banyak lagi contoh serupa yang indah. Kami telah melihat sendiri kenyataan dari hal ini (Bakir, Taufiq, Sulaiman, Galib, dan Said)―Penulis.