Translations:Yirminci Lem'a/32/id
Akan tetapi, perpecahan di antara ahlul haq disebabkan oleh adanya penyalahgunaan semangat yang tinggi itu, sedangkan persatuan kaum sesat justru disebabkan oleh kelemahan dan ketidakber- dayaan yang bersumber dari kehilangan semangat.Yang menyebabkan ahlul haq salah dalam mempergunakan semangat yang kemudian mengarah pada perpecahan, kecembu- ruan, dan kedengkian adalah sikap yang terlalu berlebihan dalam menginginkan pahala akhirat—yang sebetulnya merupakan tinda- kan terpuji— serta tidak pernah merasa cukup dalam tugas ukhrawi. Perasaan tidak cukup ini antara lain ditandai dengan adanya ucapan, “Biarkan aku sendiri yang mendapatkan pahala ini. Akulah yang akan membimbing manusia sehingga mereka hanya mendengarkan perkataanku,” atau “Mengapa murid-muridku pergi kepada orang lain?” atau “Mengapa jumlah muridku kalah dari jumlah muridnya?” Dengan ucapan-ucapan dan perasaan-perasaan seperti ini seorang ahlul haq telah mengambil posisi sebagai pesaing dengan saudaranya sendiri, yang sebetulnya sangat membutuhkan cinta, pertolongan, persaudaraan, dan uluran tangan darinya. Maka, sifat egoisme di dalam diri ahlul haq pun menyeruak dan mulai mendap- atkan tempat di hatinya, dan kemudian memanfaatkan peluang ini untuk mengotori hatinya dengan sifat tercela, yaitu cinta kedudukan. Dengan demikian, pupuslah keikhlasannya dan terbukalah pintu riya.