İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadika..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sebagaimana kehidupan yang memperlihatkan manifestasi keindahan Rabbani merupakan petunjuk ahadiyah-Nya, maka kema- tian yang memperlihatkan manifestasi keagungan ilahi adalah bukti wâhidiyah-Nya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadika..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 16 değişikliği gösterilmiyor)
394. satır: 394. satır:
Sebagaimana kehidupan yang memperlihatkan manifestasi keindahan Rabbani merupakan petunjuk ahadiyah-Nya, maka kema- tian yang memperlihatkan manifestasi keagungan ilahi adalah bukti wâhidiyah-Nya.
Sebagaimana kehidupan yang memperlihatkan manifestasi keindahan Rabbani merupakan petunjuk ahadiyah-Nya, maka kema- tian yang memperlihatkan manifestasi keagungan ilahi adalah bukti wâhidiyah-Nya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya, gelembung dan buih yang menghadap ke matahari di mana ia tampak bersinar di atas sungai yang besar, serta sejum- lah unsur yang bening yang tampak berkilau di atas bumi, semua- nya merupakan bukti yang menunjukkan keberadaan matahari. Hal itu terwujud dengan memperlihatkan bayangan matahari padanya serta lewat pantulan cahayanya. Manifestasi matahari yang terus ter- lihat dengan cemerlang meski tetesan air dan kilau tadi lenyap serta kondisinya yang terus bersinar tanpa ada yang kurang pada tetesan air dan materi bening yang datang berikutnya, hal itu menjadi bukti nyata bahwa matahari-matahari kecil itu, cahaya yang terpantul, dan sinar yang kemudian redup yang untuk selanjutnya berganti dengan yang lain merupakan manifestasi dari matahari yang kekal, permanen, tinggi dan satu di mana ia tidak pernah lenyap. Sementara tetesan air yang bersinar itu lewat kemunculan dan kedatangannya menunjukkan keberadaan matahari sekaligus keabadian dan keesaannya.
Evet, mesela وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى nasıl ki güneşe karşı parlayan ve akan büyük bir ırmağın kabarcıkları ve zemin yüzünün mütelemmi’ şeffafatı, güneşin aksini ve ışığını göstermek suretiyle güneşe şehadet ettikleri gibi o kataratın ve şeffafatın gurûbuyla, gitmeleriyle beraber arkalarından yeni gelen katarat taifeleri ve şeffafat kabileleri üstünde yine güneşin cilveleri haşmetle devamı ve ışığının tecellisi ve noksansız istimrarı kat’iyen şehadet eder ki: Sönüp yanan, değişip tazelenen, gelip parlayan misalî güneşçikler ve ışıklar ve nurlar; bir bâki, daimî, âlî, tecellisi zevalsiz bir tek güneşin cilveleridir. Demek, o parlayan kataratlar, zuhuruyla ve gelmeleriyle güneşin vücudunu gösterdikleri gibi; gurûblarıyla, zevalleriyle, güneşin bekasını ve devamını ve birliğini gösteriyorlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Berdasarkan perumpamaan di atas kita mengetahui bahwa se- luruh entitas yang beredar di mana keberadaan dan kehidupannya menjadi saksi atas keberadaan dan keesaan Sang Pencipta, maka de- ngan kondisinya yang lenyap dan menghilang ia juga menjadi saksi atas wujud, keazalian, keabadian dan keesaan-Nya.
Aynen öyle de şu mevcudat-ı seyyale, vücudlarıyla ve hayatlarıyla Vâcibü’l-vücud’un vücub-u vücuduna ve ehadiyetine şehadet ettikleri gibi; zevalleriyle, ölümleriyle o Vâcibü’l-vücud’un ezeliyetine, sermediyetine ve ehadiyetine şehadet ederler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, makhluk hidup yang indah yang terus terbaharui seiring de- ngan kondisi terbit dan terbenam, pergantian malam dan siang, pe- rubahan musim dingin dan musim panas, serta perjalanan masa di samping menunjukkan keberadaan Dzat Mahaindah Yang Kekal abadi, serta kondisi-Nya yang permanen dan esa, maka kematian dan keper- gian entitas lewat sejumlah sebab lahiriah menjelaskan ketidakber- dayaan sebab-sebab tersebut di mana ia hanya sekadar tirai. Kondisi ini menegaskan kepada kita bahwa proses penciptaan dan kreasi, serta ukiran dan manifestasi yang ada merupakan ciptaan dan makhluk Tu- han Sang Pencipta di mana seluruh nama-Nya bersifat baik dan suci. Bahkan ia merupakan tulisan-Nya yang terus berubah, cermin-Nya yang terus bergerak, tanda kekuasaan-Nya yang terus bergilir, serta stempel-Nya yang terus berganti dengan penuh hikmah.
Evet gece gündüz, kış ve yaz, asırlar ve devirlerin değişmesiyle gurûb ve ufûl içinde teceddüd eden ve tazelenen masnuat-ı cemile, mevcudat-ı latîfe, elbette bir âlî ve sermedî ve daimü’t-tecelli bir cemal sahibinin vücud ve beka ve vahdetini gösterdikleri gibi; o masnuat, esbab-ı zâhiriye-i süfliyeleriyle beraber zeval bulup ölmeleri, o esbabın hiçliğini ve bir perde olduğunu gösteriyorlar. Şu hal kat’iyen ispat eder ki şu sanatlar, şu nakışlar, şu cilveler; bütün esması kudsiye ve cemile olan bir Zat-ı Cemil-i Zülcelal’in tazelenen sanatlarıdır, tahavvül eden nakışlarıdır, taharrük eden âyineleridir, birbiri arkasından gelen sikkeleridir, hikmetle değişen hâtemleridir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulan: kitab alam yang besar ini di samping tanda-tan- da penciptaan-Nya menunjukkan keberadaan dan keesaan Allah, juga menjadi bukti atas seluruh sifat sempurna, indah, dan agung milik-Nya. Selain itu, ia menegaskan kesempurnaan dzat-Nya Yang Mahaagung yang bersih dari segala kekurangan dan jauh dari cacat. Pasalnya, kesempurnaan yang terlihat pada jejak tertentu menunjuk- kan kesempurnaan perbuatan yang menjadi sumbernya. Selanjutnya kesempurnaan perbuatan ini menunjukkan kesempurnaan nama. Lalu kesempurnaan nama menunjukkan kesempurnaan sifat. Kemu- dian kesempurnaan sifat menunjukkan kesempurnaan potensi-Nya. Kesempurnaan potensi-Nya tentu saja menunjukkan kesempurnaan Dzat.
'''Elhasıl''', şu kitab-ı kebir-i kâinat, nasıl ki vücud ve vahdete dair âyât-ı tekviniyeyi bize ders veriyor. Öyle de o Zat-ı Zülcelal’in bütün evsaf-ı kemaliye ve cemaliye ve celaliyesine de şehadet eder. Ve kusursuz ve noksansız kemal-i zatîsini ispat ederler. Çünkü bedihîdir ki bir eserde kemal, o eserin menşe ve mebdei olan fiilin kemaline delâlet eder. Fiilin kemali ise ismin kemaline ve ismin kemali, sıfatın kemaline ve sıfatın kemali, şe’n-i zatînin kemaline ve şe’nin kemali, o zat-ı zîşuunun kemaline, hadsen ve zarureten ve bedaheten delâlet eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya: berbagai tulisan yang rapi dan hiasan yang indah dari sebuah istana yang sangat menakjubkan menunjukkan bahwa di balik kesempurnaan karya sempurna itu terdapat arsitek yang mahir dan ahli. Lewat nama-namanya, kesempurnaan karya itu menuturkan kedudu- kan arsitek tadi. Kesempurnaan nama dan kedudukannya menjelaskan kesempurnaan sifat yang tak terhingga dari si pembuatnya dilihat dari sisi kreasinya. Kesempurnaan sifat dan keindahan kreasinya menjadi saksi atas kesempurnaan potensi si pembuatnya. Lalu kesempurnaan urusan dan potensinya menunjukkan kesempurnaan esensi dzat sang pembuat tadi.
Mesela, nasıl ki kusursuz bir kasrın mükemmel olan nukuş ve tezyinatı, arkalarında bir usta ef’alinin mükemmeliyetini gösterir. O ef’alin mükemmeliyeti, o fâil ustanın rütbelerini gösteren unvanları ve isimlerinin mükemmeliyetini gösterir. Ve o esma ve unvanlarının mükemmeliyeti, o ustanın sanatına dair sıfatlarının mükemmeliyetini gösterir. Ve o sanat ve sıfatlarının mükemmeliyeti, o sanat sahibinin şuun-u zatiye denilen kabiliyet ve istidad-ı zatiyesinin mükemmeliyetini gösterir. Ve o şuun ve kabiliyet-i zatiyenin mükemmeliyeti, o ustanın mahiyet-i zatiyesinin mükemmeliyetini gösterdiği misillü…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah keadaan dari sebuah kreasi menakjubkan yang bersih dari cacat yang terdapat pada jejak yang terlihat di alam dan di entitas yang tertata rapi di jagat raya di mana ayat berikut ini menga- rahkan perhatian padanya:“Adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. al- Mulk [67]: 3).Ayat di atas secara nyata menunjukkan kesempurnaan perbuatan Tuhan Yang Mahakuasa. Kesempurnaan perbuatan itu menunjukkan kesempurnaan nama Pelakunya Yang Mahaagung. Kesempurnaan tersebut menunjukkan dan membuktikan kesempurnaan sifat Dzat Pemilik keindahan yang diberi nama dengannya. Kesempurnaan sifat menunjukkan kesempurnaan Dzat yang diberi sifat tadi. Kesempur- naan potensi-Nya menunjukkan secara haqqul yaqin akan kesempur- naan Dzat Yang Mahasuci, Pemilik sejumlah sifat, di mana berbagai kesempurnaan yang terlihat di alam tidak lain hanya sekadar bayangan lemah jika dibandingkan dengan tanda-tanda kesempurnaan-Nya, simbol keagungan-Nya, dan petunjuk keindahan-Nya.
Aynen öyle de şu kusursuz, futursuz هَل۟ تَرٰى مِن۟ فُطُورٍ sırrına mazhar olan şu âsâr-ı meşhude-i âlem, şu mevcudat-ı muntazama-i kâinatta olan sanat ise bilmüşahede bir müessir-i zi’l-iktidarın kemal-i ef’aline delâlet eder. O kemal-i ef’al ise bilbedahe o fâil-i zülcelalin kemal-i esmasına delâlet eder. O kemal-i esma ise bizzarure o esmanın müsemma-i zülcemalinin kemal-i sıfâtına delâlet ve şehadet eder. O kemal-i sıfât ise bi’l-yakîn o mevsuf-u zülkemalin kemal-i şuununa delâlet ve şehadet eder. O kemal-i şuun ise bihakkalyakîn o zîşuunun kemal-i zatına öyle delâlet eder ki bütün kâinatta görünen bütün enva-ı kemalât, onun kemaline nisbeten sönük bir zıll-i zayıf suretinde bir Zat-ı Zülkemal’in âyât-ı kemali ve rumuz-u celali ve işarat-ı cemali olduğunu gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="GÜNEŞLER_KUVVETİNDE_ON_BİRİNCİ_LEM’A"></span>
=== GÜNEŞLER KUVVETİNDE ON BİRİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kesebelas===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dalam “Kalimat Kesembilan Belas” telah dijelaskan bahwa tanda kekuasaan terbesar yang terdapat di kitab alam yang besar ini, nama teragung yang terdapat dalam al-Qur’an yang agung, sekaligus benih pohon alam, buahnya yang paling bersinar, mentari istana jagat raya, bulan purnama yang menyinari dunia Islam, yang menjadi petunjuk atas kekuasaan rububiyah Allah, serta penyingkap misteri alam yang bijak adalah nabi Muhammad x. Beliaulah yang mengumpulkan seluruh nabi di bawah sayap risalah, serta melindungi dunia Islam di bawah sayap Islam. Dengan keduanya beliau terbang di berbagai ting- katan hakikat dengan memimpin rombongan nabi dan rasul, seluruh wali dan kaum shiddiqin, serta seluruh ahli hakikat seraya menjelaskan keesaan-Nya secara sangat jelas lewat kekuatan yang diberikan pada- nya. Beliau membuka jalan lurus menuju arasy ahadiyah-Nya dengan menunjukkan jalan iman kepada Allah serta menegaskan keesaan- Nya. Karena itu, tidak ada celah bagi ilusi dan keraguan untuk menu- tup atau menghijab jalan lurus di atas.
On Dokuzuncu Söz’de tarif edilen ve kitab-ı kebirin âyet-i kübrası ve o Kur’an-ı kebirdeki ism-i a’zamı ve o şecere-i kâinatın çekirdeği ve en münevver meyvesi ve o saray-ı âlemin güneşi ve âlem-i İslâm’ın bedr-i münevveri ve rububiyet-i İlahiyenin dellâl-ı saltanatı ve tılsım-ı kâinatın keşşaf-ı zîhikmeti olan Seyyidimiz Muhammedü’l-Emin aleyhissalâtü vesselâm, bütün enbiyayı sayesi altına alan risalet cenahı ve bütün âlem-i İslâm’ı himayesine alan İslâmiyet cenahlarıyla hakikatin tabakatında uçan ve bütün enbiya ve mürselîni, bütün evliya ve sıddıkîni ve bütün asfiya ve muhakkikîni arkasına alıp bütün kuvvetiyle vahdaniyeti gösterip arş-ı ehadiyete yol açıp gösterdiği iman-ı billah ve ispat ettiği vahdaniyet-i İlahiyeyi hiç vehim ve şüphenin haddi var mı ki kapatabilsin ve perde olabilsin?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena pada “Kalimat Kesembilan Belas” dan “Surat Kesembi- lan Belas” kami telah menjelaskan secara global bukti yang kuat itu di mana ia laksana air pembangkit kehidupan lewat empat belas per- cikan dan sembilan belas petunjuk disertai penjelasan tentang ber- bagai mukjizat Nabi x, maka petunjuk di atas kami rasa sudah cukup. Selanjutnya bagian ini kami tutup dengan salawat dan salam atas bukti keesaan Tuhan yang sangat jelas (Nabi x) di mana salawat dan salam itu menunjukkan sejumlah pilar yang menegaskan legitimasinya dan menjadi saksi atas kejujurannya.
Madem On Dokuzuncu Söz’de ve On Dokuzuncu Mektup’ta o bürhan-ı kātı’ın âbü’l-hayat-ı marifetinden on dört reşha ve on dokuz işarat ile o zat-ı mu’ciz-nümanın enva-ı mu’cizatıyla beraber, icmalen bir derece tarif ve beyan etmişiz. Şurada şu işaret ile iktifa edip o vahdaniyetin bürhan-ı kātı’ını tezkiye eden ve sıdkına şehadet eden esasata işaret suretinde bir salavat-ı şerife ile hatmederiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat atas sosok yang menunjukkan ken- iscayaan wujud dan keesaan-Mu; sosok yang menjadi saksi atas keagu- ngan, keindahan, dan kesempurnaan-Mu; yaitu saksi jujur yang dapat dipercaya, serta bukti bertutur yang tak diragukan; junjungan para nabi dan rasul; pembawa rahasia kesepakatan, pembenaran, dan mukjizat mereka; pemimpin para wali dan kaum shiddiqin yang mencakup ra- hasia kesepakatan, hakikat, dan kemuliaan mereka; pemilik sejumlah mukjizat cemerlang dan luar biasa yang jelas dan menjadi bukti yang membenarkannya; pemilik sejumlah sifat mulia dalam dirinya, akhlak terpuji dalam tugasnya, tabiat istimewa dalam syariatnya yang sempur- na dan bersih dari perbedaan; penerima wahyu ilahi lewat kesepakatan Dzat yang menurunkan, apa yang diturunkan, dan sosok yang padanya diturunkan; penjelajah alam gaib dan malakut; sosok yang menyaksikan alam ruh dan menyertai malaikat; simbol kesempurnaan entitas, baik secara pribadi, spesies, maupun jenisnya; buah pohon penciptaan yang paling bersinar, lentera kebenaran dan bukti hakikat; perwujudan kasih sayang dan cinta; penyingkap misteri alam; penunjuk jalan menu- ju kekuasaan rububiyah; sosok yang dengan ketinggian maknawinya menunjukkan bahwa ia adalah pusat perhatian Tuhan Pencipta alam dalam menciptakan seluruh entitas; pemilik syariat yang lewat keluasan dan kekuatan hukumnya menunjukkan bahwa syariat tersebut merupa- kan sistem milik Penata alam dan bersumber dari Pencipta makhluk.Ya, Dzat yang menata alam dengan sangat rapi dan sempurna ini adalah Penata agama lewat tatanan yang paling indah dan bagus. Beliau adalah junjungan kami sebagai umat manusia dan pembimbing kami selaku kaum mukmin, yaitu Muhammad ibn Abdullah ibn Abdul Muttalib. Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau sepanjang keberadaan langit dan bumi. Saksi jujur yang dapat dipercaya itu bersaksi di hadapan seluruh makhluk seraya menyeru dan menga- jarkan seluruh generasi manusia sepanjang zaman lewat seluruh kekua- tannya, totalitasnya, puncak keyakinannya, kekuatan ketenangannya, serta dengan kesempurnaan imannya, dengan ucapan:“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata; tanpa ada sekutu bagi-Nya.”
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مَن۟ دَلَّ عَلٰى وُجُوبِ وُجُودِكَ وَ وَح۟دَانِيَّتِكَ وَ شَهِدَ عَلٰى جَلَالِكَ وَ جَمَالِكَ وَ كَمَالِكَ الشَّاهِدُ الصَّادِقُ ال۟مُصَدَّقُ وَ ال۟بُر۟هَانُ النَّاطِقُ ال۟مُحَقَّقُ سَيِّدُ ال۟اَن۟بِيَاءِ وَ ال۟مُر۟سَلٖينَ اَل۟حَامِلُ سِرَّ اِج۟مَاعِهِم۟ وَ تَص۟دٖيقِهِم۟ وَ مُع۟جِزَاتِهِم۟ وَ اِمَامُ ال۟اَو۟لِيَاءِ وَ الصِّدّٖيقٖينَ اَل۟حَاوٖى سِرَّ اِتِّفَاقِهِم۟ وَ تَح۟قٖيقِهِم۟ وَ كَرَامَاتِهِم۟ ذُو ال۟مُع۟جِزَاتِ ال۟بَاهِرَةِ وَ ال۟خَوَارِقِ الظَّاهِرَةِ وَ الدَّلَائِلِ ال۟قَاطِعَةِ ال۟مُحَقَّقَةِ ال۟مُصَدَّقَةِ لَهُ ذُو ال۟خِصَالِ ال۟غَالِيَةِ فٖى ذَاتِهٖ وَ ال۟اَخ۟لَاقِال۟عَالِيَةِ فٖى وَظٖيفَتِهٖ
وَ السَّجَايَا السَّامِيَةِ فٖى شَرٖيعَتِهِ اَل۟مُكَمَّلَةِ ال۟مُنَزَّهَةِ لَهُ عَنِ ال۟خِلَافِ مَه۟بِطُ ال۟وَح۟ىِ الرَّبَّانِىِّ بِاِج۟مَاعِ ال۟مُن۟زِلِ وَ ال۟مُن۟زَلِ وَ ال۟مُن۟زَلِ عَلَي۟هِ سَيَّارُ عَالَمِ ال۟غَي۟بِ وَ ال۟مَلَكُوتِ مُشَاهِدُ ال۟اَر۟وَاحِ وَ مُصَاحِبُ ال۟مَلٰئِكَةِ اَن۟مُوذَجُ كَمَالِ ال۟كَائِنَاتِ شَخ۟صًا وَ نَو۟عًا وَ جِن۟سًا ( اَن۟وَرُ ثَمَرَاتِ شَجَرَةِ ال۟خِل۟قَةِ ) سِرَاجُ ال۟حَقِّ بُر۟هَانُ ال۟حَقٖيقَةِ تِم۟ثَالُ الرَّح۟مَةِ مِثَالُ ال۟مَحَبَّةِ كَشَّافُ طِل۟سِمِ ال۟كَائِنَاتِ دَلَّالُ سَل۟طَنَةِ الرُّبُوبِيَّةِ ال۟مُر۟مِزُ بِعُل۟وِيَّةِ شَخ۟صِيَّتِهِ ال۟مَع۟نَوِيَّةِ اِلٰى اَنَّهُ نُص۟بُ عَي۟نِ فَاطِرِ ال۟عَالَمِ فٖى خَل۟قِ ال۟كَائِنَاتِ ذُو الشَّرٖيعَةِ الَّتٖى هِىَ بِوُس۟عَةِ دَسَاتٖيرِهَا
وَ قُوَّتِهَا تُشٖيرُ اِلٰى اَنَّهَا نِظَامُ نَاظِمِ ال۟كَو۟نِ وَ وَض۟عُ خَالِقِ ال۟كَائِنَاتِ نَعَم۟ اِنَّ نَاظِمَ ال۟كَائِنَاتِ بِهٰذَا النِّظَامِ ال۟اَتَمِّ ال۟اَك۟مَلِ هُوَ نَاظِمُ هٰذَا الدّٖينِ بِهٰذَا النِّظَامِ ال۟اَح۟سَنِ ال۟اَج۟مَلِ سَيِّدُنَا نَح۟نُ مَعَاشِرَ بَنٖى اٰدَمَ وَ مُه۟دٖينَا اِلَى ال۟اٖيمَانِ نَح۟نُ مَعَاشِرَ ال۟مُؤ۟مِنٖينَ مُحَمَّدٍ ب۟نِ عَب۟دِ اللّٰهِ ب۟نِ عَب۟دِ ال۟مُطَّلِبِ عَلَي۟هِ اَف۟ضَلُ الصَّلَوَاتِ وَ اَتَمُّ التَّس۟لٖيمَاتِ مَا دَامَتِ ال۟اَر۟ضُ وَ السَّمٰوَاتُ فَاِنَّ ذٰلِكَ الشَّاهِدَ الصَّادِقَ ال۟مُصَدَّقَ يَش۟هَدُ عَلٰى رُؤُسِ ال۟اَش۟هَادِ مُنَادِيًا وَ مُعَلِّمًا لِاَج۟يَالِ ال۟بَشَرِ خَل۟فَ ال۟اَع۟صَارِ وَ ال۟اَق۟طَارِ نِدَاءً عُل۟وِيًّا بِجَمٖيعِ قُوَّتِهٖ وَ بِغَايَةِ جِدِّيَّتِهٖ وَ بِنِهَايَةِ وُثُوقِهٖ وَ بِقُوَّةِ اِط۟مِئ۟نَانِهٖ وَ بِكَمَالِ اٖيمَانِهٖ
بِاَش۟هَدُ اَن۟ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَح۟دَهُ لَا شَرٖيكَ لَهُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="GÜNEŞLER_KUVVETİNDE_ON_İKİNCİ_LEM’A"></span>
=== GÜNEŞLER KUVVETİNDE ON İKİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kedua Belas===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kilau kedua belas dari “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini merupakan lautan hakikat. Ia adalah lautan yang sangat luas di mana kalimat-kali- mat sebelumnya merupakan dua puluh dua tetes darinya. Ia merupa- kan sumber cahaya yang sangat luas di mana kedua puluh dua kalimat itu tidak lain merupakan dua puluh dua kilau dari mentari tersebut.Ya, setiap kalimat dari kedua puluh dua kalimat sebelumnya merupakan sebuah kilau dari bintang satu ayat yang demikian terang di langit al-Qur’an. Ia tidak lain merupakan satu tetes dari sungai ayat yang mengalir di lautan al-Furqan al-Karim. Ia juga merupakan mutiara dari kotak permata ayat kitabullah yang merupakan perbendaharaan agung.
Şu Yirmi İkinci Söz’ün On İkinci Lem’a’sı, öyle bir bahr-i hakaiktir ki bütün yirmi iki Söz ancak onun yirmi iki katresi ve öyle bir menba-ı envardır ki şu yirmi iki Söz, o güneşten ancak yirmi iki lem’asıdır. Evet, o yirmi iki adet Sözlerin her birisi, sema-i Kur’an’da parlayan bir tek necm-i âyetin bir lem’ası ve bahr-i Furkan’dan akan bir âyetin ırmağından tek bir katresi ve bir kenz-i a’zam-ı Kitabullah’ta her biri bir sandukça-i cevahir olan âyetlerin bir tek âyetinin bir tek incisidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, percikan keempat belas dari “Kalimat Kesembilan Belas” merupakan intisari dari penjelasan kalam ilahi tersebut. Yaitu kalam Allah yang turun dari nama-Nya yang paling agung, dari arasy yang agung, dari manifestasi rububiyah-Nya yang paling besar, da- lam sebuah keluasan dan ketinggian mutlak, yang mengaitkan antara azali dan abadi, bumi dan arasy, di mana dengan kekuatan penuhnya ia mengucap dan mendendangkan kebenaran ayat-Nya, “lâ ilâha illa huwa” di mana hal itu disaksikan oleh seluruh alam.Ya, seluruh alam secara bersama-sama mengucap lâ ilâha illâ huwa (tiada Tuhan selain Dia).
İşte On Dokuzuncu Söz’ün On Dördüncü Reşha’sında bir nebze tarif edilen o Kelâmullah; ism-i a’zamdan, arş-ı a’zamdan, rububiyetin tecelli-i a’zamından nüzul edip ezeli ebede rabtedecek, ferşi arşa bağlayacak bir vüs’at ve ulviyet içinde bütün kuvvetiyle ve âyâtının bütün kat’iyetiyle mükerreren لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der, bütün kâinatı işhad eder ve şehadet ettirir. Evet لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ بَرَابَر۟ مٖيزَنَد۟ عَالَم۟
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau melihat al-Qur’an al-karim dengan penglihatan kalbu yang sehat, engkau pasti akan melihat bahwa enam sisinya de- mikian cemerlang dan bersinar di mana tidak mungkin wilayahnya yang suci dimasuki oleh kegelapan, kesesatan, keraguan, dan tipu daya apapun. Padanya terdapat tanda kemukjizatan. Di bawahnya terdapat bukti dan dalil. Di belakangnya terdapat titik sandaran yang berupa wahyu murni. Di depannya terdapat kebahagiaan dunia akhirat. Di sisi kanannya terdapat pembenaran akal lewat penelaahan. Di sisi ki- rinya terdapat penetapan hati nurani lewat penyaksian. Di dalamnya terdapat petunjuk ilahi yang sangat nyata. Di atasnya terdapat cahaya iman. Buahnya berupa keberadaan kalangan saleh, wali, kaum shid- diqin, yang berhias kesempurnaan insani lewat ainul yaqin.Jika engkau menempelkan telingamu di dada lisan gaib dengan penuh perhatian, tentu engkau akan mendengar dari relung yang pa- ling dalam suara gema langit dalam bentuk yang sangat menyejukkan, sungguh-sungguh, mulia, dan disertai argumen. Ia mendendangkan lâ ilâha illâ huwa.
Evet, o Kur’an’a selim bir kalp gözüyle baksan göreceksin ki cihat-ı sittesi öyle parlıyor, öyle şeffaftır ki hiçbir zulmet, hiçbir dalalet, hiçbir şüphe ve rayb, hiçbir hile içine girmeye ve daire-i ismetine duhûle fürce bulamaz. Çünkü üstünde sikke-i i’caz, altında bürhan ve delil, arkasında nokta-i istinadı mahz-ı vahy-i Rabbanî, önünde saadet-i dâreyn, sağında aklı istintak edip tasdikini temin, solunda vicdanı istişhad ederek teslimini tesbit, içi bilbedahe safi hidayet-i Rahmaniye, üstü bilmüşahede hâlis envar-ı imaniye, meyveleri biaynelyakîn kemalât-ı insaniye ile müzeyyen asfiya ve muhakkikîn, evliya ve sıddıkîn olan o lisan-ı gaybın sinesine kulağını yapıştırıp dinlesen; derinden derine, gayet munis ve mukni, nihayet ciddi ve ulvi ve bürhan ile mücehhez bir sadâ-yı semavî işiteceksin ki öyle bir kat’iyetle لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der ve tekrar eder ki hakkalyakîn derecesinde söylediğini, aynelyakîn gibi bir ilm-i yakîni sana ifade ve ifaza ediyor.
Ia terus mengucapkannya dengan tegas dan pasti disertai limpa- han ilmul yaqin sampai setingkat aynul yaqin lewat ucapannya yang berasal dari haqqul yaqin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Intinya, Rasul x dan al-Qur’an yang penuh hikmah di mana masing-masingnya merupakan cahaya terang memperlihatkan sebuah hakikat bernama tauhid.
'''Elhasıl:''' Her birisi birer güneş olan, Resul-i Ekrem aleyhissalâtü vesselâm ile Furkan-ı Ahkem ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Salah satunya berupa lisan alam nyata. Ia menjelaskan hakikat tersebut dengan jemari Islam dan risalah sekaligus menjelaskannya dengan sangat jelas lewat seluruh kemampuan yang dimiliki melalui seribu mukjizatnya serta dengan pembenaran seluruh nabi dan orang- orang pilihan.
'''Biri;''' âlem-i şehadetin lisanı olarak bin mu’cizat içinde bütün enbiya ve asfiyanın taht-ı tasdiklerinde İslâmiyet ve risalet parmaklarıyla işaret ederek bütün kuvvetiyle gösterdiği bir hakikati…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sementara yang satunya lagi laksana lisan alam gaib. Ia memper- lihatkan hakikat yang sama serta menunjuk kepadanya lewat jemari kebenaran dan hidayah. Ia menampilkannya secara serius dan orisinal lewat empat puluh sisi kemukjizatan dan pembenaran seluruh tanda kekuasaan yang terdapat di alam. Bukankah hakikat tersebut lebih terang daripada matahari dan lebih jelas daripada siang?!
'''Diğeri;''' âlem-i gaybın lisanı hükmünde, kırk vücuh-u i’caz içinde, kâinatın bütün âyât-ı tekviniyesinin taht-ı tasdiklerinde, hakkaniyet ve hidayet parmaklarıyla işaret edip bütün ciddiyetle gösterdiği aynı hakikati… Acaba o hakikat, güneşten daha bâhir, gündüzden daha zâhir olmaz mı?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai manusia yang hina, membangkang, dan terus berada dalam kesesatan,(*<ref>*Ucapan ini diarahkan kepada orang yang berusaha menghapus dan melenyapkan al-Quran—Penulis.</ref>)bagaimana mungkin engkau bisa melawan men- tari-mentari itu lewat sekilas cahaya yang redup? Bagaimana mungkin engkau merasa tidak membutuhkan mentari tersebut seraya berusaha memadamkannya dengan tiupan mulut? Sungguh celaka akalmu yang membangkang tersebut. Bagaimana mungkin engkau menentang uca- pan lisan gaib (al-Quran) dan lisan nyata (Nabi x) yang terucap atas nama Tuhan semesta alam dan Pemiliknya serta mengingkari ajakan keduanya.Wahai orang malang yang lebih lemah dan lebih hina daripada lalat. Siapakah engkau sehingga mendustakan Sang Pemilik alam Yang Mahaagung dan Pemurah?!
Ey dalalet-âlûd mütemerrid insancık! (Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Bu hitap, Kur’an’ı kaldırmaya çalışanadır. </ref>) Ateş böceğinden daha sönük kafa fenerinle nasıl şu güneşlere karşı gelebilirsin? Onlardan istiğna edebilirsin? Üflemekle onları söndürmeye çalışırsın? Tuuuh, tuf, senin o münkir aklına! Nasıl o iki lisan-ı gayb ve şehadet, bütün âlemlerin Rabb’i ve şu kâinatın sahibi namına ve onun hesabına söyledikleri sözleri ve davaları inkâr edebilirsin? Ey bîçare ve sinekten daha âciz daha hakir! Sen necisin ki şu kâinatın Sahib-i Zülcelal’ini tekzibe yelteniyorsun?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="HÂTİME"></span>
== HÂTİME ==
==PENUTUP==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai teman, wahai yang memiliki akal yang bersinar dan kalbu yang terjaga! Jika engkau telah memahami “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini dari awal, ambillah kedua belas kilaunya secara sekaligus, lalu dapat- kan lentera hakikat yang berkekuatan ribuan lampu. Berpeganglah pada ayat-ayat al-Quran yang terbentang dari arasy. Naikilah buraq taufik dan naiklah ke langit hakikat. Naiklah menuju arasy makrifatul- lah.
Ey aklı hüşyar, kalbi müteyakkız arkadaş! Eğer şu Yirmi İkinci Söz’ün başından buraya kadar fehmetmişsen on iki lem’ayı birden elinde tut. Binler elektrik kuvvetinde bir sirac-ı hakikat bularak arş-ı a’zamdan uzatılıp gelen âyât-ı Kur’aniyeye yapış. Burak-ı tevfike bin, semavat-ı hakaikte urûc et, arş-ı marifetullaha çık.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu ucapkan‘Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau semata tanpa ada sekutu bagi-Mu’.Lalu ikrarkan keesaan-Nya di masjid alam yang besar ini di ha- dapan seluruh makhluk dengan berkata:“Tiada Tuhan selain Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Kekuasaan dan pujian adalah milik-Nya. Dia yang meng- hidupkan dan mematikan. Dia Mahahidup tidak per-nah mati. Di tangan-Nya tergenggam kebaikan.Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
اَش۟هَدُ اَن۟ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اَن۟تَ وَح۟دَكَ لَا شَرٖيكَ لَكَ de. Hem لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَح۟دَهُ لَا شَرٖيكَ لَهُ لَهُ ال۟مُل۟كُ وَ لَهُ ال۟حَم۟دُ يُح۟يٖى وَ يُمٖيتُ وَ هُوَ حَىٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ ال۟خَي۟رُ وَ هُوَ عَلٰى كُلِّ شَى۟ءٍ قَدٖيرٌ diyerek bütün mevcudat-ı kâinatın başları üstünde ve mescid-i kebir-i âlemde vahdaniyeti ilan et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Engkau. Tidak ada yang kami ketahui, kecuali yang Kau ajarkan pada kami. Engkau Maha Mengetahui dan Mahabijaksana.
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami. Karuniakan- lah kepada Kami rahmat dari sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).” “Ya Tuhan kami, Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.”
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذ۟نَٓا اِن۟ نَسٖينَٓا اَو۟ اَخ۟طَا۟نَا رَبَّنَا وَلَا تَح۟مِل۟ عَلَي۟نَٓا اِص۟رًا كَمَا حَمَل۟تَهُ عَلَى الَّذٖينَ مِن۟ قَب۟لِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّل۟نَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ وَاع۟فُ عَنَّا وَاغ۟فِر۟لَنَا وَار۟حَم۟نَا اَن۟تَ مَو۟لٰينَا فَان۟صُر۟نَا عَلَى ال۟قَو۟مِ ال۟كَافِرٖينَ ۝ رَبَّنَا لَا تُزِغ۟ قُلُوبَنَا بَع۟دَ اِذ۟ هَدَي۟تَنَاوَهَب۟ لَنَا مِن۟ لَدُن۟كَ رَح۟مَةًاِنَّكَ اَن۟تَ ال۟وَهَّابُ ۝ رَبَّنَٓا اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَو۟مٍ لَا رَي۟بَ فٖيهِ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخ۟لِفُ ال۟مٖيعَادَ ۝
Allah tidak pernah menyalahi janji.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat kepada sosok yang Kau utus sebagai rahmat bagi semesta alam. Juga kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّم۟ عَلٰى مَن۟ اَر۟سَل۟تَهُ رَح۟مَةً لِل۟عَالَمٖينَ وَ عَلٰى اٰلِهٖ وَ صَح۟بِهٖ اَج۟مَعٖينَ وَار۟حَم۟نَا وَ ار۟حَم۟ اُمَّتَهُ بِرَح۟مَتِكَ يَا اَر۟حَمَ الرَّاحِمٖينَ اٰمٖينَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kasihi kami dan umatnya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih.Amin.
وَ اٰخِرُ دَع۟وٰيهُم۟ اَنِ ال۟حَم۟دُ لِلّٰهِ رَبِّ ال۟عَالَمٖينَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[Yirmi Birinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Yirmi Üçüncü Söz]] </center>
<center> [[Yirmi Birinci Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH SATU]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Yirmi Üçüncü Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH TIGA]] </center>
------
------
</div>