Translations:Yirmi Dördüncü Söz/248/id: Revizyonlar arasındaki fark

14.18, 12 Kasım 2024 itibarı ile sayfanın şu anki hâli

İleti hakkında bilgi (katkıda bulun)

Bu iletide belge yok. Bu iletinin nerede veya nasıl kullanıldığını biliyorsanız, bu iletiyi belge ekleyerek diğer çevirmenlere yardımcı olabilirsiniz.

İleti tanımı (Yirmi Dördüncü Söz)

'''Birinci Sır:''' Evliya, niçin usûl-ü imaniyede ittifak ettikleri halde meşhudatlarında, keşfiyatlarında çok tehalüf ediyorlar? Şuhud derecesinde olan keşifleri bazen hilaf-ı vaki ve muhalif-i hak çıkıyor? Hem niçin ehl-i fikir ve nazar, her biri kat’î bürhan ile hak telakki ettikleri efkârlarında, birbirine mütenakız bir surette hakikati görüyorlar ve gösteriyorlar? Bir hakikat niçin çok renklere giriyor?

Rahasia Pertama Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?Mengapa kalangan cendekia melihat dan menjelaskan hakikat dalam bentuk yang kontradiktif, padahal mereka menjelaskan kebe- naran yang ada lewat dalil yang kuat menurut pandangan masing-ma- sing? Mengapa hakikat yang satu tampak dalam bentuk yang beragam?

14.17, 12 Kasım 2024 tarihindeki hâli (kaynağı gör) Ferhat (mesaj \| katkılar) ("'''Rahasia Pertama''' Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)		14.18, 12 Kasım 2024 itibarı ile sayfanın şu anki hâli (kaynağı gör) Ferhat (mesaj \| katkılar) Değişiklik özeti yok
1. satır:		1. satır:
	'''Rahasia Pertama'''		'''Rahasia Pertama'''
	Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?		Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?Mengapa kalangan cendekia melihat dan menjelaskan hakikat dalam bentuk yang kontradiktif, padahal mereka menjelaskan kebe- naran yang ada lewat dalil yang kuat menurut pandangan masing-ma- sing? Mengapa hakikat yang satu tampak dalam bentuk yang beragam?