Translations:Yirmi Sekizinci Mektup/161/id: Revizyonlar arasındaki fark

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    ("Tujuan yang diharapkan dari keberadaan makhluk hidup biasanya terpusat pada manusia. Sang Pencipta Yang Mahamulia mengumpulkan seluruh makhluk hidup di seputar manusia dan menundukkan semuanya untuk melayani manusia. Dia menjadikan manusia sebagai pemimpin dan penguasa atas mereka. Jadi, Sang Pencipta Yang Mahaagung memilih manusia di antara sekian makhluk hidup. Bahkan Dia menjadikannya sebagai objek kehendak-Nya dan target keinginan-Nya.Selanjutnya, ki..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
     
    Değişiklik özeti yok
     
    (Aynı kullanıcının aradaki bir diğer değişikliği gösterilmiyor)
    1. satır: 1. satır:
    Tujuan yang diharapkan dari keberadaan makhluk hidup biasanya terpusat pada manusia. Sang Pencipta Yang Mahamulia mengumpulkan seluruh makhluk hidup di seputar manusia dan menundukkan semuanya untuk melayani manusia. Dia menjadikan manusia sebagai pemimpin dan penguasa atas mereka. Jadi, Sang Pencipta Yang Mahaagung memilih manusia di antara sekian makhluk hidup. Bahkan Dia menjadikannya sebagai objek kehendak-Nya dan target keinginan-Nya.Selanjutnya, kita melihat bahwa “dunia manusia”, bahkan dunia hewan, juga terbentuk seperti lingkaran. Di tengahnya diletakkan rezeki. Kecintaan pada rezeki ditanamkan dalam diri manusia dan hewan. Karena itu, dengan kecintaan tersebut mereka semua menjadi pelayan rezeki dan tunduk padanya. Rezekilah yang mengontrol dan mengendalikan mereka. Rezeki itu sendiri dijadikan sebagai khaza- nah kekayaan besar yang luas dan berlimpah. Ia berisi nikmat yang tak terhingga.
    Tujuan yang diharapkan dari keberadaan makhluk hidup biasanya terpusat pada manusia. Sang Pencipta Yang Mahamulia mengumpulkan seluruh makhluk hidup di seputar manusia dan menundukkan semuanya untuk melayani manusia. Dia menjadikan manusia sebagai pemimpin dan penguasa atas mereka. Jadi, Sang Pencipta Yang Mahaagung memilih manusia di antara sekian makhluk hidup. Bahkan Dia menjadikannya sebagai objek kehendak-Nya dan target keinginan-Nya.Selanjutnya, kita melihat bahwa “dunia manusia”, bahkan dunia hewan, juga terbentuk seperti lingkaran. Di tengahnya diletakkan rezeki. Kecintaan pada rezeki ditanamkan dalam diri manusia dan hewan. Karena itu, dengan kecintaan tersebut mereka semua menjadi pelayan rezeki dan tunduk padanya. Rezekilah yang mengontrol dan mengendalikan mereka. Rezeki itu sendiri dijadikan sebagai khaza- nah kekayaan besar yang luas dan berlimpah. Ia berisi nikmat yang tak terhingga.Bahkan kita melihat daya rasa yang terdapat di lisan telah dibekali dengan berbagai perangkat detail dan standar maknawi yang sensitif sebanyak makanan yang ada guna mengetahui rasa dari berbagai jenis rezeki yang berlimpah itu. Dengan demikian, hakikat rezeki merupakan hakikat paling menakjubkan, paling kaya, paling aneh, paling manis, dan paling komprehensif di alam ini.

    11.53, 23 Ocak 2025 itibarı ile sayfanın şu anki hâli

    İleti hakkında bilgi (katkıda bulun)
    Bu iletide belge yok. Bu iletinin nerede veya nasıl kullanıldığını biliyorsanız, bu iletiyi belge ekleyerek diğer çevirmenlere yardımcı olabilirsiniz.
    İleti tanımı (Yirmi Sekizinci Mektup)
    Sonra görüyoruz ki âlem-i insaniyet de belki hayvan âlemi de bir daire hükmünde teşkil olunuyor ve nokta-i merkeziyede rızık vaz’edilmiş. Bütün nev-i insanı ve hattâ hayvanatı rızka âdeta taaşşuk ettirip onları umumen rızka hâdim ve musahhar etmiş. Onlara hükmeden rızıktır. Rızkı da o kadar geniş ve zengin bir hazine yapmış ki hadsiz nimetleri câmi’dir. Hattâ rızkın çok envaından yalnız bir nevinin tatlarını tanımak için lisanda kuvve-i zaika namında bir cihaz ile mat’umat adedince manevî, ince ince mizancıklar konulmuştur. Demek kâinat içinde en acib en zengin en garib en şirin en câmi’ en bedî’ hakikat rızıktadır.

    Tujuan yang diharapkan dari keberadaan makhluk hidup biasanya terpusat pada manusia. Sang Pencipta Yang Mahamulia mengumpulkan seluruh makhluk hidup di seputar manusia dan menundukkan semuanya untuk melayani manusia. Dia menjadikan manusia sebagai pemimpin dan penguasa atas mereka. Jadi, Sang Pencipta Yang Mahaagung memilih manusia di antara sekian makhluk hidup. Bahkan Dia menjadikannya sebagai objek kehendak-Nya dan target keinginan-Nya.Selanjutnya, kita melihat bahwa “dunia manusia”, bahkan dunia hewan, juga terbentuk seperti lingkaran. Di tengahnya diletakkan rezeki. Kecintaan pada rezeki ditanamkan dalam diri manusia dan hewan. Karena itu, dengan kecintaan tersebut mereka semua menjadi pelayan rezeki dan tunduk padanya. Rezekilah yang mengontrol dan mengendalikan mereka. Rezeki itu sendiri dijadikan sebagai khaza- nah kekayaan besar yang luas dan berlimpah. Ia berisi nikmat yang tak terhingga.Bahkan kita melihat daya rasa yang terdapat di lisan telah dibekali dengan berbagai perangkat detail dan standar maknawi yang sensitif sebanyak makanan yang ada guna mengetahui rasa dari berbagai jenis rezeki yang berlimpah itu. Dengan demikian, hakikat rezeki merupakan hakikat paling menakjubkan, paling kaya, paling aneh, paling manis, dan paling komprehensif di alam ini.