İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Al-Qur’an yang merupakan lautan hakikat, ayat-ayatnya yang mulia juga merupakan penyelam di lautan tersebut yang menyingkap kekayaan yang ada. Hanya saja, matanya terbuka dan melihat keseluruhan kekayaan yang ada. Ia bisa melihat segala sesuatu yang ada di dalamnya. Karena itu, al-Qur’an al-Karim lewat ayat-ayatnya menggambarkan kekayaan tersebut dengan gambaran yang seimbang, sesuai dan selaras dengannya sehingga bisa memperlihatkan keinda- hannya y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Hakikat ini telah kami jelaskan lewat sebuah perumpamaan indah pada ‘ranting kedua’ dari “Kalimat Kedua Puluh Empat”. Di sini kami akan memberikan contoh lain yang menjelaskan masalah tersebut sebagai berikut:Misalnya ada sebuah harta kekayaan yang terdiri dari permata berharga dalam jumlah tak terhingga di dasar lautan yang luas. Para penyelam ahli menyelam di kedalaman laut itu untuk mencari permata berharga tadi. Akan tetapi karena mata mereka..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Al-Qur’an yang merupakan lautan hakikat, ayat-ayatnya yang mulia juga merupakan penyelam di lautan tersebut yang menyingkap kekayaan yang ada. Hanya saja, matanya terbuka dan melihat keseluruhan kekayaan yang ada. Ia bisa melihat segala sesuatu yang ada di dalamnya. Karena itu, al-Qur’an al-Karim lewat ayat-ayatnya menggambarkan kekayaan tersebut dengan gambaran yang seimbang, sesuai dan selaras dengannya sehingga bisa memperlihatkan keinda- hannya y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
1.267. satır: 1.267. satır:
Begitulah, keseimbangan dan keselarasan antar hakikatnya menjadi timpang. Sejumlah corak hakikatnya berubah. Sebab, orang yang ingin melihat warna hakikat yang sebenarnya harus melakukan sejumlah penafsiran dan upaya yang dipaksakan sehingga sebagiannya akhirnya jatuh pada sikap pengingkaran dan pengabaian. Siapa yang menelaah kitab kalangan isyraqiyyûn dan kitab kalangan tasawuf yang bersandar pada penyaksian dan kasyaf mereka tanpa menimbangnya dengan neraca sunnah yang suci, pasti akan membenarkan pernyataan kami di atas. Jadi, meskipun mereka mengambil petunjuk dari al- Qur’an dan menulis sejenis hakikat al-Qur’an, namun terdapat cacat dan kekurangan pada karya mereka karena memang bukan merupakan al-Qur’an.
Begitulah, keseimbangan dan keselarasan antar hakikatnya menjadi timpang. Sejumlah corak hakikatnya berubah. Sebab, orang yang ingin melihat warna hakikat yang sebenarnya harus melakukan sejumlah penafsiran dan upaya yang dipaksakan sehingga sebagiannya akhirnya jatuh pada sikap pengingkaran dan pengabaian. Siapa yang menelaah kitab kalangan isyraqiyyûn dan kitab kalangan tasawuf yang bersandar pada penyaksian dan kasyaf mereka tanpa menimbangnya dengan neraca sunnah yang suci, pasti akan membenarkan pernyataan kami di atas. Jadi, meskipun mereka mengambil petunjuk dari al- Qur’an dan menulis sejenis hakikat al-Qur’an, namun terdapat cacat dan kekurangan pada karya mereka karena memang bukan merupakan al-Qur’an.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Al-Qur’an yang merupakan lautan hakikat, ayat-ayatnya yang mulia juga merupakan penyelam di lautan tersebut yang menyingkap kekayaan yang ada. Hanya saja, matanya terbuka dan melihat keseluruhan kekayaan yang ada. Ia bisa melihat segala sesuatu yang ada di dalamnya. Karena itu, al-Qur’an al-Karim lewat ayat-ayatnya menggambarkan kekayaan tersebut dengan gambaran yang seimbang, sesuai dan selaras dengannya sehingga bisa memperlihatkan keinda- hannya yang hakiki dan istimewa.Misalnya, al-Qur’an al-Karim melihat keagungan rubûbiyah serta menggambarkannya lewat penjelasan ayat berikut:
Bahr-i hakaik olan Kur’an’ın âyetleri dahi o deniz içindeki definenin bir gavvasıdır. Lâkin onların gözleri açık, defineyi ihata eder. Definede ne var ne yok görür. O defineyi öyle bir tenasüp ve intizam ve insicamla tavsif eder, beyan eder ki hakiki hüsn-ü cemali gösterir. '''Mesela,''' âyet-i
“Bumi seluruhnya berada dalam genggaman-Nya pada hari kia- mat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya...” (QS. az-Zumar [39]: 67),“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagaimana menggulung lembaran-lembaran kertas...” (QS. al-Anbiyâ [21]: 104).
وَال۟اَر۟ضُ جَمٖيعًا قَب۟ضَتُهُ يَو۟مَ ال۟قِيَامَةِ وَالسَّمٰوَاتُ مَط۟وِيَّاتٌ بِيَمٖينِهٖ ۝ يَو۟مَ نَط۟وِى السَّمَٓاءَ كَطَىِّ السِّجِلِّ لِل۟كُتُبِ
Pada saat yang sama, al-Qur’an melihat dan menunjukkan kom- prehensivitas rahmat-Nya lewat keterangan ayat-ayat berikut:
ifade ettikleri azamet-i rububiyeti gördüğü gibi
“Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya...” (QS. Âli `Imrân [3] : 5-6),
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخ۟فٰى عَلَي۟هِ شَى۟ءٌ فِى ال۟اَر۟ضِ وَلَا فِى السَّمَٓاءِ ۝ هُوَ الَّذٖى يُصَوِّرُكُم۟ فِى ال۟اَر۟حَامِ كَي۟فَ يَشَٓاءُ ۝ مَا مِن۟ دَٓابَّةٍ اِلَّا هُوَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا
“Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya...” (QS. Hûd [11]: 56),
۝ وَكَاَيِّن۟ مِن۟ دَٓابَّةٍ لَا تَح۟مِلُ رِز۟قَهَا اَللّٰهُ يَر۟زُقُهَا وَاِيَّاكُم۟
“Berapa banyak binatang yang tidak membawa (mengurus) reze- kinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada- mu...” (QS. al-Ankabût [29]: 60).
ifade ettikleri şümul-ü rahmeti görüyor, gösteriyor. Hem
Kemudian sebagaimana ia melihat dan menunjukkan luasnya penciptaan ilahi lewat deskripsi ayat berikut:
خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ
“Dia menciptakan langit dan bumi serta menghadirkan gelap dan cahaya...” (QS. al-An`âm [6]: 1).
ifade ettiği vüs’at-i hallakıyeti görüp gösterdiği gibi
Ia juga melihat dan menunjukkan komprehensivitas perbuatan Allah di alam dan rubûbiyahNya yang meliputi segala sesuatu lewat ayat berikut:
خَلَقَكُم۟ وَمَا تَع۟مَلُونَ   
“Dia menciptakan kalian berikut apa yang kalian lakukan.” (QS. ash-Shâffât [37]: 96).
ifade ettiği şümul-ü tasarrufu ve ihata-i rububiyeti görüp gösterir.
Lalu sebagaimana melihat hakikat agung seperti yang ditunjukkan oleh ayat berikut:
يُح۟يِى ال۟اَر۟ضَ بَع۟دَ مَو۟تِهَا   
“Dia menghidupkan bumi setelah sebelumnya mati...” (QS. ar- Rûm [30]: 50).
ifade ettiği hakikat-i azîme ile
Ia juga melihat dan menunjukkan hakikat kemurahan yang luas yang digambarkan oleh ayatnya:
وَ اَو۟حٰى رَبُّكَ اِلَى النَّح۟لِ   
“Tuhanmu memberikan ilham kepada lebah...” (QS. an-Nahl [16]:68).
ifade ettiği hakikat-i kerîmaneyi
Pada saat yang sama, ia melihat dan menunjukkan hakikat
وَ الشَّم۟سَ وَال۟قَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِاَم۟رِهٖ
kekuasaan-Nya yang mengendalikan lewat firman-Nya:
ifade ettiği hakikat-i azîme-i hâkimane-i âmiraneyi görür, gösterir.
“Matahari, bulan, dan bintang tunduk lewat perintah-Nya...” (QS. al-A’râf [7]: 54).
اَوَ لَم۟ يَرَو۟ا اِلَى الطَّي۟رِ فَو۟قَهُم۟ صَٓافَّاتٍ وَيَق۟بِض۟نَ مَا يُم۟سِكُهُنَّ اِلَّا الرَّح۟مٰنُ اِنَّهُ بِكُلِّ شَى۟ءٍ بَصٖيرٌ
Sebagaimana ia melihat hakikat kasih yang menata seperti yang disebutkan ayat berikut:
ifade ettikleri hakikat-i rahîmane-i müdebbiraneyi
“Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesung- guhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.” (QS. al-Mulk [67]: 19).
وَسِعَ كُر۟سِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ وَلَا يَؤُدُهُ حِف۟ظُهُمَا
Ia juga melihat hakikat agung yang disebutkan ayat berikut:
ifade ettiği hakikat-i azîme ile
“Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya...” (QS. al-Baqarah [2]: 255).
وَهُوَ مَعَكُم۟ اَي۟نَ مَا كُن۟تُم۟
Lalu ia melihat hakikat pengawasan ilahi dalam ungkapan ayat:
ifade ettiği hakikat-i rakibaneyi
“Dia bersama kalian di mana saja kalian berada...” (QS. al-Hadîd [57]: 4) sebagai hakikat yang komprehensif seperti yang disebutkan oleh ayat:
هُوَ ال۟اَوَّلُ وَال۟اٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَال۟بَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَى۟ءٍ عَلٖيمٌ
“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin.Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Hadîd [57]: 3).
ifade ettiği hakikat-i muhita gibi
Ia melihat kedekatanNya seperti yang disebutkan oleh ayat:
وَلَقَد۟ خَلَق۟نَا ال۟اِن۟سَانَ وَنَع۟لَمُ مَا تُوَس۟وِسُ بِهٖ نَف۟سُهُ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS. Qâf [50]: 16) bersama ayat lain yang menunjukkan sebuah hakikat mulia:
وَ نَح۟نُ اَق۟رَبُ اِلَي۟هِ مِن۟ حَب۟لِ ال۟وَرٖيدِ
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (QS. al-Ma`ârij [70]: 4) sebagai sebuah hakikat universal seperti yang ditunjukkan oleh ayat:
ifade ettiği akrebiyeti
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan…” (QS. an-Nahl [16]: 90), berikut sejumlah ayat lain yang berisi rambu-rambu duniawi dan ukhrawi, serta rambu ilmiah dan amaliah.
تَع۟رُجُ ال۟مَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوحُ اِلَي۟هِ فٖى يَو۟مٍ كَانَ مِق۟دَارُهُ خَم۟سٖينَ اَل۟فَ سَنَةٍ
işaret ettiği hakikat-i ulviyeyi
اِنَّ اللّٰهَ يَا۟مُرُ بِال۟عَد۟لِ وَال۟اِح۟سَانِ وَاٖيتَٓائِ ذِى ال۟قُر۟بٰى
وَيَن۟هٰى عَنِ ال۟فَح۟شَٓاءِ وَال۟مُن۟كَرِ وَال۟بَغ۟ىِ
ifade ettiği hakikat-i câmia gibi bütün uhrevî ve dünyevî, ilmî ve amelî erkân-ı sitte-i imaniyenin her birisini tafsilen ve erkân-ı hamse-i İslâmiyenin her birisini kasden ve cidden ve saadet-i dâreyni temin eden bütün düsturları görür, gösterir. Muvazenesini muhafaza edip, tenasübünü idame edip o hakaikin heyet-i mecmuasının tenasübünden hasıl olan hüsün ve cemalin menbaından Kur’an’ın bir i’caz-ı manevîsi neş’et eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">