İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Terutama ketika aku tidak bisa berdakwah akibat penyakit yang kuderita. Ketika kalbu dan jiwaku berada dalam kondisi yang sangat sulit dan putus asa, tiba-tiba pertolongan Ilahi datang membawa hakikat di atas. Dadaku menjadi begitu lapang dan berbagai kesulitan itu pun menjadi hilang, sehingga aku rela menerima penderitaan penjara dan penyakit. Sebab, bagi orang yang sebentar lagi akan mati seperti diriku, niscaya mendapatkan keuntungan besar manakala se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, jika manusia tidak mencerai-beraikan kekuatan sabarnya ke masa lalu dan masa mendatang, lalu memusatkannya pada saat ini saja, hal itu sudah cukup untuk melenyapkan segala kerisauan dan kesulitan. Bahkan, aku utarakan—bukan dengan maksud mengeluh— bagaimana berbagai kesulitan materi dan maknawi yang pernah ku- lewati dalam “Madrasah Yusufiyah Ketiga”(*<ref>*Penjara Afyon yang menjadi tempat penahanan Ustadz Said Nursi dan murid-murid Nur pada..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Terutama ketika aku tidak bisa berdakwah akibat penyakit yang kuderita. Ketika kalbu dan jiwaku berada dalam kondisi yang sangat sulit dan putus asa, tiba-tiba pertolongan Ilahi datang membawa hakikat di atas. Dadaku menjadi begitu lapang dan berbagai kesulitan itu pun menjadi hilang, sehingga aku rela menerima penderitaan penjara dan penyakit. Sebab, bagi orang yang sebentar lagi akan mati seperti diriku, niscaya mendapatkan keuntungan besar manakala se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
200. satır: 200. satır:
Bahkan, aku utarakan—bukan dengan maksud mengeluh— bagaimana berbagai kesulitan materi dan maknawi yang pernah ku- lewati dalam “Madrasah Yusufiyah Ketiga”(*<ref>*Penjara Afyon yang menjadi tempat penahanan Ustadz Said Nursi dan murid-murid Nur pada tahun 1948 M.</ref>)selama beberapa hari,yang tidak pernah terjadi sepanjang hidupku.
Bahkan, aku utarakan—bukan dengan maksud mengeluh— bagaimana berbagai kesulitan materi dan maknawi yang pernah ku- lewati dalam “Madrasah Yusufiyah Ketiga”(*<ref>*Penjara Afyon yang menjadi tempat penahanan Ustadz Said Nursi dan murid-murid Nur pada tahun 1948 M.</ref>)selama beberapa hari,yang tidak pernah terjadi sepanjang hidupku.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Terutama ketika aku tidak bisa berdakwah akibat penyakit yang kuderita. Ketika kalbu dan jiwaku berada dalam kondisi yang sangat sulit dan putus asa, tiba-tiba pertolongan Ilahi datang membawa hakikat di atas. Dadaku menjadi begitu lapang dan berbagai kesulitan itu pun menjadi hilang, sehingga aku rela menerima penderitaan penjara dan penyakit. Sebab, bagi orang yang sebentar lagi akan mati seperti diriku, niscaya mendapatkan keuntungan besar manakala setiap jam yang mungkin dilewatkan dalam kelalaian berubah menjadi sepuluh jam ibadah. Aku pun sangat bersyukur kepada Allah.
Hattâ şekva olmasın, ben bu üçüncü Medrese-i Yusufiyede, birkaç gün zarfında, hiç ömrümde görmediğim maddî ve manevî sıkıntılı, hastalıklı musibetimde, hususan Nur’un hizmetinden mahrumiyetimden gelen meyusiyet ve kalbî ve ruhî sıkıntılar beni ezdiği sırada, inayet-i İlahiye bu mezkûr hakikati gösterdi. Ben de sıkıntılı hastalığımdan ve hapsimden razı oldum. Çünkü benim gibi kabir kapısında bir bîçareye, gafletle geçebilir bir saatini, on adet ibadet saatleri yapmak büyük kârdır diye şükreyledim.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">