77.975
düzenleme
("Di masa sekarang ini Risalah Nur yang menjadi contoh konkret dari hadis di atas berada di hadapan kita. Badiuzzaman adalah seorang mujahid benar-benar mengikuti sunnah nabi x dalam memperjuangan agama, khidmah al-Qur’an dan ubudiyah. Rasul x menunaikan salat berjamaah dengan para sahabat secara bergantian pada saat perang Badar yang merupakan peristiwa politik terbesar di dunia ini. Yakni, Rasul x mengutamakan sebuah kebaikan seperti salat berjamaah ya..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ya, Ustadz Nursi benar-benar mengikuti sunnah Rasul x." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
134. satır: | 134. satır: | ||
Ya, Ustadz Nursi benar-benar mengikuti sunnah Rasul x. | Ya, Ustadz Nursi benar-benar mengikuti sunnah Rasul x. | ||
Kondisinya menjadi teladan bagi para pejuang sejati dan seluruh umat Islam. Artinya, beliau telah menunaikan tugas jihad, ubudiyah, dan takwa secara keseluruhan. Bila melaksanakan salah satunya, beliau tidak mengabaikan yang lain. Beliau dimasukkan ke penjara karena rekayasa para musuh agama yang zalim dan kejam. Beliau ditempatkan dalam penjara soliter di sebuah ruangan yang sangat dingin. Meski menderita, sakit, merasakan hawa dingin yang amat sangat, serta berada dalam kondisi lemah yang menyertai masa tua, beliau tetap semangat menulis sejumlah risalah iman. | |||
Abu Bakar ashiddiq d pernah berkata, “Biarlah tubuhku mem- besar di neraka sampai tidak ada lagi tempat yang tersisa bagi mukmin.” Badiuzzaman menjadi manifestasi dari satu kilau kemuliaan tersebut. Beliau berusaha menuju puncak pengorbanan dengan berkata, “Bila kulihat iman umat sudah baik dan selamat, aku siap dibakar di kobaran Jahanam. Pasalnya, meski jasadku terbakar, hatiku hidup dalam ketenangan dan kebahagiaan.” Semua itu dibuktikan oleh kehidupan beliau yang membentang lebih dari delapan puluh tahun. | |||
Beliau benar-benar menjadi pelayan yang tulus serta menjadi sosok yang rela berkorban untuk al-Qur’an dan Islam. Kemurahan, kemuliaan, ruh, jiwa, dan kehidupan yang dikor- bankan oleh Badiuzzaman, sikap bijak, teguh, dan sabar yang indah yang diperlihatkan oleh beliau dalam menghadapi kezaliman dan keburukan orang, serta dalam menghadapi musibah yang menimpa, semua itu menjadi bukti jujur atas pengabdian beliau terhadap iman dan al-Qur’an. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme