İçeriğe atla

Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Segala sesuatu hancur binasa kecuali Dzat-Nya. Segala ketetapan adalah milik-Nya. Dan kepada-Nya kalian dikembalikan.” (QS. al-Qashash [28]: 88). Ayat al-Qur’an di atas ditafsirkan oleh dua kalimat yang menjelaskan dua hakikat penting. Oleh sekelompok guru Tarekat Naqsya- bandiyah, kedua kalimat itu dijadikan sebagai esensi wirid mereka ketika mereka melakukan khataman tertentu. Kedua kalimat tersebut adalah:Wahai Yang Mahakekal, hanya Engkaulah y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("[Pada cahaya ini, unsur emosi dan perasaan terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kami berharap ia tidak diukur dengan standar ilmu logika. Sebab, luapan perasaan biasanya tidak memperhatikan kaidah berpikir dan standar rasio]." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Segala sesuatu hancur binasa kecuali Dzat-Nya. Segala ketetapan adalah milik-Nya. Dan kepada-Nya kalian dikembalikan.” (QS. al-Qashash [28]: 88). Ayat al-Qur’an di atas ditafsirkan oleh dua kalimat yang menjelaskan dua hakikat penting. Oleh sekelompok guru Tarekat Naqsya- bandiyah, kedua kalimat itu dijadikan sebagai esensi wirid mereka ketika mereka melakukan khataman tertentu. Kedua kalimat tersebut adalah:Wahai Yang Mahakekal, hanya Engkaulah y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
3. satır: 3. satır:
[Pada cahaya ini, unsur emosi dan perasaan terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kami berharap ia tidak diukur dengan standar ilmu logika. Sebab, luapan perasaan biasanya tidak memperhatikan kaidah berpikir dan standar rasio].
[Pada cahaya ini, unsur emosi dan perasaan terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kami berharap ia tidak diukur dengan standar ilmu logika. Sebab, luapan perasaan biasanya tidak memperhatikan kaidah berpikir dan standar rasio].


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Segala sesuatu hancur binasa kecuali Dzat-Nya. Segala ketetapan adalah milik-Nya. Dan kepada-Nya kalian dikembalikan.” (QS. al-Qashash [28]: 88).
كُلُّ شَى۟ءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَج۟هَهُ لَهُ ال۟حُك۟مُ وَاِلَي۟هِ تُر۟جَعُونَ âyetinin mealini ifade eden يَا بَاقٖى اَن۟تَ ال۟بَاقٖى ۝ يَا بَاقٖى اَن۟تَ ال۟بَاقٖى iki cümlesi mühim iki hakikati ifade ediyorlar. Ondandır ki Nakşîlerin rüesasından bir kısım, bu iki cümle ile kendilerine bir hatme-i mahsus yapıp muhtasar bir hatme-i Nakşiye hükmünde tutuyorlar. Madem o azîm âyetin mealini bu iki cümle ifade ediyor. Biz bu iki cümlenin ifade ettiği iki hakikat-i mühimmenin birkaç nüktesini beyan edeceğiz.
Ayat al-Qur’an di atas ditafsirkan oleh dua kalimat yang menjelaskan dua hakikat penting. Oleh sekelompok guru Tarekat Naqsya- bandiyah, kedua kalimat itu dijadikan sebagai esensi wirid mereka ketika mereka melakukan khataman tertentu. Kedua kalimat tersebut adalah:Wahai Yang Mahakekal, hanya Engkaulah yang Kekal. Wahai Yang Mahakekal, hanya Engkaulah yang Kekal.Karena kedua kalimat tersebut mencakup sejumlah makna yang dikandung ayat di atas, maka kami akan menyebutkan beberapa nuktah untuk menjelaskan dua hakikat yang menggambarkan keduanya.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">