İçeriğe atla

On Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Oleh karena itu, Allah memiliki dua nama khusus dari Asmaul Husna yaitu al-Gaffâr (Maha Pengampun) dan ar-Rahîm (Maha Penyayang) agar tampak jelas sejelas-jelasnya bagi orang beriman bahwa kebaikan terbesar dari Allah yang disampaikan kepada para nabi adalah ampunan, maka Allah menyeru mereka untuk beristigfar. Allah, dengan menjadikan kalimat sebagai pembuka tiap surat al-Qur’an serta pembuka setiap perbuatan baik, menunjukkan rahmat-Nya yang melipu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Alhamdulillah, kemudian terungkaplah hakikat-hakikat dari permasalahan tadi sehingga hakikat-hakikat tersebut menerangi hal-hal yang masih samar. Dengan cahaya itu aku memahami bahwa dorongan dan motivasi yang terdapat dalam al-Qur’an sangat sesuai; terpedayanya orang beriman oleh tipu daya setan tidak terjadi karena ketiadaan iman, bukan pula karena kelemahannya; mereka yang melakukan dosa besar tidak masuk dalam kekufuran. Golongan mu’tazilah dan s..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Oleh karena itu, Allah memiliki dua nama khusus dari Asmaul Husna yaitu al-Gaffâr (Maha Pengampun) dan ar-Rahîm (Maha Penyayang) agar tampak jelas sejelas-jelasnya bagi orang beriman bahwa kebaikan terbesar dari Allah yang disampaikan kepada para nabi adalah ampunan, maka Allah menyeru mereka untuk beristigfar. Allah, dengan menjadikan kalimat sebagai pembuka tiap surat al-Qur’an serta pembuka setiap perbuatan baik, menunjukkan rahmat-Nya yang melipu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
77. satır: 77. satır:
Alhamdulillah, kemudian terungkaplah hakikat-hakikat dari permasalahan tadi sehingga hakikat-hakikat tersebut menerangi hal-hal yang masih samar. Dengan cahaya itu aku memahami bahwa dorongan dan motivasi yang terdapat dalam al-Qur’an sangat sesuai; terpedayanya orang beriman oleh tipu daya setan tidak terjadi karena ketiadaan iman, bukan pula karena kelemahannya; mereka yang melakukan dosa besar tidak masuk dalam kekufuran. Golongan mu’tazilah dan suatu sekte dalam khawarij telah keliru ketika mereka mengafirkan pelaku dosa besar dan memosisikan mereka di hari kia- mat pada suatu tempat khusus yang bukan surga dan neraka (manzilah baina manzilatain). Temanku yang mengorbankan seratus pelajaran keimanan untuk memuji seseorang yang sesat, tidaklah jatuh terlampau jauh dalam kerendahan yang kubayangkan. Oleh karena itu, aku bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkanku dari situasi yang sulit itu.
Alhamdulillah, kemudian terungkaplah hakikat-hakikat dari permasalahan tadi sehingga hakikat-hakikat tersebut menerangi hal-hal yang masih samar. Dengan cahaya itu aku memahami bahwa dorongan dan motivasi yang terdapat dalam al-Qur’an sangat sesuai; terpedayanya orang beriman oleh tipu daya setan tidak terjadi karena ketiadaan iman, bukan pula karena kelemahannya; mereka yang melakukan dosa besar tidak masuk dalam kekufuran. Golongan mu’tazilah dan suatu sekte dalam khawarij telah keliru ketika mereka mengafirkan pelaku dosa besar dan memosisikan mereka di hari kia- mat pada suatu tempat khusus yang bukan surga dan neraka (manzilah baina manzilatain). Temanku yang mengorbankan seratus pelajaran keimanan untuk memuji seseorang yang sesat, tidaklah jatuh terlampau jauh dalam kerendahan yang kubayangkan. Oleh karena itu, aku bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkanku dari situasi yang sulit itu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Hal tersebut terjadi karena setan seperti yang telah kusebutkan dengan tindakan perusakan yang kecil membawa manusia dalam bahaya. Nafsu manusia selalu mendengarkan setan dan syahwat serta kemarahan manusia seperti layaknya alat penerima dan pengirim bagi tipu daya setan.
Çünkü sâbıkan dediğimiz gibi şeytan cüz’î bir emr-i ademî ile insanı mühim tehlikelere atar. Hem insandaki nefis ise şeytanı her vakit dinler. Kuvve-i şeheviye ve gazabiye ise şeytan desiselerine hem kābile hem nâkile iki cihaz hükmündedirler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Oleh karena itu, Allah memiliki dua nama khusus dari Asmaul Husna yaitu al-Gaffâr (Maha Pengampun) dan ar-Rahîm (Maha Penyayang) agar tampak jelas sejelas-jelasnya bagi orang beriman bahwa kebaikan terbesar dari Allah yang disampaikan kepada para nabi adalah ampunan, maka Allah menyeru mereka untuk beristigfar. Allah, dengan menjadikan kalimat sebagai pembuka tiap surat al-Qur’an serta pembuka setiap perbuatan baik, menunjukkan rahmat-Nya yang meliputi alam semesta sebagai tempat perlindungan bagi orang beriman. Dengan perintah ta’awudz Allah menjadikan kalimat  sebagai benteng bagi orang beriman.
İşte bunun içindir ki Cenab-ı Hakk’ın “Gafur”, “Rahîm” gibi iki ismi, tecelli-i a’zamla ehl-i imana teveccüh ediyor. Ve Kur’an-ı Hakîm’de peygamberlere en mühim ihsanı, mağfiret olduğunu gösteriyor ve onları, istiğfar etmeye davet ediyor. بِس۟مِ اللّٰهِ الرَّح۟مٰنِ الرَّحٖيمِ kelime-i kudsiyesini her sure başında tekrar ile ve her mübarek işlerde zikrine emretmesiyle, kâinatı ihata eden rahmet-i vâsiasını melce ve tahassungâh gösteriyor ve فَاس۟تَعِذ۟ emriyle اَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّي۟طَانِ الرَّجٖيمِ kelimesini siper yapıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">