77.975
düzenleme
("Ayat-ayat al-Qur’an tersusun dalam gaya bahasa Arab dan dengan bentuk lahiriah yang bisa dipahami oleh manusia pada umumnya. Karena itu, banyak sekali persoalan yang dipaparkan lewat permisalan dan kiasan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("di mana letak dinding Dzulqarnain?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
101. satır: | 101. satır: | ||
Dengan kalimat di atas, al-Qur’an ingin menunjukkan banyak hal: Pertama, perjalanan Dzulqarnain ke arah Barat, di waktu yang sangat panas, ke wilayah yang berair, searah dengan terbenamnya matahari, dan pada saat meletusnya gunung berapi, semua itu dimaksudkan oleh al-Qur’an untuk menunjukkan berbagai persoalan yang penuh dengan pelajaran. Di antaranya adalah pendudukan Dzulqarnain atas Afrika. | Dengan kalimat di atas, al-Qur’an ingin menunjukkan banyak hal: Pertama, perjalanan Dzulqarnain ke arah Barat, di waktu yang sangat panas, ke wilayah yang berair, searah dengan terbenamnya matahari, dan pada saat meletusnya gunung berapi, semua itu dimaksudkan oleh al-Qur’an untuk menunjukkan berbagai persoalan yang penuh dengan pelajaran. Di antaranya adalah pendudukan Dzulqarnain atas Afrika. | ||
< | Seperti yang kita ketahui, gerakan matahari adalah gerakan yang bisa terlihat secara lahiriah. Ia menjadi petunjuk adanya gerakan bumi yang tersembunyi dan tak terasa sekaligus memberitakan tentang adanya gerakan tersebut. Jadi, yang dimaksud di sini bukan hakikat terbenamnya matahari.(*<ref>*Dalam tafsir al-Baidhâwi disebutkan, “Barangkali Dzulqarnain mencapai pan- tai, lalu di sana ia melihatnya seperti itu. Pasalnya, dalam pandangannya yang terlihat hanyalah air. Karena itu, al-Qur’an mengatakan ‘ia mendapati matahari terse- but terbenam’, bukan ‘matahari tersebut terbenam’.</ref>)Selanjutnya, kata “mata air” adalah kiasan. Sebab, laut luas yang terlihat dari jauh itu seperti telaga kecil. Maka, menyerupakan laut yang terlihat dari balik uap yang berasal dari genangan air dan di- sertai hawa panas dengan mata air yang keruh mengandung rahasia mendalam dan kaitan yang sangat kuat.(*<ref>*Penggunaan kata عَيْنٍ dalam ayat عَيْنٍ حَمِئَةٍ menyiratkan makna indah dan ra- hasia balagah yang mendalam. Yaitu bahwa dengan matahari, langit bisa menyaksikan keindahan Allah di bumi, dan sebaliknya dengan mata (laut) bumi bisa melihat keagungan Allah di langit. Ketika keduanya (mata langit dan mata bumi) bekerja, maka seluruh mata yang ada di permukaan bumi berfungsi. Jadi, hanya dengan satu kata dan dengan sangat singkat, ayat al-Qur’an di atas menjelaskan makna indah tersebut seraya menunjukkan apa yang bisa mengakhiri fungsi seluruh mata—Penulis.</ref>) | ||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme