İçeriğe atla

Yirmi Sekizinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Selanjutnya, hadis itu juga menjelaskan bahwa sesudah makan dan minum penduduk surga tidak memiliki kotoran. Sebab, di dalam surga tidak terdapat unsur yang bersifat kulit atau sisa yang tidak dibutuhkan.Ya, kalau pohon di dunia yang rendah ini yang berada pada tingkatan makhluk hidup terendah tidak meninggalkan kotoran meski banyak mengonsumsi, maka tidak aneh kalau mereka yang berada di tingkatan tertinggi yaitu penduduk surga tidak memiliki kotoran." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Lebih dari itu, semua perhiasan tersebut memperlihatkan hakikat petunjuk firman Allah yang berbunyi وَفٖيهَا مَا تَش۟تَهٖيهِ ال۟اَن۟فُسُ وَتَلَذُّ ال۟اَع۟يُنُ “Di dalam surga itu terdapat segala apa yang disenangi jiwa dan sedap (dipandang) mata.” (QS. az-Zukhruf [43]: 71.)" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Selanjutnya, hadis itu juga menjelaskan bahwa sesudah makan dan minum penduduk surga tidak memiliki kotoran. Sebab, di dalam surga tidak terdapat unsur yang bersifat kulit atau sisa yang tidak dibutuhkan.Ya, kalau pohon di dunia yang rendah ini yang berada pada tingkatan makhluk hidup terendah tidak meninggalkan kotoran meski banyak mengonsumsi, maka tidak aneh kalau mereka yang berada di tingkatan tertinggi yaitu penduduk surga tidak memiliki kotoran." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
51. satır: 51. satır:
Lebih dari itu, semua perhiasan tersebut memperlihatkan hakikat petunjuk firman Allah yang berbunyi وَفٖيهَا مَا تَش۟تَهٖيهِ ال۟اَن۟فُسُ وَتَلَذُّ ال۟اَع۟يُنُ “Di dalam surga itu terdapat segala apa yang disenangi jiwa dan sedap (dipandang) mata.” (QS. az-Zukhruf [43]: 71.)
Lebih dari itu, semua perhiasan tersebut memperlihatkan hakikat petunjuk firman Allah yang berbunyi وَفٖيهَا مَا تَش۟تَهٖيهِ ال۟اَن۟فُسُ وَتَلَذُّ ال۟اَع۟يُنُ “Di dalam surga itu terdapat segala apa yang disenangi jiwa dan sedap (dipandang) mata.” (QS. az-Zukhruf [43]: 71.)


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Selanjutnya, hadis itu juga menjelaskan bahwa sesudah makan dan minum penduduk surga tidak memiliki kotoran. Sebab, di dalam surga tidak terdapat unsur yang bersifat kulit atau sisa yang tidak dibutuhkan.Ya, kalau pohon di dunia yang rendah ini yang berada pada tingkatan makhluk hidup terendah tidak meninggalkan kotoran meski banyak mengonsumsi, maka tidak aneh kalau mereka yang berada di tingkatan tertinggi yaitu penduduk surga tidak memiliki kotoran.
Hem cennette lüzumsuz, kışırlı ve fuzulî maddeler olmadığından ehl-i cennetin ekl ve şürbünden sonra kazuratı olmadığını, hadîs-i şerif beyan ediyor. Madem şu süflî dünyada, en âdi zîhayat olan ağaçlar, çok tagaddi ettikleri halde kazuratsız oluyorlar. En yüksek tabaka-i hayat olan cennet ehli, neden kazuratsız olmasın?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">