İçeriğe atla

Otuz Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Jadi, jika benar-benar manusia, engkau bisa mengetahui tingkat kebahagiaan abadi yang dihasilkannya serta tingkat kegembiraan dan kenikmatan yang terwujud ketika mendapat taufik melihat Dzat yang layak mendapat cinta tak terkira, rindu tak terhingga, penyaksian yang tak berujung dalam kebahagiaan tak bertepi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Rasul x menyaksikan khazanah kebahagiaan abadi dan meneri- ma kuncinya, lalu memberikannya sebagai hadiah kepada jin dan ma- nusia.Ya, dalam peristiwa mi’raj beliau menyaksikan surga dengan penglihatannya. Beliau menyaksikan manifestasi rahmat Dzat yang Maha Pengasih dan Maha agung. Dengan haqqul yaqin dan secara pasti, beliau mengenali kebahagiaan abadi. Karena itu, beliau informasikan kabar gembira adanya kebahagiaan abadi itu kepada jin dan manusia...." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Jadi, jika benar-benar manusia, engkau bisa mengetahui tingkat kebahagiaan abadi yang dihasilkannya serta tingkat kegembiraan dan kenikmatan yang terwujud ketika mendapat taufik melihat Dzat yang layak mendapat cinta tak terkira, rindu tak terhingga, penyaksian yang tak berujung dalam kebahagiaan tak bertepi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
359. satır: 359. satır:
'''Buah Keempat'''
'''Buah Keempat'''


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Yaitu melihat keindahan Allah . Di samping hal itu telah didapat oleh Nabi x, beliau juga memberitakan bahwa setiap muk- min juga bisa mendapatkan buah abadi itu. Beliau mempersembah- kan hadiah agung tersebut kepada jin dan manusia. Barangkali engkau bisa mengukur sejauh mana kenikmatan yang tersembunyi pada buah yang dipersembahkan itu serta sejauh mana manis, indah, dan nilai- nya lewat contoh berikut:Setiap orang yang memiliki kalbu, tentu mencintai orang yang memiliki keindahan, kesempurnaan dan sifat baik. Cinta ini bertam- bah besar sesuai dengan tingkat keindahan, kesempurnaan dan ke- baikan yang ada hingga mencapai derajat cinta yang amat sangat dan penghambaan. Pemiliknya rela mengorbankan apa yang ia miliki demi melihat keindahan tersebut. Bahkan, bisa jadi ia rela mengorbankan seluruh dunianya untuk melihatnya walau hanya sekali. Padahal jika keindahan, kesempurnaan dan kebaikan yang terdapat pada makhluk dibandingkan dengan keindahan, kesempurnaan dan kebaikan Allah, tentu ia tidak lebih dari kilau cahaya yang redup dibandingkan dengan matahari yang terang benderang.
Rü’yet-i cemalullah meyvesini kendi aldığı gibi o meyvenin her mü’mine dahi mümkün olduğunu, cin ve inse hediye getirmiştir ki o meyve, ne derece leziz ve hoş ve güzel bir meyve olduğunu bununla kıyas edebilirsin. Yani her kalp sahibi bir insan; zîcemal, zîkemal, zîihsan bir zatı sever. Ve o sevmek dahi cemal ve kemal ve ihsanın derecatına nisbeten tezayüd eder, perestiş derecesine gelir, canını feda eder derecede muhabbet bağlar. Yalnız bir defa görmesine, dünyasını feda etmek derecesine çıkar. Halbuki bütün mevcudattaki cemal ve kemal ve ihsan, onun cemal ve kemal ve ihsanına nisbeten; küçük birkaç lemaatın, güneşe nisbeti gibi de olmaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, jika benar-benar manusia, engkau bisa mengetahui tingkat kebahagiaan abadi yang dihasilkannya serta tingkat kegembiraan dan kenikmatan yang terwujud ketika mendapat taufik melihat Dzat yang layak mendapat cinta tak terkira, rindu tak terhingga, penyaksian yang tak berujung dalam kebahagiaan tak bertepi.
Demek, nihayetsiz bir muhabbete lâyık ve nihayetsiz rü’yete ve nihayetsiz bir iştiyaka elyak bir Zat-ı Zülcelali ve’l-kemal’in saadet-i ebediyede rü’yetine muvaffak olması, ne kadar saadet-aver ve medar-ı sürur ve hoş ve güzel bir meyve olduğunu insan isen anlarsın.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">