Translations:Yirmi Üçüncü Söz/168/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    14.50, 11 Kasım 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 180898 numaralı sürüm ("Selain itu, doa merupakan satu bentuk ubudiah. Buah dan man- faat ibadah bersifat ukhrawi. Adapun berbagai tujuan duniawi me- rupakan “waktu” pelaksanaan jenis doa dan ibadah tersebut, bukan tujuan itu sendiri. Sebagai contoh, salat Istisqâ (meminta hujan) merupakan satu bentuk ibadah, sementara tidak turunnya hujan merupakan wak- tu pelaksanaan ibadah tersebut. Ibadah dan doa tadi bukan untuk menurunkan hujan. Jika ibadah dilakukan dengan niat itu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Selain itu, doa merupakan satu bentuk ubudiah. Buah dan man- faat ibadah bersifat ukhrawi. Adapun berbagai tujuan duniawi me- rupakan “waktu” pelaksanaan jenis doa dan ibadah tersebut, bukan tujuan itu sendiri. Sebagai contoh, salat Istisqâ (meminta hujan) merupakan satu bentuk ibadah, sementara tidak turunnya hujan merupakan wak- tu pelaksanaan ibadah tersebut. Ibadah dan doa tadi bukan untuk menurunkan hujan. Jika ibadah dilakukan dengan niat itu semata, maka ia tidak layak dikabulkan lantaran tidak ikhlas karena Allah. Demikian pula dengan waktu terbenamnya matahari. Ia me- rupakan waktu salat Magrib. Lalu waktu gerhana matahari dan bulan merupakan waktu pelaksanaan salat Kusûf dan Khusûf (salat gerhana). Artinya, Allah menyeru hamba-Nya kepada satu jenis ibadah berke- naan dengan tertutupinya tanda kekuasaan di siang hari dan di malam hari di mana keduanya menginformasikan keagungan Allah . Jadi, ibadah tadi bukan dilakukan agar matahari dan bulan kembali terlihat sebagaimana hal itu diketahui oleh ahli astronomi.Jika kondisinya demikian, maka waktu tidak turunnya hujan juga merupakan waktu pelaksanaan salat Istisqâ. Kemudian datangnya musibah dan bencana secara bertubi-tubi merupakan waktu untuk memanjatkan doa yang tulus, di mana ketika itu manusia menyadari kelemahan dan kefakirannya seraya bersimpuh dan berdoa di hadapan pintu Sang Mahakuasa.