Translations:On Dokuzuncu Lem'a/21/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    19.43, 23 Aralık 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 195392 numaralı sürüm ("Seketika itu pula syekh Abdul Qadir al-Jailani berkata kepada ayam yang ada di hadapannya, “Bangkitlah dengan izin Allah!” Ayam itu pun bangkit melompat keluar dari tempatnya setelah hidup kembali. Berita ini diriwayatkan secara mutawatir maknawi oleh orang-orang yang bisa dipercaya(*<ref>*Menurut al-Yâfi’i, ada sebuah riwayat sahih yang sanadnya bersambung kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang isinya, “Ibu dari anak muda tersebut pergi menem..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Seketika itu pula syekh Abdul Qadir al-Jailani berkata kepada ayam yang ada di hadapannya, “Bangkitlah dengan izin Allah!” Ayam itu pun bangkit melompat keluar dari tempatnya setelah hidup kembali. Berita ini diriwayatkan secara mutawatir maknawi oleh orang-orang yang bisa dipercaya(*[1])untuk memperlihatkan salah satu karamah yang dimiliki oleh pemilik karamah terkenal di dunia, syekh Abdul Qadir al-Jailani .

    1. *Menurut al-Yâfi’i, ada sebuah riwayat sahih yang sanadnya bersambung kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang isinya, “Ibu dari anak muda tersebut pergi menemui Syekh yang sedang memakan ayam. Sang ibu tidak senang melihat sang Syekh memakan ayam sementara anaknya diberi makanan yang paling hina. Maka Syekh Abdul Qadir al- Jailani berkata kepadanya, “Jika anakmu sudah bisa berkata kepada ayam semacam ini, “Bangkitlah dengan izin Allah!” (Ayam itupun bangkit dengan sayapnya dan terbang), maka ia berhak memakannya.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatâwâ al-Hadîtsah, h.80; al- Jailâni, Ganiyyah ath-Thâlibîn, h.502; an-Nabhâni, Jâmi’ Karâmât al-Auliyâ, 2/203).