Translations:Yirmi Sekizinci Mektup/162/id
Di samping itu, kita melihat bahwa sebagaimana segala sesuatu membutuhkan rezeki dan mengarah kepadanya, rezeki itu sendiri dengan segala jenisnya akan selalu eksis dengan syukur, baik secara maknawi, materi, kondisi, maupun ucapan. Rezeki didapat dengan syukur, melahirkan syukur, dan menjelaskan sekaligus memperli- hatkan syukur. Pasalnya, kecintaan dan kesenangan terhadap rezeki adalah salah satu bentuk syukur alami. Menikmati dan merasakan- nya juga merupakan bentuk syukur, namun dalam bentuk yang tak disadari di mana seluruh hewan pun menikmati syukur jenis tersebut. Nah, manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengubah esensi syukur alami tadi—lewat sikap sesat dan kufurnya—sehingga jatuh pada kemusyrikan.