Translations:Yirmi Üçüncü Söz/146/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    14.27, 11 Kasım 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 180865 numaralı sürüm ("Namun jika manusia mendapat petunjuk Ilahi sehingga iman masuk ke dalam kalbu, lalu sifat fir’aunisme hancur lebur, kemudian mau mendengar pesan kitabullah, maka ia sama seperti kondisiku yang kedua dalam peristiwa imajiner di atas. Seluruh alam berubah menjadi siang dan diliputi oleh cahaya Ilahi. Semua mengucap ayat yang berbunyi:“Allah (sumber) cahaya langit dan bumi…”. (QS. an-Nûr [24]: 35).Masa lalu bukanlah pekuburan besar seperti yang dis..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Namun jika manusia mendapat petunjuk Ilahi sehingga iman masuk ke dalam kalbu, lalu sifat fir’aunisme hancur lebur, kemudian mau mendengar pesan kitabullah, maka ia sama seperti kondisiku yang kedua dalam peristiwa imajiner di atas. Seluruh alam berubah menjadi siang dan diliputi oleh cahaya Ilahi. Semua mengucap ayat yang berbunyi:“Allah (sumber) cahaya langit dan bumi…”. (QS. an-Nûr [24]: 35).Masa lalu bukanlah pekuburan besar seperti yang disangka. Na- mun, setiap masanya seperti yang disaksikan oleh penglihatan kalbu, penuh dengan sejumlah jama`ah yang mengerjakan tugas ubudiah di bawah kendali Nabi utusan atau sekelompok wali saleh yang mengatur dan menyebarkan tugas mulia itu, serta mengokohkan rukun-rukun- nya di tengah-tengah umat secara sempurna. Setelah jama`ah itu menyelesaikan berbagai tugas kehidupan dan kewajiban fitrinya, me- reka terbang menuju kedudukan yang tinggi seraya mengucap, “Allâhu Akbar” dengan menembus tirai masa depan.Ketika menoleh ke sisi kiri lewat teropong iman, tampak dari kejauhan bahwa di balik berbagai kejadian alam barzakh dan akhirat terdapat sejumlah istana kebahagiaan. Di dalamnya terhampar ber- bagai jamuan Tuhan yang sangat luas. Ia mengetahui bahwa setiap hal yang terjadi di alam ini—seperti topan, gempa, wabah penyakit, dan sejenisnya—merupakan suruhan yang dikendalikan. Maka, angin yang bertiup di musim semi serta hujan dan sejenisnya yang tampak memilukan sebenarnya penuh dengan hikmah tersembunyi. Bahkan kematian tampak sebagai pendahuluan bagi kehidupan abadi, ser- ta kubur laksana pintu menuju kebahagiaan yang kekal. Engkau bisa menganalogikan aspek lainnya dengan cara seperti di atas; mencocok- kan kenyataan dengan contoh yang ada.