Translations:Yirmi Beşinci Söz/1122/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    16.48, 14 Kasım 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 182288 numaralı sürüm ("Atau, mereka menisbatkan sekutu kepada Dzat Yang Mahaesa dengan nama akal sepuluh (al`uqûl al-`asyarah) dan pemelihara spesies seperti yang dipahami para filsuf penyembah ber- hala? Atau, mereka menisbatkan sekutu dengan sejenis sifat uluhiyah yang dilekatkan kepada bintang dan malaikat seperti kaum Shabî- iyyûn. Atau, dengan menisbatkan anak kepada Allah  seperti per- kataan kaum ateis dan kelompok sesat? Atau, mereka menisbatkan kepada-Nya anak y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Atau, mereka menisbatkan sekutu kepada Dzat Yang Mahaesa dengan nama akal sepuluh (al`uqûl al-`asyarah) dan pemelihara spesies seperti yang dipahami para filsuf penyembah ber- hala? Atau, mereka menisbatkan sekutu dengan sejenis sifat uluhiyah yang dilekatkan kepada bintang dan malaikat seperti kaum Shabî- iyyûn. Atau, dengan menisbatkan anak kepada Allah  seperti per- kataan kaum ateis dan kelompok sesat? Atau, mereka menisbatkan kepada-Nya anak yang menafikan kemutlakan wujud Dzat Yang Ma- haesa berikut keesaan dan sifat shamadaniyah-Nya, padahal Dia Maha tidak membutuhkan dan Maha Mulia? Atau, mereka menisbatkan sifat feminin kepada malaikat yang menafikan tabiat mereka sebagai makh- luk yang taat beribadah dan terbebas dari dosa (ishmah)? Atau, mere- ka mengira bahwa dengan cara seperti itu mereka menghadirkan para pemberi syafaat untuk diri mereka sehingga tak perlu mengikutimu? Manusia fana yang mengharapkan penolong, yang tercipta da- lam kondisi mencintai dunia hingga mabuk padanya, yang lemah dan membutuhkan keabadian spesiesnya, yang dipersiapkan untuk ber- keturunan sebagai landasan kelangsungan hidup seluruh makhluk, maka menisbatkan sifat berketurunan kepada Dzat yang wujud-Nya bersifat wajib— di mana Dia abadi, azali, tidak berwujud fisik, yang qudrah-Nya tidak bercampur dengan kelemahan, Mahaesa, Maha- agung, dan Maha Mulia—serta menisbatkan anak kepada-Nya, apalagi anak itu berupa sosok yang lemah seperti wanita yang tidak disenangi oleh sikap congkak mereka adalah puncak dari omong kosong, igauan dan ketidakwarasan. Oleh karena itu, kebohongan mereka itu tak perlu disanggah. Engkau tidak perlu mendengarkan mereka dan tidak perlu memedulikan mereka. Sebab, omong kosong orang mabuk dan igauan orang gila tidak perlu didengar.