Translations:Yirmi Sekizinci Mektup/131/id
Sebenarnya aku sering melihat pendahulunya dalam bentuk tersebut. Dengan kata lain, ular yang kulihat secara nyata merupakan isyarat yang menunjukkan bahwa pengkhianatan mereka kali ini adalah dalam bentuk aksi nyata terhadap diriku; tidak lagi sekadar niat terpendam.Meskipun penyerangan mereka yang kali ini berskala kecil, dan mereka berusaha menganggapnya sepele, akan tetapi ia terjadi de- ngan dukungan dan keterlibatan seorang guru yang kehilangan nu- rani. Pihak yang bertanggung jawab memberikan perintah kepada polisi, “Tangkap para tamu itu!” Ketika itu kami sedang berzikir seusai shalat di masjid. Tindakan tersebut dilakukan untuk membuatku marah dengan harapan bahwa aku akan menolak dan mengusir mereka seperti sikap “Said Lama” ketika menghadapi tindakan sewenang-wenang dan non-konstitusional.Orang malang itu tidak mengetahui kalau Said tidak membela dengan tongkat patah yang ada di tangannya, sementara di mulutnya ada pedang berlian dari pabrik al-Qur’an. Sudah pasti ia mempergu- nakan pedang tersebut.Hanya saja, para anggota polisi itu bersikap tenang dan sadar. Mereka menunggu hingga shalat dan zikir berakhir. Sebab, pemerintah manapun tidak akan masuk ke dalam masjid selama shalat dan zikir belum selesai. Sang pimpinan marah dengan sikap mereka. Ia mengirimkan lagi seorang petugas keamanan seraya berkata, “Para polisi itu tidak mematuhiku.”