İçeriğe atla

Yirmi Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Artinya, dengan kemurahan-Nya sesuai dengan ukuran tubuhmu yang kecil, terbatas, terikat, hina, dan lemah engkau telah berpindah dari satu bagian parsial menuju sesuatu yang universal, lalu menuju hal universal yang bercahaya. Pasalnya, Dia telah mengangkatmu dari kondisi parsial menuju satu bentuk universal lewat “kehidupan” yang diberikan. Kemudian menuju kepada universalitas hakiki lewat “ke- manusiaan” yang diberikan padamu. Setelah itu, menu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku. Niscaya Allah mengasihimu.” (QS. Ali Imran [3]: 31)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Artinya, dengan kemurahan-Nya sesuai dengan ukuran tubuhmu yang kecil, terbatas, terikat, hina, dan lemah engkau telah berpindah dari satu bagian parsial menuju sesuatu yang universal, lalu menuju hal universal yang bercahaya. Pasalnya, Dia telah mengangkatmu dari kondisi parsial menuju satu bentuk universal lewat “kehidupan” yang diberikan. Kemudian menuju kepada universalitas hakiki lewat “ke- manusiaan” yang diberikan padamu. Setelah itu, menu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
432. satır: 432. satır:
Lewat “islam dan iman” yang diberikan kepadamu di mana ia merupakan bentuk kemanusiaan yang agung yang menuntut nikmat tak terhingga, yang mengonsumsi buah rahmat yang tak pernah habis, Dia bukakan untukmu hidangan nikmat, kebahagiaan, serta kenikma- tan yang meliputi seluruh Asmaul Husna dan sifat-sifat rabbani yang suci dalam wilayah makhluk yang bersifat mungkin.
Lewat “islam dan iman” yang diberikan kepadamu di mana ia merupakan bentuk kemanusiaan yang agung yang menuntut nikmat tak terhingga, yang mengonsumsi buah rahmat yang tak pernah habis, Dia bukakan untukmu hidangan nikmat, kebahagiaan, serta kenikma- tan yang meliputi seluruh Asmaul Husna dan sifat-sifat rabbani yang suci dalam wilayah makhluk yang bersifat mungkin.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Setelah itu, Dia memberimu “cinta” yang merupakan salah satu cahaya iman. Allah berbaik hati dengan memberimu hidangan nikmat, kebahagiaan, dan kenikmatan yang tak bernah berakhir.
Sonra imanın bir nuru olan muhabbeti sana vermekle, gayr-ı mütenahî bir sofra-i nimet ve saadet ve lezzet sana ihsan etmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Artinya, dengan kemurahan-Nya sesuai dengan ukuran tubuhmu yang kecil, terbatas, terikat, hina, dan lemah engkau telah berpindah dari satu bagian parsial menuju sesuatu yang universal, lalu menuju hal universal yang bercahaya. Pasalnya, Dia telah mengangkatmu dari kondisi parsial menuju satu bentuk universal lewat “kehidupan” yang diberikan. Kemudian menuju kepada universalitas hakiki lewat “ke- manusiaan” yang diberikan padamu. Setelah itu, menuju universalitas bercahaya yang mulia lewat “iman” yang Dia anugerahkan. Darinya, Dia mengangkatmu menuju cahaya yang komprehensif dan menyelu- ruh lewat “makrifat dan cinta” yang Dia karuniakan.
Yani, cismaniyetin itibarıyla küçük, zayıf, âciz, zelil, mukayyed, mahdud bir cüzsün. Onun ihsanıyla cüz’î bir cüzden, küllî bir küll-ü nurani hükmüne geçtin. Zira hayatı sana vermekle, cüz’iyetten bir nevi külliyete ve insaniyeti vermekle hakiki külliyete ve İslâmiyet’i vermekle ulvi ve nurani bir külliyete ve marifet ve muhabbeti vermekle muhit bir nura seni çıkarmış.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri! Sebelumnya engkau telah menerima berbagai upah dan harga tersebut. Kemudian engkau ditugaskan untuk melaksana- kan ubudiyah yang merupakan pengabdian dan ketaatan yang nikmat, bahkan ringan dan menyenangkan. Apakah setelah itu engkau masih bermalas-malasan dalam menunaikan pengabdian agung dan suci tersebut lalu berkata, “Mengapa doaku tidak diterima?” Selanjutnya, ketika engkau telah melakukan pengabdian dalam bentuk seadanya engkau menuntut upah besar yang lain seolah-olah engkau tidak puas dengan upah sebelumnya.Ya, engkau tidak layak merasa berjasa. Yang harus kau lakukan adalah bersimpuh dan berdoa. Allah  memberimu surga dan ke- bahagiaan abadi sebagai bentuk karunia dan kemurahan-Nya. Karena itu, pintalah rahmat-Nya, bersandarlah padanya, dan hendaknya eng- kau selalu berucap:
İşte ey nefis! Sen bu ücreti almışsın. Ubudiyet gibi lezzetli, nimetli, rahatlı, hafif bir hizmetle mükellefsin. Halbuki buna da tembellik ediyorsun. Eğer yarım yamalak yapsan da güya eski ücretleri kâfi gelmiyormuş gibi çok büyük şeyleri mütehakkimane istiyorsun. Ve hem “Niçin duam kabul olmadı?” diye nazlanıyorsun. Evet, senin hakkın naz değil, niyazdır. Cenab-ı Hak cenneti ve saadet-i ebediyeyi, mahz-ı fazl ve keremiyle ihsan eder. Sen, daima rahmet ve keremine iltica et. Ona güven ve şu fermanı dinle:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">