İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Wahai teman, kerajaan yang kita lihat ini hanyalah tempat ujian dan latihan. Ia juga pameran kreasi raja yang sangat indah sekaligus tempat jamuan yang sangat singkat. Tidakkah engkau melihat rombongan yang datang setiap hari lalu sebagian lainnya pergi? Ia senantiasa diisi dan dikosongkan. Pada akhirnya ia akan diganti dengan suatu kerajaan lain yang bersifat abadi. Manusia akan dipindahkan ke sana untuk mendapat ganjaran dan hukuman sesuai dengan am..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("===Gambaran Ketujuh===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Wahai teman, kerajaan yang kita lihat ini hanyalah tempat ujian dan latihan. Ia juga pameran kreasi raja yang sangat indah sekaligus tempat jamuan yang sangat singkat. Tidakkah engkau melihat rombongan yang datang setiap hari lalu sebagian lainnya pergi? Ia senantiasa diisi dan dikosongkan. Pada akhirnya ia akan diganti dengan suatu kerajaan lain yang bersifat abadi. Manusia akan dipindahkan ke sana untuk mendapat ganjaran dan hukuman sesuai dengan am..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
103. satır: 103. satır:
===Gambaran Ketujuh===
===Gambaran Ketujuh===


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mari kita berkunjung sejenak ke tengah-tengah masyarakat berperadaban guna melihat kondisi mereka berikut berbagai peristiwa yang terjadi pada mereka. Perhatikan bagaimana pada setiap sudut dipasang sejumlah kamera untuk mengambil gambar, sementara di setiap tempat terdapat banyak pengawas yang mencatat segala sesuatu, termasuk hal-hal yang paling remeh. Lihatlah gunung yang tinggi ters Ia memotret dan merekam semua hal yang terjadi di kerajaan. Penguasa mengeluarkan perintahnya untuk mencatat seluruh persoebut. Padanya terdapat kamera besar(*<ref>*Sebagian makna yang ditunjukkan di sini telah dijelaskan pada ‘hakikat ketujuh’. Kamera besar milik penguasa di atas mengarah kepada lauhil mahfudz berikut hakikat- nya. “Kalimat Kedua Puluh Enam” telah menegaskan keberadaan lauhil mahfudz di mana ia dapat diterangkan sebagai berikut: Portofolio yang kecil menunjukkan adanya buku besar. Dokumen yang kecil menunjukkan keberadaan catatan induk. Tetes air yang kecil dan deras menunjukkan keberadaan sumber yang besar. Nah, kekuatan memori yang terdapat pada manusia, buah pohon dan benihnya masing-masing berkedudukan sebagai portofolio kecil, miniatur lauhil mahfudz, dan tetesan titik kecil yang bersumber dari pena Dzat yang menulis lauhil mahfudz yang besar. Jadi, masing-masing mengisyaratkan keberadaan kekuatan memori yang besar, catatan terbesar, dan lauhil mahfudz yang paling agung. Bahkan ia membuktikan dan memperlihatkannya kepada akal yang cerdas—Penulis.</ref>)yang khusus milik penguasa.alan atau menulis semua transaksi yang terdapat di kerajaannya. Ini berarti bahwa penguasa agung itulah yang menyuruh untuk mencatat semua peristiwa serta memerintahkan untuk memotretnya.
Gel, bir parça gezelim, şu medeni ahali içinde ne var, ne yok görelim. İşte bak her yerde, her köşede, müteaddid fotoğraflar kurulmuş, suret alıyorlar. Bak, her yerde müteaddid kâtipler oturmuşlar, bir şeyler yazıyorlar. Her şeyi kaydediyorlar. En ehemmiyetsiz bir hizmeti, en âdi bir vukuatı zapt ediyorlar. Hâ, şu yüksek dağda padişaha mahsus bir büyük fotoğraf kurulmuş ki '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Şu suretin işaret ettiği manaların bir kısmı Yedinci Hakikat’te beyan edilmiş. Yalnız burada padişaha mahsus bir büyük fotoğraf işareti ve hakikati “Levh-i Mahfuz” demektir. Levh-i Mahfuz’un tahakkuk-u vücudu Yirmi Altıncı Söz’de şöyle ispat edilmiş ki: Nasıl küçük küçük cüzdanlar, büyük bir kütüğün vücudunu ihsas eder ve küçük küçük senetler, bir defter-i kebirin bulunduğunu iş’ar eder ve küçük kesretli tereşşuhatlar, büyük bir su menbaını işmam eder. <br> Aynen öyle de küçük küçük cüzdanlar hükmünde, hem birer küçük Levh-i Mahfuz manasında, hem büyük Levh-i Mahfuz’u yazan kalemden tereşşuh eden küçük küçük noktalar suretinde olan benî-beşerin kuvve-i hâfızaları, ağaçların meyveleri, meyvelerin çekirdekleri, tohumları; elbette bir hâfıza-i kübrayı, bir defter-i ekberi, bir levh-i mahfuz-u a’zamı ihsas eder, iş’ar eder ve ispat eder, belki keskin akıllara gösterir.</ref>)''' bütün bu yerlerde ne cereyan eder, suretini alıyorlar. Demek, o zat emretmiş ki mülkünde cereyan eden bütün muamele ve işler zapt edilsin. Demek oluyor ki o zat-ı muazzam bütün hâdisatı kaydettirir, suretini alır. İşte şu dikkatli hıfz ve muhafaza, elbette bir muhasebe içindir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pencatatan dan rekaman yang sangat cermat tersebut sudah pasti untuk sebuah perhitungan. Sebab, mana mungkin Penguasa Yang Maha Menjaga yang tidak mengabaikan kejadian kecil sedikit pun tidak memedulikan dan tidak mencatat amal-amal besar yang dilakukan oleh para pembesar di kalangan rakyatnya? Mana mungkin Dia tidak menghisab dan sekaligus memberi balasan terhadap perbuatan mereka? Sementara mereka telah melakukan sejumlah perbuatan yang mendurhakai Raja yang Mahaperkasa, menantang kebesaran-Nya, serta menjauhkannya dari rahmat-Nya yang luas.
Şimdi, en âdi raiyetin en âdi muamelelerini ihmal etmeyen bir Hâkim-i Hafîz, hiç mümkün müdür ki raiyetin en büyüklerinden en büyük amellerini muhafaza etmesin, muhasebe etmesin, mükâfat ve mücazat vermesin? Halbuki o zatın izzetine ve gayretine dokunacak ve şe’n-i merhameti hiç kabul etmeyecek muameleler, o büyüklerden sudûr ediyor. Burada cezaya çarpmıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Manakala mereka tidak mendapatkan hukumannya di sini, sudah pasti hukuman tersebut ditangguhkan ke Mahkamah Agung Akhirat.
Demek, bir mahkeme-i kübraya bırakılıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">