82.698
düzenleme
("Ya, karena dunia merupakan “negeri hikmah” dan akhirat me- rupakan “negeri qudrah”, maka proses menghadirkan penciptaan segala sesuatu di dunia berlangsung secara bertahap sesuai dengan hikmah Ilahi dan sesuai dengan konsekuensi sebagian besar Asmaul Husna seperti al-Hakîm (Yang Mahabijak), al-Murattib (Yang Maha Menyusun), al- Mudabbir (Yang Maha Menata), dan al-Murabbi (Yang Maha Mendidik dan Memelihara). Adapun di akhirat “qudrah” dan “..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ayat di atas menunjukkan bahwa apa yang tercipta di sini dalam satu hari atau dalam satu tahun, di akhirat akan hadir dan tercipta seketika seperti sekejap mata.Jika engkau ingin memahami bahwa kebangkitan merupakan sebuah kepastian sama seperti kedatangan musim semi, cermatilah “Kalimat Kesepuluh” dan “Kalimat Kedua Puluh Sembilan”. Jika engkau tidak percaya bahwa ia seperti kedatangan musim semi, engkau boleh menuntut dan menghisabku." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
857. satır: | 857. satır: | ||
Ya, karena dunia merupakan “negeri hikmah” dan akhirat me- rupakan “negeri qudrah”, maka proses menghadirkan penciptaan segala sesuatu di dunia berlangsung secara bertahap sesuai dengan hikmah Ilahi dan sesuai dengan konsekuensi sebagian besar Asmaul Husna seperti al-Hakîm (Yang Mahabijak), al-Murattib (Yang Maha Menyusun), al- Mudabbir (Yang Maha Menata), dan al-Murabbi (Yang Maha Mendidik dan Memelihara). Adapun di akhirat “qudrah” dan “rahmat” Tuhan lebih dominan daripada hikmah-Nya sehingga materi, rentang waktu, dan penantian tidak lagi dibutuhkan. Segala sesuatu di sana hadir dengan seketika.Allah berfirman:“Tidaklah kejadian kiamat itu melainkan seperti sekejap mata, atau lebih cepat lagi...” (QS. an-Nahl [16]: 77). | Ya, karena dunia merupakan “negeri hikmah” dan akhirat me- rupakan “negeri qudrah”, maka proses menghadirkan penciptaan segala sesuatu di dunia berlangsung secara bertahap sesuai dengan hikmah Ilahi dan sesuai dengan konsekuensi sebagian besar Asmaul Husna seperti al-Hakîm (Yang Mahabijak), al-Murattib (Yang Maha Menyusun), al- Mudabbir (Yang Maha Menata), dan al-Murabbi (Yang Maha Mendidik dan Memelihara). Adapun di akhirat “qudrah” dan “rahmat” Tuhan lebih dominan daripada hikmah-Nya sehingga materi, rentang waktu, dan penantian tidak lagi dibutuhkan. Segala sesuatu di sana hadir dengan seketika.Allah berfirman:“Tidaklah kejadian kiamat itu melainkan seperti sekejap mata, atau lebih cepat lagi...” (QS. an-Nahl [16]: 77). | ||
Ayat di atas menunjukkan bahwa apa yang tercipta di sini dalam satu hari atau dalam satu tahun, di akhirat akan hadir dan tercipta seketika seperti sekejap mata.Jika engkau ingin memahami bahwa kebangkitan merupakan sebuah kepastian sama seperti kedatangan musim semi, cermatilah “Kalimat Kesepuluh” dan “Kalimat Kedua Puluh Sembilan”. Jika engkau tidak percaya bahwa ia seperti kedatangan musim semi, engkau boleh menuntut dan menghisabku. | |||
'''Keempat:'''Kematian Dunia dan Terjadinya Kiamat. | |||
''' | Andaikan sebuah planet atau meteorsesuai perintah Tuhan— menabrak planet bumi yang merupakan negeri jamuan Tuhan, tentu ia akan menghancurkan tempat tinggal kita ini (bumi) sebagaimana istana yang dibangun selama sepuluh tahun dapat dihancurkan hanya dalam satu menit. | ||
*** | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme