İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Demikianlah. Dengan transformasi perasaan ke era tersebut engkau dapat merasakan berbagai aspek kemukjizatan yang terdapat dalam ayat al-Qur’an. Sementara kondisi sebaliknya membuatmu tak dapat merasakan hal tersebut.Ya, jika melihat ayat-ayat al-Qur’an lewat kondisimu saat ini yang telah tersinari oleh cahaya al-Qur’an sejak era tersebut hingga dike- nal lumrah dan bagaimana ia menerangi seluruh disiplin ilmu Islam hingga menjadi seterang matahari..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Jika engkau ingin melihat dan merasakan bagaimana setiap ayat al-Qur’an menebarkan cahaya kemukjizatan dan petunjuk serta menghapus gelapnya kekufuran laksana bintang cemerlang, bayang- kan dirimu berada di zaman jahiliah pada lingkungan Badui yang bodoh. Ketika engkau melihat segala sesuatu terhijab tabir kealpaan dan gelapnya kebodohan serta terkungkung oleh kebendaan dan ma- teri, tiba-tiba engkau menyaksikan denyut kehidupan mengalir pada entitas t..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Demikianlah. Dengan transformasi perasaan ke era tersebut engkau dapat merasakan berbagai aspek kemukjizatan yang terdapat dalam ayat al-Qur’an. Sementara kondisi sebaliknya membuatmu tak dapat merasakan hal tersebut.Ya, jika melihat ayat-ayat al-Qur’an lewat kondisimu saat ini yang telah tersinari oleh cahaya al-Qur’an sejak era tersebut hingga dike- nal lumrah dan bagaimana ia menerangi seluruh disiplin ilmu Islam hingga menjadi seterang matahari..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
35. satır: 35. satır:
“Langit yang tujuh dan bumi bertasbih kepada-Nya…” (QS. al-Is- râ [17]: 44). Ya, langit tersebut berubah menjadi mulut yang berzikir menyebut Allah. Setiap bintang mengirimkan cahaya hakikat dan menebarkan hikmah yang mendalam.Demikian pula dengan muka bumi yang berisi berbagai makhluk lemah dan tak berdaya. Lewat kalam samawi ia berubah menjadi kepala yang besar. Daratan dan lautan juga berubah menjadi lisan yang menyuarakan tasbih. Begitu pula dengan seluruh tumbuhan dan hewan. Mereka menjadi untaian kata yang berzikir dan bertasbih. Bahkan seluruh bumi seakan-akan mengalirkan denyut kehidupan.
“Langit yang tujuh dan bumi bertasbih kepada-Nya…” (QS. al-Is- râ [17]: 44). Ya, langit tersebut berubah menjadi mulut yang berzikir menyebut Allah. Setiap bintang mengirimkan cahaya hakikat dan menebarkan hikmah yang mendalam.Demikian pula dengan muka bumi yang berisi berbagai makhluk lemah dan tak berdaya. Lewat kalam samawi ia berubah menjadi kepala yang besar. Daratan dan lautan juga berubah menjadi lisan yang menyuarakan tasbih. Begitu pula dengan seluruh tumbuhan dan hewan. Mereka menjadi untaian kata yang berzikir dan bertasbih. Bahkan seluruh bumi seakan-akan mengalirkan denyut kehidupan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah. Dengan transformasi perasaan ke era tersebut engkau dapat merasakan berbagai aspek kemukjizatan yang terdapat dalam ayat al-Qur’an. Sementara kondisi sebaliknya membuatmu tak dapat merasakan hal tersebut.Ya, jika melihat ayat-ayat al-Qur’an lewat kondisimu saat ini yang telah tersinari oleh cahaya al-Qur’an sejak era tersebut hingga dike- nal lumrah dan bagaimana ia menerangi seluruh disiplin ilmu Islam hingga menjadi seterang matahari, yakni jika engkau melihat berbagai ayat lewat tirai “kelumrahan” tentu engkau tidak akan melihat tingkat keindahan menakjubkan yang terdapat pada setiap ayat dan bagaima- na ia menghapus kegelapan lewat cahayanya yang terang. Selanjutnya, engkau juga tidak akan merasakan sisi kemukjizatan al-Qur’an di antara sekian banyak sisinya.
Evet, o zamandan beri nurunu neşreden ve mürur-u zaman ile ulûm-u mütearife hükmüne geçen ve sair neyyirat-ı İslâmiye ile parlayan ve Kur’an’ın güneşiyle gündüz rengini alan bir vaziyet ile yahut sathî ve basit bir perde-i ülfet ile baksan elbette her bir âyetin ne kadar tatlı bir zemzeme-i i’caz içinde ne çeşit zulümatı dağıttığını hakkıyla göremezsin ve birçok enva-ı i’cazı içinde bu nev-i i’cazını zevk edemezsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau ingin menyaksikan tingkatan paling agung dari berbagai kemukjizatan al-Qur’an, perhatikan contoh berikut:
Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan’ın en yüksek bir derece-i i’cazına bakmak istersen şu temsil dürbünüyle bak. Şöyle ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bayangkan sebuah pohon menakjubkan yang sangat tinggi, aneh, sangat rindang, dan besar. Lalu ia dibungkus dengan tirai gaib sehingga tak terlihat. Tentu terdapat keseimbangan, kesesuaian, dan hubungan antar dahan, buah, daun, dan bunga pohon tersebut sebagaimana hal itu juga terdapat pada organ manusia. Masing-masing bagian me- ngambil bentuk tertentu sesuai dengan esensi pohon ini.Jika seseorang datang dari arah pohon yang tidak pernah terlihat itu lalu ia melukis di atas kanvas sebuah bentuk dari setiap bagian pohon dengan membuat sejumlah garis yang mencerminkan hubu- ngan antar bagian, buah, dan daunnya, serta mengisi antara awal dan ujungnya yang demikian jauh tak terhingga dengan berbagai bentuk dan garis yang menggambarkan bentuk bagiannya secara sempurna, maka sudah pasti pelukis ini menyaksikan pohon gaib tadi lewat pan- dangannya yang menembus alam gaib. Lalu setelah itu ia melukisnya.
Gayet yüksek ve garib ve gayetle yayılmış acib bir ağaç farz edelim ki o ağaç bir perde-i gayb altında, bir tabaka-i mestûriyet içinde saklanmış. Malûmdur ki bir ağacın, insanın azaları gibi onun dalları, meyveleri, yaprakları, çiçekleri gibi bütün uzuvları arasında bir münasebet, bir tenasüp, bir muvazenet lâzımdır. Her bir cüzü, o ağacın mahiyetine göre bir şekil alır, bir suret verilir. İşte, hiç görünmeyen (ve hâlen görünmüyor) o ağaca dair biri çıksa, bir perde üstünde onun her bir azasına mukabil birer resim çekse, birer hudut çizse, daldan meyveye, meyveden yaprağa bir tenasüple bir suret tersim etse ve birbirinden nihayetsiz uzak mebde ve müntehasının ortasında uzuvlarının aynı şekil ve suretini gösterecek muvafık tersimatla doldursa elbette şüphe kalmaz ki o ressam o gaybî ağacı gayb-aşina nazarıyla görür, ihata eder, sonra tasvir eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">