İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"------ <center> KALIMAT KEDUA BELAS ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KEEMPAT BELAS </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Semua itu dengan tegas menunjukkan kuasa Penciptanya yang tak terbatas. Matahari, misalnya, yang sejuta kali lebih besar dari planet bumi dan sejuta kali lebih tua darinya, hanyalah lampu permanen serta tungku perapian abadi bagi negeri jamuan Tuhan (bumi). Untuk tetap menjaga nyalanya, setiap hari diperlukan bahan bakar sebanyak lautan bumi, arang sebanyak gunung-gunungnya, dan kayu bakar yang jumlahnya seribu kali bumi. Namun, yang menyalakan- nya—se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("------ <center> KALIMAT KEDUA BELAS ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KEEMPAT BELAS </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 20 değişikliği gösterilmiyor)
288. satır: 288. satır:
Barak musim semi yang sangat besar dan terbentang di muka bumi ini memperlihatkan kepada mereka yang memiliki akal pikiran ke- beradaan Penguasa, Pengatur, dan Pemimpin bumi yang paling agung sesuai dengan “ilmu kemiliteran”. Ia memperkenalkan-Nya kepada mereka lewat tingkat kesempurnaan barak yang besar dan agung inijika dianalogikan dengan barak di atas. Bahkan, ia membuat Pemilik- nya dicintai disertai pujian, pengkultusan dan pengagungan.Contoh kelima: bayangkan ada jutaan lampu listrik yang menge- lilingi sebuah kota menakjubkan tanpa pernah kehabisan bahan bakar. Bukankah hal ini memperlihatkan bahwa terdapat seorang insinyur handal dan genius pada pabrik listrik dan lampu itu? Nah, lampu bin- tang-gemintang yang berada di atap istana bumi di mana menurut “ilmu astronomi” ribuan kali lebih besar dibanding bumi dan lebih cepat dibanding tembakan peluru tanpa pernah merusak sistem, ber- benturan, padam, dan kehabisan bahan bakar sebagaimana yang kalian pelajari.
Barak musim semi yang sangat besar dan terbentang di muka bumi ini memperlihatkan kepada mereka yang memiliki akal pikiran ke- beradaan Penguasa, Pengatur, dan Pemimpin bumi yang paling agung sesuai dengan “ilmu kemiliteran”. Ia memperkenalkan-Nya kepada mereka lewat tingkat kesempurnaan barak yang besar dan agung inijika dianalogikan dengan barak di atas. Bahkan, ia membuat Pemilik- nya dicintai disertai pujian, pengkultusan dan pengagungan.Contoh kelima: bayangkan ada jutaan lampu listrik yang menge- lilingi sebuah kota menakjubkan tanpa pernah kehabisan bahan bakar. Bukankah hal ini memperlihatkan bahwa terdapat seorang insinyur handal dan genius pada pabrik listrik dan lampu itu? Nah, lampu bin- tang-gemintang yang berada di atap istana bumi di mana menurut “ilmu astronomi” ribuan kali lebih besar dibanding bumi dan lebih cepat dibanding tembakan peluru tanpa pernah merusak sistem, ber- benturan, padam, dan kehabisan bahan bakar sebagaimana yang kalian pelajari.


Semua itu dengan tegas menunjukkan kuasa Penciptanya yang tak terbatas. Matahari, misalnya, yang sejuta kali lebih besar dari planet bumi dan sejuta kali lebih tua darinya, hanyalah lampu permanen serta tungku perapian abadi bagi negeri jamuan Tuhan (bumi). Untuk tetap menjaga nyalanya, setiap hari diperlukan bahan bakar sebanyak lautan bumi, arang sebanyak gunung-gunungnya, dan kayu bakar yang jumlahnya seribu kali bumi. Namun, yang menyalakan- nya—sekaligus menyalakan seluruh bintang lain sejenisnya—tanpa bahan bakar, arang, minyak, dan tanpa pernah padam, serta yang menjalankannya dengan sangat cepat secara bersamaan tanpa pernah berbenturan adalah qudrah yang tak terhingga dan kekuasaan agung yang tak bertepi. Jagat raya ini berikut sejumlah lampu terang di dalamnya, sesuai “ilmu kelistrikan” yang kalian pelajari, dengan jelas menerangkan keberadaan Penguasa galeri agung di atas. Ia memperkenalkan keberadaan Dzat Penerang, Pengatur, dan Penciptanya yang agung lewat kesaksian bintang-gemintang yang bersinar. Ia juga membuat-Nya dicintai oleh semua dengan disertai pujian, tasbih, dan penyucian. Bahkan, ia mengantarkan mereka untuk beribadah kepada-Nya.
Semua itu dengan tegas menunjukkan kuasa Penciptanya yang tak terbatas. Matahari, misalnya, yang sejuta kali lebih besar dari planet bumi dan sejuta kali lebih tua darinya, hanyalah lampu permanen serta tungku perapian abadi bagi negeri jamuan Tuhan (bumi).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Untuk tetap menjaga nyalanya, setiap hari diperlukan bahan bakar sebanyak lautan bumi, arang sebanyak gunung-gunungnya, dan kayu bakar yang jumlahnya seribu kali bumi. Namun, yang menyalakan- nya—sekaligus menyalakan seluruh bintang lain sejenisnya—tanpa bahan bakar, arang, minyak, dan tanpa pernah padam, serta yang menjalankannya dengan sangat cepat secara bersamaan tanpa pernah berbenturan adalah qudrah yang tak terhingga dan kekuasaan agung yang tak bertepi.
Aynen öyle de bu âlem şehrinde dünya sarayının damındaki yıldız lambaları, bir kısmı –kozmoğrafyanın dediğine bakılsa– küre-i arzdan bin defa büyük ve top güllesinden yetmiş defa süratli hareket ettikleri halde intizamını bozmuyor, birbirine çarpmıyor, sönmüyor, yanmak maddeleri tükenmiyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jagat raya ini berikut sejumlah lampu terang di dalamnya, sesuai “ilmu kelistrikan” yang kalian pelajari, dengan jelas menerangkan keberadaan Penguasa galeri agung di atas.
Okuduğunuz kozmoğrafyanın dediğine göre, küre-i arzdan bir milyon defadan ziyade büyük ve bir milyon seneden ziyade yaşayan ve bir misafirhane-i Rahmaniyede bir lamba ve soba olan güneşimizin yanmasının devamı için her gün, küre-i arzın denizleri kadar gaz yağı ve dağları kadar kömür veya bin arz kadar odun yığınları lâzımdır ki sönmesin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ia memperkenalkan keberadaan Dzat Penerang, Pengatur, dan Penciptanya yang agung lewat kesaksian bintang-gemintang yang bersinar. Ia juga membuat-Nya dicintai oleh semua dengan disertai pujian, tasbih, dan penyucian. Bahkan, ia mengantarkan mereka untuk beribadah kepada-Nya.
Ve onu ve onun gibi ulvi yıldızları gaz yağsız, odunsuz, kömürsüz yandıran ve söndürmeyen ve beraber çabuk gezdiren ve birbirine çarptırmayan bir nihayetsiz kudreti ve saltanatı, ışık parmaklarıyla gösteren bu kâinat şehr-i muhteşemindeki dünya sarayının elektrik lambaları ve idareleri ne derece o misalden daha büyük daha mükemmeldir. O derecede sizin okuduğunuz veya okuyacağınız '''fenn-i elektrik''' mikyasıyla bu meşher-i a’zam-ı kâinatın sultanını, münevvirini, müdebbirini, sâni’ini, o nurani yıldızları şahit göstererek tanıttırır. Tesbihatla, takdisatla sevdirir, perestiş ettirir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Contoh keenam: misalkan terdapat sebuah kitab yang pada setiap barisnya dituliskan sebuah buku dengan tulisan yang unik. Lalu, pada setiap katanya terdapat surah al-Qur’an. Seluruh persoalan yang dibahas di dalamnya sarat dengan makna yang mendalam. Semuanya saling mendukung. Kitab menakjubkan tersebut tentu menjelaskan kecakapan penulisnya yang luar biasa. Dengan kata lain, kitab sema- cam itu memperkenalkan penulis dan penyusunnya dengan cara yang sangat terang seterang matahari dan menjelaskan kesempurnaan kapasitasnya. Ia melahirkan rasa kagum dan hormat di hati para pembacanya sehingga mereka terus-menerus memberikan pujian dengan berkata, “Tabârakallâh, subhânallâh, mâsyâ Allâh.
Hem mesela, nasıl ki bir kitap bulunsa ki bir satırında bir kitap ince yazılmış ve her bir kelimesinde ince kalemle bir sure-i Kur’aniye yazılmış, gayet manidar ve bütün meseleleri birbirini teyid eder ve kâtibini ve müellifini fevkalâde maharetli ve iktidarlı gösteren bir acib mecmua; şeksiz, gündüz gibi kâtip ve musannifini kemalâtıyla, hünerleriyle bildirir, tanıttırır. “Mâşâallah, bârekellah” cümleleriyle takdir ettirir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula dengan kitab alam yang besar ini di mana pada satu lembaran darinya yang berupa permukaan bumi serta dalam satu bagiannya yang berupa musim semi, ditulis sekitar 300 ribu jenis buku yang beragam. Yaitu, kelompok hewan dan tumbuhan. Masing-ma- sing laksana sebuah buku. Masing-masing ditulis secara bersamaan dan berbaur tanpa ada yang salah, keliru dan terlupa. Ia ditulis dengan sangat rapi dan sempurna. Bahkan, pada setiap katanya laksana pohon dituliskan sebuah untaian syair yang menakjubkan. Lalu, pada setiap titiknya laksana benih, dituliskan sebuah indeks buku secara sempurna. Sebagaimana hal itu dapat disaksikan dengan jelas di hadapan kita sekaligus memperlihatkan bahwa di baliknya terdapat pena mengalir yang menuliskannya. Kalian dapat mengukur betapa kitab alam yang besar ini, di mana pada setiap katanya terdapat begitu banyak makna dan hikmah yang beragam, serta kalian dapat mengetahui betapa al-Qur’an terbesar yang berwujud konkret berupa alam ini (ayat-ayat kawniyah) menunjukkan Pencipta dan Penulisnya. Demikianlah jika dianalogikan dengan kitab yang disebutkan dalam contoh di atas. Ini sesuai dengan ilmu hikmah yang kalian pelajari, atau seni baca dan tulis, dengan perbandingan yang lebih besar dan pandangan yang luas terhadap jagat raya. Bahkan, kalian dapat memahami bagaimana ia memperkenalkan Sang Pencipta Yang Mahaagung lewat Allâhu Akbar, bagaimana ia mengajari cara penyucian lewat subhanallâh, serta bagaimana membuat kita mencintai Allah dengan pujian alhamdu- lillâh.
Aynen öyle de bu kâinat kitab-ı kebiri ki bir tek sahifesi olan zemin yüzünde ve bir tek forması olan baharda, üç yüz bin ayrı ayrı kitaplar hükmündeki üç yüz bin nebatî ve hayvanî taifeleri beraber, birbiri içinde, yanlışsız, hatasız, karıştırmayarak, şaşırmayarak; mükemmel, muntazam ve bazen ağaç gibi bir kelimede bir kasideyi ve çekirdek gibi bir noktada bir kitabın tamam fihristesini yazan bir kalem işlediğini gözümüzle gördüğümüz bu nihayetsiz manidar ve her kelimesinde çok hikmetler bulunan şu mecmua-i kâinat ve bu mücessem Kur’an-ı Ekber-i Âlem, mezkûr misaldeki kitaptan ne derece büyük ve mükemmel ve manidar ise o derecede sizin okuduğunuz fenn-i hikmetü’l-eşya ve mektepte bilfiil mübaşeret ettiğiniz fenn-i kıraat ve fenn-i kitabet, geniş mikyaslarıyla ve dürbün gözleriyle bu kitab-ı kâinatın nakkaşını, kâtibini hadsiz kemalâtıyla tanıttırır. “Allahu ekber” cümlesiyle bildirir, “Sübhanallah” takdisiyle tarif eder, “Elhamdülillah” senalarıyla sevdirir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, setiap ilmu dari sekian banyak ilmu yang ada menunjukkan keberadaan Sang Pencipta alam, serta memperkenalkan-Nya kepada kita lewat nama-nama-Nya yang mulia, lalu dengan nama-nama tersebut kita dapat mengetahui sifat-sifat dan kesempur- naan-Nya. Hal itu dengan berbagai analogi dan ukuran yang luas, cermin yang khusus, mata yang tajam, dan pandangan yang disertai pengambilan pelajaran.
İşte bu fenlere kıyasen, yüzer fünundan her bir fen, geniş mikyasıyla ve hususi âyinesiyle ve dürbünlü gözüyle ve ibretli nazarlarıyla bu kâinatın Hâlık-ı Zülcelal’ini esmasıyla bildirir; sıfâtını, kemalâtını tanıttırır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kukatakan kepada para siswa yang masih muda itu bahwa hikmah mengapa al-Qur’an mengulang-ulang ungkapan ayat yang berbunyi خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ ‘(Dzat yang) menciptakan langit dan bumi’ dan رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضِ ‘Tuhan Pemelihara langit dan bumi’ adalah un- tuk menunjukkan kepada hakikat tersebut, untuk menetapkan argumen tauhid yang demikian cemerlang, serta untuk memperkenalkan Sang Pencipta Yang Mahaagung kepada kita. Akhirnya mereka menjawab, “Puji dan syukur yang tak terhingga kami ucapkan kepada Tuhan Sang Pencipta atas pelajaran ini, yang merupakan hakikat mulia. Semoga Allah memberikan balasan terbaik dan rida-Nya kepadamu.”
İşte bu muhteşem ve parlak bir bürhan-ı vahdaniyet olan mezkûr hücceti ders vermek içindir ki Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan çok tekrar ile en ziyade رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضِ ۝ خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ âyetleriyle Hâlık’ımızı bize tanıttırıyor, diye o mektepli gençlere dedim. Onlar dahi tamamıyla kabul edip tasdik ederek: “Hadsiz şükür olsun Rabb’imize ki tam kudsî ve ayn-ı hakikat bir ders aldık. Allah senden razı olsun.” dediler. Ben de dedim:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kujawab, “Manusia merupakan mesin hidup yang merasakan ribuan penderitaan dan menikmati ribuan jenis kesenangan. Meski sangat lemah, namun manusia memiliki musuh yang tak terhingga, baik yang terlihat ataupun yang tak terlihat. Meski sangat papa, namun ia memiliki keinginan yang tak terhingga, baik yang bersifat lahir maupun batin. Manusia adalah makhluk yang malang, yang senantiasa merasakan derita kehilangan dan perpisahan. Walaupun kondisinya demikian, namun berkat afiliasi dengan Penguasa Yang Mahaagung lewat iman dan ubûdiyah, ia menemukan “titik sandaran” yang sangat kuat, yang menjadi tempat berlindung dari seluruh musuh. Ia juga me- nemukan “titik tambatan” untuk memenuhi semua kebutuhan, keingi- nan, dan impiannya.Jadi, sebagaimana segala sesuatu menisbatkan diri kepada tuan- nya, merasa bangga dengan afiliasi tersebut, serta merasa mulia dengan kedudukan di sisi-Nya, demikian pula dengan manusia. Ketika dengan keimanan ia menisbatkan diri kepada Dzat Mahakuasa yang qudrah- Nya tak terhingga, serta kepada Penguasa Mahakasih yang memiliki rahmat yang luas, lalu ia mengabdi dengan ubudiyah, maka ajal dan kematian berganti dari sebuah kemusnahan abadi menjadi tiket menuju alam abadi. Kalian dapat mengukur betapa manusia sangat menikmati ubudiyahnya kepada Tuhan, merasa senang dengan iman yang terdapat dalam kalbunya, bahagia dengan cahaya Islam, serta bangga dengan Tuhannya yang Mahakuasa dan Penyayang seraya bersyukur atas nikmat iman dan Islam.
“İnsan, binler çeşit elemler ile müteellim ve binler nevi lezzetler ile mütelezziz olacak bir zîhayat makine ve gayet derece acziyle beraber hadsiz maddî, manevî düşmanları ve nihayetsiz fakrıyla beraber hadsiz zâhirî ve bâtınî ihtiyaçları bulunan ve mütemadiyen zeval ve firak tokatlarını yiyen bir bîçare mahluk iken, birden iman ve ubudiyetle böyle bir Padişah-ı Zülcelal’e intisap edip bütün düşmanlarına karşı bir nokta-i istinad ve bütün hâcatına medar bir nokta-i istimdad bularak herkes mensup olduğu efendisinin şerefiyle, makamıyla iftihar ettiği gibi; o da böyle nihayetsiz Kadîr ve Rahîm bir Padişah’a iman ile intisap etse ve ubudiyetle hizmetine girse ve ecelin idam ilanını kendi hakkında terhis tezkeresine çevirse ne kadar memnun ve minnettar ve ne kadar müteşekkirane iftihar edebilir, kıyas ediniz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana hal itu kunyatakan kepada saudaraku para siswa tersebut, kunyatakan pula kepada para tahanan bahwa: “Siapa yang mengenal dan menaati Allah, akan bahagia meskipun hidup di dalam penjara. Namun, siapa yang melalaikan dan melupakan-Nya, akan sengsara meskipun hidup di dalam istana.” Seorang yang terzalimi pada suatu hari, saat berada di podium kematian, berteriak di hadapan kaum yang zalim dengan sangat baha- gia: “Aku tidak akan berakhir pada kefanaan dan kemusnahan abadi. Namun, aku akan terbebas dari penjara dunia menuju kebahagiaan abadi. Akan tetapi, aku melihat kalian akan dihukum dengan kematian abadi lantaran menganggap kematian itu sebagai suatu kefanaan dan ketiadaan. Dengan demikian, dendamku telah terbalaskan.” Ia pun menyerahkan nyawanya dengan tenang seraya mengucap lâ ilâha illallâh.”
O mektepli gençlere dediğim gibi musibetzede mahpuslara da tekrar ile derim: '''Onu tanıyan ve itaat eden zindanda dahi olsa bahtiyardır. Onu unutan saraylarda da olsa zindandadır, bedbahttır.''' Hattâ bir bahtiyar mazlum, idam olunurken bedbaht zalimlere demiş: “Ben idam olmuyorum. Belki terhis ile saadete gidiyorum. Fakat ben de sizi idam-ı ebedî ile mahkûm gördüğümden sizden tam intikamımı alıyorum.” لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ diyerek sürur ile teslim-i ruh eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
</div>




<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Hüve_Nüktesi"></span>
== Hüve Nüktesi ==
==LANDASAN TAUHID DALAM LAFAL ‘DIA’==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
بِاس۟مِهٖ سُب۟حَانَهُ وَ اِن۟ مِن۟ شَى۟ءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَم۟دِهٖ
بِاس۟مِهٖ سُب۟حَانَهُ وَ اِن۟ مِن۟ شَى۟ءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَم۟دِهٖ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
اَلسَّلَامُ عَلَي۟كُم۟ وَ رَح۟مَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ اَبَدًا دَائِمًا
اَلسَّلَامُ عَلَي۟كُم۟ وَ رَح۟مَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ اَبَدًا دَائِمًا
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Saudaraku yang mulia dan setia!
Çok aziz ve sıddık kardeşlerim!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lewat perjalanan imajinasi saat menelaah lembaran udara dari sisi materinya, aku menyaksikan secara sepintas sebuah persoalan penting terkait dengan landasan tauhid yang lahir dari kata هُوَ ‘Dia’ yang terdapat pada kalimat لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ‘tiada Tuhan selain Dia’ dan pada kalimat قُل۟ هُوَ اللّٰهُ ‘Katakanlah, ‘Dia adalah Allah Yang Maha Esa’. Di dalamnya aku melihat bahwa jalan iman demikian mudah sampai pada tingkat wajib (mutlak). Sebaliknya, jalan kemusyrikan dan kesesatan berisi berbagai kemustahilan dan kerumitan yang tak terhingga.
Kardeşlerim, لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ve قُل۟ هُوَ اللّٰهُ daki هُوَ lafzında, yalnız maddî cihette bir seyahat-i hayaliye-i fikriyede hava sahifesinin mütalaasıyla âni bir surette görünen bir zarif nükte-i tevhidde, meslek-i imaniyenin hadsiz derece kolay ve vücub derecesinde suhuletli bulunmasını ve şirk ve dalaletin mesleğinde hadsiz derecede müşkülatlı, mümteni binler muhal bulunduğunu müşahede ettim. Gayet kısa bir işaretle o geniş ve uzun nükteyi beyan edeceğim.
Secara singkat aku akan menjelaskan persoalan yang menarik, luas, dan panjang tersebut.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, segenggam tanah dapat menjadi tempat tumbuhnya ratusan tumbuhan jika ia diisi secara bergantian. Apabila masalah ini diserahkan kepada hukum alam dan sebab-sebab materi, berarti dalam segenggam tanah tersebut terdapat ratusan pabrik kecil sebanyak bunga yang ada atau setiap atom yang terdapat dalam tanah itu mengetahui beragam jenis bunga berikut aneka susunan dan perangkatnya. Dengan kata lain, tanah memiliki pengetahuan komprehensif dan kemampuan yang menyerupai pengetahuan dan ke- mampuan Tuhan.
Evet, nasıl ki bir avuç toprak, yüzer çiçeklere nöbetle saksılık eden kabında eğer tabiata, esbaba havale edilse lâzım gelir ki ya o kapta küçük mikyasta yüzer, belki çiçekler adedince manevî makineler, fabrikalar bulunsun veyahut o parçacık topraktaki her bir zerre, bütün o ayrı ayrı çiçekleri, muhtelif hâsiyetleriyle ve hayattar cihazatıyla yapmalarını bilsin; âdeta bir ilah gibi hadsiz ilmi ve nihayetsiz iktidarı bulunsun.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula dengan udara yang merupakan salah satu tempat manifestasi perintah dan kehendak Ilahi. Setiap bagiannya yang berupa angin, bahkan udara yang terdapat dalam bagian napas manusia yang kecil ketika mengucap kata هُوَ memiliki tugas yang tak terhingga.
Aynen öyle de emir ve iradenin bir arşı olan havanın, rüzgârın her bir parçası ve bir nefes ve tırnak kadar olan هُوَ lafzındaki havada; küçücük mikyasta, bütün dünyada mevcud telefonların, telgrafların, radyoların ve hadsiz ve muhtelif konuşmaların merkezleri, santralları, âhize ve nâkileleri bulunsun ve o hadsiz işleri beraber ve bir anda yapabilsin. Veyahut o هُوَ deki havanın belki unsur-u havanın her bir parçasının her bir zerresi, bütün telefoncular ve ayrı ayrı umum telgrafçılar ve radyo ile konuşanlar kadar manevî şahsiyetleri ve kabiliyetleri bulunsun ve onların umum dillerini bilsin ve aynı zamanda başka zerrelere de bildirsin, neşretsin. Çünkü bilfiil o vaziyet kısmen görünüyor ve havanın bütün eczasında o kabiliyet var.
Andaikan tugas tersebut diserahkan kepada hukum alam, proses kebetulan, dan sebab-sebab materi, maka bisa jadi udara itu menjadi pusat pengiriman dan penerimaan bagi seluruh suara dan pembicaraan telegraf, telepon, dan radio berikut jenis-jenisnya yang tak terhingga, serta memiliki kemampuan untuk menunaikan sejumlah tugas itu dalam waktu yang bersamaan. Atau, bisa jadi bagian udara yang terdapat dalam kata هُوَ dan setiap bagian darinya, serta setiap partikelnya memiliki sosok maknawi dan potensi sebanyak semua orang yang berbicara lewat telepon, semua orang yang mengirimkan bera- gam telegram, serta semua orang yang menyiarkan pembicaraan dari radio di mana ia mengetahui bahasa dan dialek mereka seraya mengajarkan dan menyebarkannya kepada partikel yang lain. Sebab, sebagian dari kondisi tersebut terlihat jelas oleh kita dan seluruh unsur udara memiliki potensi di atas.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, tidak hanya terdapat satu kemustahilan di jalan kekufuran kaum materialis dan naturalis, namun terdapat begitu banyak kemustahilan yang jelas, serta kerumitan dan persoalan sebanyak partikel udara.
İşte ehl-i küfrün ve tabiiyyun ve maddiyyunların mesleklerinde değil bir muhal, belki zerreler adedince muhaller ve imtinalar ve müşkülatlar aşikâre görünüyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Namun, jika persoalannya diserahkan kepada Sang Pencipta Yang Mahaagung, maka udara berikut semua partikelnya menjadi prajurit yang siap untuk menerima perintah. Ketika itulah partikel-partikel tersebut menunaikan semua tugasnya yang beragam dan tak terhingga dengan izin dan kekuatan Tuhan, dengan bernisbat kepada-Nya, serta dengan wujud kuasa Penciptanya yang begitu cepat secepat kilat, semudah bagaimana satu partikel menunaikan tugasnya, dan semu- dah mengucap kata هُوَ. Dengan kata lain, udara menjadi lembaran luas dari tulisan pena qudrah Ilahi yang rapi, menakjubkan, dan tak terhingga. Sementara partikel-partikelnya merupakan permulaan pena tersebut, dan tugas partikel merupakan titik pena qadar-Nya. Dengan begitu, persoalannya menjadi mudah semudah gerakan satu partikel.
Eğer Sâni’-i Zülcelal’e verilse hava bütün zerratıyla onun emirber neferi olur. Bir tek zerrenin muntazam bir tek vazifesi kadar kolayca, hadsiz küllî vazifelerini Hâlık’ının izniyle ve kuvvetiyle ve Hâlık’a intisap ve istinad ile ve Sâni’inin cilve-i kudreti ile bir anda şimşek süratinde ve هُوَ telaffuzu ve havanın temevvücü suhuletinde yapılır. Yani, kalem-i kudretin hadsiz ve hârika ve muntazam yazılarına bir sahife olur ve zerreleri, o kalemin uçları ve zerrelerin vazifeleri dahi kalem-i kaderin noktaları bulunur. Bir tek zerrenin hareketi derecesinde kolay çalışır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Aku melihat hakikat ini dengan sangat jelas dan rinci secara langsung ketika menyaksikan alam udara dan mempelajari lembarannya dalam perenunganku terhadap kalimat لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ dan قُل۟ هُوَ اللّٰهُ. Dengan yakin aku menyadari bahwa dalam hembusan udara pada kata هُوَ terdapat bukti kuat akan keesaan-Nya di mana ia berisi petunjuk mutlak yang tersembunyi dari kata ganti  ‘Dia’. Yakni, ke mana ia mengacu? Ketika itu aku mengetahui mengapa al-Qur’an dan para pezikir mengulang-ulang kata tersebut dalam kedudukan tauhid.
İşte ben لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ve قُل۟ هُوَ اللّٰهُ daki hareket-i fikriye ile seyahatimde hava âlemini temaşa ve o unsurun sahifesini mütalaa ederken bu mücmel hakikati, tam vâzıh ve mufassal aynelyakîn müşahede ettim. Ve هُوَ nin lafzında, havasında böyle parlak bir bürhan ve bir lem’a-yı vâhidiyet bulunduğu gibi manasında ve işaretinde gayet nurani bir cilve-i ehadiyet ve çok kuvvetli bir hüccet-i tevhid ve هُوَ zamirinin mutlak ve mübhem işareti hangi zata bakıyor işaretine bir karine-i taayyün o hüccette bulunması içindir ki hem Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan hem ehl-i zikir makam-ı tevhidde bu kudsî kelimeyi çok tekrar ederler diye ilmelyakîn ile bildim.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, kalau misalkan seseorang ingin meletakkan satu titik di atas kertas putih dalam satu waktu, maka akan sangat mudah baginya. Namun jika orang tersebut diminta untuk meletakkan beberapa titik pada sejumlah tempat dalam satu waktu, maka tentu akan mengalami kesulitan. Demikian pula sebuah entitas kecil takkan mampu menunaikan berbagai tugas dalam satu waktu secara bersamaan. Karena itu, dapat dipastikan bahwa sistem dan tatanan yang ada menjadi berantakan ketika secara bersamaan banyak kata yang terucap dari mulut dan masuk ke telinga.
Evet mesela, bir nokta beyaz kâğıtta, iki üç nokta konulsa karıştığı ve bir adam, muhtelif çok vazifeleri beraber yapmasıyla şaşıracağı ve bir küçük zîhayata, çok yükler yüklenmesiyle altında ezildiği ve bir lisan ve bir kulak, aynı anda müteaddid kelimelerin beraber çıkması ve girmesi intizamını bozup karışacağı halde; aynelyakîn gördüm ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Namun, aku menyaksikan dengan ‘ainul yaqin dan dengan petunjuk yang terdapat pada kata  tersebut, di mana ia menjadi kunci dan kompas, bahwa beragam titik yang jumlahnya ribuan, serta huruf dan kata diletakkan pada setiap bagian udara yang kutelaah. Bahkan, seluruhnya dapat diletakkan pada pundak sebuah partikel tanpa terjadi kekeliruan atau kerusakan sistem. Padahal di waktu yang sama partikel tersebut menunaikan sejumlah tugas lain yang sangat banyak, namun tidak membuatnya bingung, serta memikul beban amat berat namun tidak terlihat lemah dan malas. Jadi, kita melihatnya mampu menunaikan tugasnya yang beragam secara rapi. Pasalnya, terdapat jutaan kata beragam yang masuk ke dalam partikel-partikel itu dalam bentuk dan suara yang berbeda-beda. Lalu, ia keluar darinya secara teratur sebagaimana ketika masuk tanpa ada yang keliru dan tidak saling merusak. Seolah-olah partikel tersebut memiliki telinga kecil yang dapat mendengar serta lisan kecil sehingga kata demi kata masuk ke telinga dan keluar lewat lisannya yang kecil itu.
هُوَ nin anahtarı ile ve pusulasıyla fikren seyahat ettiğim hava unsurunda, her bir parçası hattâ her bir zerresi içine muhtelif binler noktalar, harfler, kelimeler konulduğu veya konulabileceği halde, karışmadığını ve intizamını bozmadığını hem ayrı ayrı pek çok vazifeler yaptığı halde, hiç şaşırmadan yapıldığını ve o parçaya ve zerreye pek çok ağır yükler yüklendiği halde hiç zaaf göstermeyerek, geri kalmayarak intizam ile taşıdığını hem binler ayrı ayrı kelime, ayrı ayrı tarzda, manada o küçücük kulak ve lisanlara kemal-i intizamla gelip çıkıp, hiç karışmayarak bozulmayarak o küçücük kulaklara girip, o gayet incecik lisanlardan çıktığı ve o her zerre ve her parçacık, bu acib vazifeleri görmekle beraber kemal-i serbestiyet ile cezbedarane hal dili ile ve mezkûr hakikatin şehadeti ve lisanıyla لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ve قُل۟ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ deyip gezer ve fırtınaların ve şimşek ve berk ve gök gürültüsü gibi havayı çarpıştırıcı dalgalar içerisinde intizamını ve vazifelerini hiç bozmuyor ve şaşırmıyor ve bir iş diğer bir işe mani olmuyor. Ben aynelyakîn müşahede ettim.
Di samping berbagai hal yang menakjubkan tersebut, setiap par- tikeldan setiap bagian udara—berkeliling secara bebas seraya berzikir menyebut Penciptanya lewat lisân hal dengan penuh cinta seraya mengucap لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ danقُل۟ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ dengan lisan dan kesaksian hakikat yang telah disebutkan di atas.Ketika tiupan angin membadai, ketika suara petir menggelegar, dan ketika kilat berkilau di angkasa, udara berubah menjadi gelombang besar yang menggulung-gulung. Namun, partikelnya tetap terta- ta dan tetap menunaikan tugasnya. Pekerjaaan yang satu tidak menyi- bukkannya dari yang lain.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah hakikat tersebut kulihat dengan ‘ainul yaqîn. Jadi, mungkin setiap partikel dan setiap bagian udara memiliki pengeta- huan, hikmah, kehendak, kekuatan, qudrah, dan dominasi yang bersifat mutlak atas seluruh partikel agar dapat menunaikan tugasnya yang beragam secara benar. Ini tentu saja mustahil dan batil. Bahkan setan mana pun tidak pernah mengatakan hal semacam itu.
Demek, ya her bir zerre ve her bir parça havada nihayetsiz bir hikmet ve nihayetsiz bir ilmi, iradesi ve nihayetsiz bir kuvveti, kudreti ve bütün zerrata hâkim-i mutlak bir hâssaları bulunmak lâzımdır ki bu işlere medar olabilsin. Bu ise zerreler adedince muhal ve bâtıldır. Hiçbir şeytan dahi bunu hatıra getiremez.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, sudah pasti dengan haqqul yaqîn, ‘ainul yaqîn, dan ilmul yaqîn bahwa lembaran udara merupakan lembaran yang terus berubah di mana padanya Sang Pencipta menulis sesuai pengeta- huan-Nya yang mutlak tentang apa saja yang Dia kehendaki dengan pena qudrah dan qadar-Nya yang Dia gerakkan dengan hikmah-Nya yang bersifat mutlak. Ia laksana “papan penghapusan dan penetapan” di alam yang senantiasa berubah bagi urusan yang telah dituliskan di Lauhil mahfudz.
Öyle ise bu sahife-i havanın hakkalyakîn, aynelyakîn, ilmelyakîn derecesinde bedahetle Zat-ı Zülcelal’in hadsiz gayr-ı mütenahî ilmi ve hikmetle çalıştırdığı kalem-i kudret ve kaderin mütebeddil sahifesi ve bir levh-i mahfuzun âlem-i tagayyürde ve mütebeddil şuunatında bir “levh-i mahv ispat” namında yazar bozar tahtası hükmündedir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, sebagaimana udara menunjukkan manifestasi keesaan lewat sejumlah hal menakjubkan yang telah disebutkan, yaitu ketika menunaikan salah satu tugasnya dengan memindahkan suara, pada waktu yang sama ia juga menjelaskan secara gamblang berbagai kemustahilan yang tak terhingga dari sebuah kesesatan. Ia juga menunaikan sejumlah tugas dengan sangat penting dan rapi tanpa keliru atau salah. Misalnya, memindahkan sejumlah unsur halus, seperti listrik, gaya tarik, gaya dorong dan sinar. Di samping itu, ia masuk ke sejumlah tumbuhan dan hewan lewat proses bernapas di mana mampu menu- naikan tugas kehidupan dengan sangat baik. Kemudian, ia pun memiliki tugas lain memindahkan benih-benih penyerbukan.Begitulah seterusnya, berbagai tugas penting yang ia lakukan untuk melangsungkan kehidupan. Semua itu menegaskan bahwa udara merupakan arasy (tempat perwujudan) agung yang menunaikan perintah dan kehendak Ilahi yang mulia.
İşte hava unsurunun yalnız nakl-i asvat vazifesinde mezkûr cilve-i vahdaniyeti ve mezkûr acayibi gösterdiği ve dalaletin hadsiz muhaliyetini izhar ettiği gibi unsur-u havaînin sair ehemmiyetli vazifelerinden biri de elektrik, cazibe, dâfia, ziya gibi sair letaifin naklinde şaşırmadan muntazaman, asvat naklindeki vazifeyi gördüğü aynı zamanda, bu vazifeleri dahi gördüğü aynı zamanında, bütün nebatat ve hayvanata teneffüs ve telkîh gibi hayata lüzumu bulunan levazımatı kemal-i intizam ile yetiştiriyor. Emir ve irade-i İlahiyenin bir arşı olduğunu kat’î bir surette ispat ediyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ia juga menegaskan dengan ainul yaqîn bahwa unsur kebetulan, sebab-sebab materi, dan berbagai benda yang lemah, mati, dan bodoh, tak mungkin ikut campur dalam proses penulisan yang menakjubkan pada lembaran udara dan dalam penunaian tugasnya secara cermat. Dengan ainul yaqîn aku meyakini dan memahami bahwa setiap partikel dan setiap bagian udara melalui lisân hal-nya mengucap لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ dan قُل۟ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. Sebagaimana dari sisi fisik udara aku menyaksikan semua hal menakjubkan tersebut dengan kunci ini, yaitu dengan kunciهُوَ , maka seluruh unsur udara juga laksana kataهُوَ.
Ve serseri tesadüf ve kör kuvvet ve sağır tabiat ve karışık, hedefsiz esbab ve âciz, camid, cahil maddeler bu sahife-i havaiyenin kitabetine ve vazifelerine karışması hiçbir cihetle ihtimal ve imkânı bulunmadığını aynelyakîn derecesinde ispat ettiğini kat’î kanaat getirdim. Ve her bir zerre ve her bir parça lisan-ı hal ile لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ve قُل۟ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ dediklerini bildim. Ve bu هُوَ anahtarı ile havanın maddî cihetindeki bu acayibi gördüğüm gibi hava unsuru da bir هُوَ olarak âlem-i misal ve âlem-i manaya bir anahtar oldu.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Proses kebetulan, kekuatan buta, alam yang tuli, dan sebab-sebab yang mati mustahil dan tidak mungkin ikut serta dalam tulisan penuh hikmah tersebut.
Mütebâkisi şimdilik yazdırılmadı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Beribu-ribu hormat dan salam untuk semua.
Umuma binler selâm…
</div>




<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[On İkinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[On Dördüncü Söz]] </center>
<center> [[On İkinci Söz/id|KALIMAT KEDUA BELAS]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[On Dördüncü Söz/id|KALIMAT KEEMPAT BELAS]] </center>
------
------
</div>