İçeriğe atla

On Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Jika musibah menimpa pihak yang zalim dan yang dizalimi sesuai dengan hikmah Ilahi, maka bagaimana pihak yang dizalimi mendapat keadilan Ilahi dan rahmat-Nya yang luas?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Allah berfirman:“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya”. (QS. al-Anfâl [8]: 25)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Jika musibah menimpa pihak yang zalim dan yang dizalimi sesuai dengan hikmah Ilahi, maka bagaimana pihak yang dizalimi mendapat keadilan Ilahi dan rahmat-Nya yang luas?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
127. satır: 127. satır:
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya”. (QS. al-Anfâl [8]: 25).
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya”. (QS. al-Anfâl [8]: 25).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Makna yang tersirat dalam ayat di atas adalah sebagai berikut:Dunia ini merupakan negeri ujian dan cobaan, serta negeri taklif dan perjuangan. Nah, ujian dan perjuangan menuntut agar berbagai hakikat senantiasa terselubung sehingga spirit persaingan tetap ter- pelihara, serta agar orang-orang yang jujur naik ke tingkat tertinggi bersama Abu Bakar d, sementara para pendusta jatuh ke tingkat terendah bersama Musailimah al-Kazzâb. Andaikan kalangan yang tak berdosa selamat dari bencana serta tidak terkena dampaknya, maka keimanan akan menjadi perkara aksiomatis (lumrah). Artinya, kaum kafir dan mukmin akan sama-sama tunduk sehingga beban taklif menjadi percuma. Tidak dibutuhkan lagi upaya untuk naik ke ber- bagai tingkatan iman.
Şu âyetin sırrı şudur ki: Bu dünya bir meydan-ı tecrübe ve imtihandır ve dâr-ı teklif ve mücahededir. İmtihan ve teklif iktiza ederler ki hakikatler perdeli kalıp tâ müsabaka ve mücahede ile Ebubekirler a’lâ-yı illiyyîne çıksınlar ve Ebucehiller esfel-i safilîne girsinler. Eğer masumlar böyle musibetlerde sağlam kalsaydılar Ebucehiller aynen Ebubekirler gibi teslim olup mücahede ile manevî terakki kapısı kapanacaktı ve sırr-ı teklif bozulacaktı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika musibah menimpa pihak yang zalim dan yang dizalimi sesuai dengan hikmah Ilahi, maka bagaimana pihak yang dizalimi mendapat keadilan Ilahi dan rahmat-Nya yang luas?
Madem mazlum, zalim ile beraber musibete düşmek, hikmet-i İlahîce lâzım geliyor. Acaba o bîçare mazlumların rahmet ve adaletten hisseleri nedir?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''Di celah-celah murka dan bencana tersirat manifestasi (perwujudan) kasih sayang Allah. Sebab, aset harta yang fana milik orang yang tak berdosa akan dikekalkan untuk mereka di akhirat dan akan disimpan sebagai sedekah. Sementara kehidupan mereka yang fana akan berubah menjadi kehidupan abadi yang mendapat sejenis tingkatan mati syahid. Artinya, musibah dan ujian tersebut bagi kaum yang tak berdosa sebenarnya merupakan wujud kasih sayang Ilahi yang tersirat di dalam penderitaan yang bersifat sementara. Pasalnya, lewat penderitaan yang bersifat sementara dan kecil itu, mereka diberi aset yang kekal dan besar.
'''Bu suale karşı cevaben denildi ki:''' O musibetteki gazap ve hiddet içinde onlara bir rahmet cilvesi var. Çünkü o masumların fâni malları, onların hakkında sadaka olup bâki bir mal hükmüne geçtiği gibi fâni hayatları dahi bir bâki hayatı kazandıracak derecede bir nevi şehadet hükmünde olarak, nisbeten az ve muvakkat bir meşakkat ve azaptan büyük ve daimî bir kazancı kazandıran bu zelzele, onlar hakkında ayn-ı gazap içinde bir rahmettir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">