İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Selanjutnya, getaran cinta yang serius pada kalbu alam merupakan petunjuk akan adanya Dzat yang dicinta yang bersifat abadi. Sebab, sebagaimana sesuatu tidak akan tampak pada buah selama tidak ada pula pada pohonnya, demikian pula cinta Ilahi yang manis yang menguasai kalbu manusia, sebagai buah pohon alam, memperlihatkan bahwa cinta yang tulus dan jujur—dalam beragam bentuk—tertanam pada wujud seluruh alam. Cinta yang menguasai kalbu alam ini menyin..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Berbagai jenis keindahan yang bersinar dan bentuk kebaikan yang cemerlang, yang menerangi wajah entitas yang cepat lenyap, kemudian rentetan keindahan dan kemunculannya yang terus terbarui seiring dengan terbaruinya entitas, semuanya memperlihatkan bahwa ia hanyalah salah satu bayangan manifestasi keindahan abadi yang tidak akan sirna dan tidak pernah musnah. Demikian pula kilau pada buih di atas permukaan air, dan kemunculannya yang berantai seiring den..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Selanjutnya, getaran cinta yang serius pada kalbu alam merupakan petunjuk akan adanya Dzat yang dicinta yang bersifat abadi. Sebab, sebagaimana sesuatu tidak akan tampak pada buah selama tidak ada pula pada pohonnya, demikian pula cinta Ilahi yang manis yang menguasai kalbu manusia, sebagai buah pohon alam, memperlihatkan bahwa cinta yang tulus dan jujur—dalam beragam bentuk—tertanam pada wujud seluruh alam. Cinta yang menguasai kalbu alam ini menyin..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
440. satır: 440. satır:
Berbagai jenis keindahan yang bersinar dan bentuk kebaikan yang cemerlang, yang menerangi wajah entitas yang cepat lenyap, kemudian rentetan keindahan dan kemunculannya yang terus terbarui seiring dengan terbaruinya entitas, semuanya memperlihatkan bahwa ia hanyalah salah satu bayangan manifestasi keindahan abadi yang tidak akan sirna dan tidak pernah musnah. Demikian pula kilau pada buih di atas permukaan air, dan kemunculannya yang berantai seiring dengan kemunculan buih ini, hal itu menunjukkan bahwa buih yang berfluktuasi di atas permukaan air hanyalah cermin yang memantulkan cahaya matahari yang abadi. Kilau keindahan yang terdapat pada entitas yang mengalir pada “sungai waktu” yang terus berjalan juga menunjukkan keindahan abadi yang kekal sekaligus menunjukkan bahwa entitas ini hanya merefleksikan kilau keindahan abadi di atas.
Berbagai jenis keindahan yang bersinar dan bentuk kebaikan yang cemerlang, yang menerangi wajah entitas yang cepat lenyap, kemudian rentetan keindahan dan kemunculannya yang terus terbarui seiring dengan terbaruinya entitas, semuanya memperlihatkan bahwa ia hanyalah salah satu bayangan manifestasi keindahan abadi yang tidak akan sirna dan tidak pernah musnah. Demikian pula kilau pada buih di atas permukaan air, dan kemunculannya yang berantai seiring dengan kemunculan buih ini, hal itu menunjukkan bahwa buih yang berfluktuasi di atas permukaan air hanyalah cermin yang memantulkan cahaya matahari yang abadi. Kilau keindahan yang terdapat pada entitas yang mengalir pada “sungai waktu” yang terus berjalan juga menunjukkan keindahan abadi yang kekal sekaligus menunjukkan bahwa entitas ini hanya merefleksikan kilau keindahan abadi di atas.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Selanjutnya, getaran cinta yang serius pada kalbu alam merupakan petunjuk akan adanya Dzat yang dicinta yang bersifat abadi. Sebab, sebagaimana sesuatu tidak akan tampak pada buah selama tidak ada pula pada pohonnya, demikian pula cinta Ilahi yang manis yang menguasai kalbu manusia, sebagai buah pohon alam, memperlihatkan bahwa cinta yang tulus dan jujur—dalam beragam bentuk—tertanam pada wujud seluruh alam. Cinta yang menguasai kalbu alam ini menyingkap adanya Kekasih Yang kekal Abadi.
Hem kâinat kalbindeki ciddi aşk, bir Maşuk-u Lâyezalî’yi gösterir. Evet, ağacın mahiyetinde olmayan bir şey, esaslı bir surette meyvesinde bulunmadığı delâletiyle; şecere-i kâinatın hassas meyvesi olan nev-i insandaki ciddi aşk-ı lahutî gösterir ki bütün kâinatta –fakat başka şekillerde– hakiki aşk ve muhabbet bulunuyor. Öyle ise kalb-i kâinattaki şu hakiki muhabbet ve aşk, bir Mahbub-u Ezelî’yi gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">