İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Nah, kira-kira adakah sebab yang mampu menjelaskan dan menafsirkan mukjizat qudrah Ilahi yang terlihat jelas ini? Adakah ia konvolusi otak? Atau partikel-partikel sel otak yang tidak memiliki perasaan mampu menghafal dan merekam? Atau proses kebetulan yang serampangan? Mukjizat yang cemerlang seperti itu hanya mungkin terwujud lewat kreasi Pencipta Yang Mahabijak. Dia yang menciptakan daya ingat tersebut sebagai perpustakaan atau catatan yang menghimpun..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Daya ingat yang terdapat di benak manusia. Ukurannya hanya sebesar biji sawi yang terletak di salah satu sudut otaknya. Daya tersebut terlihat seperti sebuah buku yang lengkap dan komprehensif, bahkan seperti perpustakaan dokumenter bagi kehidupan manusia. Pa- salnya, ia menghimpun naskah seluruh peristiwa kehidupannya tanpa bercampur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Nah, kira-kira adakah sebab yang mampu menjelaskan dan menafsirkan mukjizat qudrah Ilahi yang terlihat jelas ini? Adakah ia konvolusi otak? Atau partikel-partikel sel otak yang tidak memiliki perasaan mampu menghafal dan merekam? Atau proses kebetulan yang serampangan? Mukjizat yang cemerlang seperti itu hanya mungkin terwujud lewat kreasi Pencipta Yang Mahabijak. Dia yang menciptakan daya ingat tersebut sebagai perpustakaan atau catatan yang menghimpun..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
461. satır: 461. satır:
Daya ingat yang terdapat di benak manusia. Ukurannya hanya sebesar biji sawi yang terletak di salah satu sudut otaknya. Daya tersebut terlihat seperti sebuah buku yang lengkap dan komprehensif, bahkan seperti perpustakaan dokumenter bagi kehidupan manusia. Pa- salnya, ia menghimpun naskah seluruh peristiwa kehidupannya tanpa bercampur.
Daya ingat yang terdapat di benak manusia. Ukurannya hanya sebesar biji sawi yang terletak di salah satu sudut otaknya. Daya tersebut terlihat seperti sebuah buku yang lengkap dan komprehensif, bahkan seperti perpustakaan dokumenter bagi kehidupan manusia. Pa- salnya, ia menghimpun naskah seluruh peristiwa kehidupannya tanpa bercampur.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, kira-kira adakah sebab yang mampu menjelaskan dan menafsirkan mukjizat qudrah Ilahi yang terlihat jelas ini? Adakah ia konvolusi otak? Atau partikel-partikel sel otak yang tidak memiliki perasaan mampu menghafal dan merekam? Atau proses kebetulan yang serampangan?
Acaba şu mu’cize-i kudrete hangi sebep gösterilebilir? Telâfif-i dimağiye mi? Basit, şuursuz hüceyrat zerreleri mi? Tesadüf rüzgârları mı? Halbuki o mu’cize-i sanat, öyle bir zatın sanatı olabilir ki beşerin haşirde neşredilecek büyük defter-i a’malinden muhasebe vaktinde hatıra getirilecek ve işlediği her fiilleri yazıldığını bildirmek için bir küçük senet istinsah edip, yazıp aklının eline verecek bir Sâni’-i Hakîm’in sanatı olabilir.
Mukjizat yang cemerlang seperti itu hanya mungkin terwujud lewat kreasi Pencipta Yang Mahabijak. Dia yang menciptakan daya ingat tersebut sebagai perpustakaan atau catatan yang menghimpun lembaran amal manusia untuk mengingatkannya bahwa Tuhan tidak mengabaikan sesuatu, yang kecil ataupun yang besar, kecuali semua dicatat oleh-Nya guna diperlihatkan di hadapan pentas yang agung di hari perhitungan.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">