İçeriğe atla

Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kondisi di atas akan membuat kalbu melepaskan segala sesuatu yang tadinya sangat ia cintai. Sebab, ia menyaksikan stempel kefanaan pada segala sesuatu yang terlihat indah dan memposona. Ketika itulah, ikatan yang tadinya mengikat kalbu dengan segala entitas akan terputus. Namun jika kalbu tidak melepaskan segala sesuatu yang dicintai, maka berbagai luka, derita, dan penyesalan akan memancar dari kedalaman kalbu sesuai dengan kadar entitas fana yang dicin..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ketika seseorang mengulang-ulang Yâ Bâqî Anta al-Bâqî, maksudnya adalah ia membebaskan diri dari kecerobohan di atas, memutuskan ikatan cinta terhadap sesuatu yang bersifat fana, dan melepaskan semua yang ia cintai sebelum semua yang dicintainya itu melepaskannya. Selanjutnya, ia memusatkan perhatian hanya kepada Kekasih yang kekal abadi, yaitu Allah ." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Kondisi di atas akan membuat kalbu melepaskan segala sesuatu yang tadinya sangat ia cintai. Sebab, ia menyaksikan stempel kefanaan pada segala sesuatu yang terlihat indah dan memposona. Ketika itulah, ikatan yang tadinya mengikat kalbu dengan segala entitas akan terputus. Namun jika kalbu tidak melepaskan segala sesuatu yang dicintai, maka berbagai luka, derita, dan penyesalan akan memancar dari kedalaman kalbu sesuai dengan kadar entitas fana yang dicin..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
17. satır: 17. satır:
Ketika seseorang mengulang-ulang Yâ Bâqî Anta al-Bâqî, maksudnya adalah ia membebaskan diri dari kecerobohan di atas, memutuskan ikatan cinta terhadap sesuatu yang bersifat fana, dan melepaskan semua yang ia cintai sebelum semua yang dicintainya itu melepaskannya. Selanjutnya, ia memusatkan perhatian hanya kepada Kekasih yang kekal abadi, yaitu Allah  .
Ketika seseorang mengulang-ulang Yâ Bâqî Anta al-Bâqî, maksudnya adalah ia membebaskan diri dari kecerobohan di atas, memutuskan ikatan cinta terhadap sesuatu yang bersifat fana, dan melepaskan semua yang ia cintai sebelum semua yang dicintainya itu melepaskannya. Selanjutnya, ia memusatkan perhatian hanya kepada Kekasih yang kekal abadi, yaitu Allah  .


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Makna dari ucapan tersebut adalah, “Tidak ada yang benar-benar kekal, kecuali Engkau, wahai Tuhanku. Segala sesuatu selain-Mu bersifat fana dan akan lenyap. Sementara sesuatu yang bersifat fana tidak layak dengan cinta yang kekal dan rasa rindu yang abadi, serta tidak pantas diikatkan secara kuat kepada kalbu yang pada dasarnya telah dicipta untuk kekal abadi.” Karena semua entitas yang ada bersifat fana dan akan pergi meninggalkanku, maka aku akan meninggalkannya sebelum ia meninggalkanku dengan mengucap secara berulang-ulang, “Yâ Bâqî Anta al-Bâqî.” Artinya, aku yakin dan percaya bahwa tidak ada yang kekal, kecuali Engkau, wahai Tuhanku. Kekalnya entitas bergantung pada bagaimana Engkau membuatnya kekal. Jadi, ia hanya boleh dicintai lewat cahaya cintaMu dan dalam naungan ridha-Mu. Jika tidak demikian, ia tidak layak menjadi pautan hati.
'''“Bâki-i Hakiki yalnız sensin. Mâsiva fânidir. Fâni olan elbette bâki bir muhabbete ve ezelî ve ebedî bir aşka ve ebed için yaratılan bir kalbin alâkasına medar olamaz.” manasını ifade ediyor. “Madem o hadsiz mahbubat fânidirler, beni bırakıp gidiyorlar; onlar beni bırakmadan evvel ben onları يَا بَاقٖى اَن۟تَ ال۟بَاقٖى demekle bırakıyorum. Yalnız sen bâkisin ve senin ibkan ile mevcudat beka bulabildiğini bilip itikad ederim. Öyle ise senin muhabbetinle onlar sevilir. Yoksa alâka-i kalbe lâyık değiller.”''' demektir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kondisi di atas akan membuat kalbu melepaskan segala sesuatu yang tadinya sangat ia cintai. Sebab, ia menyaksikan stempel kefanaan pada segala sesuatu yang terlihat indah dan memposona. Ketika itulah, ikatan yang tadinya mengikat kalbu dengan segala entitas akan terputus. Namun jika kalbu tidak melepaskan segala sesuatu yang dicintai, maka berbagai luka, derita, dan penyesalan akan memancar dari kedalaman kalbu sesuai dengan kadar entitas fana yang dicintainya.
İşte bu halette kalp, hadsiz mahbubatından vazgeçiyor. Hüsün ve cemalleri üstünde fânilik damgasını görür, alâka-i kalbi keser. Eğer kesmezse mahbubları adedince manevî cerihalar oluyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu kalimat kedua yang berbunyi sama, Yâ Bâqî Anta al-Bâqî, berposisi sebagai salep penyembuh dan balsam ampuh yang dioleskan pada operasi bedah yang dilakukan kalimat pertama terhadap kalbu beserta segala ikatannya. Makna dari kalimat kedua tersebut adalah, “Cukuplah Engkau wahai Tuhanku sebagai Dzat Yang Ma- hakekal. Kekekalan-Mu menggantikan segala sesuatu. Karena Engkau ada, segala sesuatu pun menjadi ada.
İkinci cümle olan يَا بَاقٖى اَن۟تَ ال۟بَاقٖى o hadsiz cerihalara hem merhem hem tiryak oluyor. Yani يَا بَاقٖى '''“Madem sen bâkisin, yeter; her şeye bedelsin. Madem sen varsın, her şey var.”''' Evet, mevcudatta sebeb-i muhabbet olan hüsün ve ihsan ve kemal, umumiyetle Bâki-i Hakiki’nin hüsün ve ihsan ve kemalâtının işaratı ve çok perdelerden geçmiş zayıf gölgeleridir; belki cilve-i esma-i hüsnanın gölgelerinin gölgeleridir.
Segala sesuatu yang terlihat indah, baik, dan sempurna—sehingga dicintai oleh manusiatidak lain merupakan petunjuk akan keindahan, kebaikan, dan kesempurnaan Dzat Yang Mahakekal. Ia tidak lain adalah bayangan suram dari keindahan, kebaikan, dan kesempurnaan tersebut yang tembus dari balik tirai yang tebal. Bah- kan, ia adalah bayangan dari bayangan manifestasi nama-nama Allah yang mulia.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">