78.067
düzenleme
("bagian ini juga memberikan pengertian bahwa meskipun para sahabat telah menerima perjanjian Hudaibiyah karena kondisi mereka yang ketika itu berjumlah sedikit dan lemah, namun tidak lama kemudian dengan cepat mereka bisa memperoleh kekuatan dan kemuliaan. Umat manusia yang ditumbuhkan oleh “Tangan kekuasaan Ilahi” dalam sebuah ladang bumi, bulirnya sangat pendek dan lemah. Akibat kelalaian, mereka binasa di hadapan bulir yang tinggi, besar, kuat, ber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Dalam informasi gaib itu, terselip sebuah isyarat yang samar. Yaitu: Ketika Allah memuji para sahabat karena mereka memiliki perangai yang mulia, hal itu membuat mereka layak untuk memperoleh janji Allah berupa pahala yang besar dan ganjaran yang mulia. Namun adanya kata maghfirah (ampunan) menunjukkan bahwa mereka juga akan jatuh pada berbagai kesalahan dengan fitnah yang terjadi di antara sahabat. Di sini, kata maghfirah menunjukkan pada adanya kelalai..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
97. satır: | 97. satır: | ||
Dalam informasi gaib itu, terselip sebuah isyarat yang samar. Yaitu: Ketika Allah memuji para sahabat karena mereka memiliki perangai yang mulia, hal itu membuat mereka layak untuk memperoleh janji Allah berupa pahala yang besar dan ganjaran yang mulia. Namun adanya kata maghfirah (ampunan) menunjukkan bahwa mereka juga akan jatuh pada berbagai kesalahan dengan fitnah yang terjadi di antara sahabat. Di sini, kata maghfirah menunjukkan pada adanya kelalaian dalam suatu hal sehingga dalam kondisi tersebut permintaan yang paling agung dan pemberian yang paling mulia adalah maghfirah. Sebab, ganjaran yang terbesar adalah maaf Allah dan selamat dari hukuman-Nya. | Dalam informasi gaib itu, terselip sebuah isyarat yang samar. Yaitu: Ketika Allah memuji para sahabat karena mereka memiliki perangai yang mulia, hal itu membuat mereka layak untuk memperoleh janji Allah berupa pahala yang besar dan ganjaran yang mulia. Namun adanya kata maghfirah (ampunan) menunjukkan bahwa mereka juga akan jatuh pada berbagai kesalahan dengan fitnah yang terjadi di antara sahabat. Di sini, kata maghfirah menunjukkan pada adanya kelalaian dalam suatu hal sehingga dalam kondisi tersebut permintaan yang paling agung dan pemberian yang paling mulia adalah maghfirah. Sebab, ganjaran yang terbesar adalah maaf Allah dan selamat dari hukuman-Nya. | ||
Lalu, sebagaimana kata maghfirah mengarah pada pengertiannya yang halus tersebut, ia juga memiliki korelasi dengan permulaan surat al-Fath: | |||
“Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.” (QS. al-Fath [48]: 2). Ampunan yang dimaksudkan di sini bukanlah ampunan terhadap dosa dalam pengertian sebenarnya. Sebab, Nabi mempunyai sifat ishmah (terpelihara dari kesalahan) sehingga tidak pernah ada dosa baginya. Namun, yang dimaksud ampunan di sini adalah ampunan yang sesuai dengan kedudukan kenabian. Kabar gembira bagi para sahabat bahwa mereka akan mendapat ampunan Allah seperti yang terdapat di penghujung surat tersebut mengandung isyarat halus lain selain isyarat di atas. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme