İçeriğe atla

On Altıncı Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Dinding yang dibangun oleh Dzulqarnain merupakan dinding paling terkenal di dunia. Panjang dinding yang disebut Tembok Cina sejarak perjalanan beberapa hari. Dinding tersebut dibangun untuk menahan serangan bangsa-bangsa jahat yang oleh al-Qur’an diberi nama Ya’juj dan Ma’juj. Sementara sejarah menyebut mereka dengan bangsa Mongolia dan Manchuria yang selalu merusak peradaban umat manusia. Mereka muncul dari balik Pegunungan Himalaya. Lalu mereka m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Atau juga alasannya karena al-Qur’an ketika menyebutkan sebuah peristiwa parsial, ia menyebutkannya sebagai bagian dari berbagai peristiwa yang bersifat umum. Iskandar Agung yang merupakan Dzulqarnain, sebagaimana lewat petunjuk kenabian telah membuat tembok Cina yang terkenal sebagai pembatas antara kaum penganiaya dan kaum yang teraniaya sekaligus untuk membendung invasi mereka, maka para pemimpin besar lainnya seperti Iskandar ar-Rumi dan raja-raja..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Dinding yang dibangun oleh Dzulqarnain merupakan dinding paling terkenal di dunia. Panjang dinding yang disebut Tembok Cina sejarak perjalanan beberapa hari. Dinding tersebut dibangun untuk menahan serangan bangsa-bangsa jahat yang oleh al-Qur’an diberi nama Ya’juj dan Ma’juj. Sementara sejarah menyebut mereka dengan bangsa Mongolia dan Manchuria yang selalu merusak peradaban umat manusia. Mereka muncul dari balik Pegunungan Himalaya. Lalu mereka m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
121. satır: 121. satır:
Atau juga alasannya karena al-Qur’an ketika menyebutkan sebuah peristiwa parsial, ia menyebutkannya sebagai bagian dari berbagai peristiwa yang bersifat umum. Iskandar Agung yang merupakan Dzulqarnain, sebagaimana lewat petunjuk kenabian telah membuat tembok Cina yang terkenal sebagai pembatas antara kaum penganiaya dan kaum yang teraniaya sekaligus untuk membendung invasi mereka, maka para pemimpin besar lainnya seperti Iskandar ar-Rumi dan raja-raja kuat lainnya telah mengikuti langkah Dzulqarnain dari sisi fisik dan materi. Sementara beberapa nabi dan wali yang merupakan pemimpin spiritual bagi umat manusia mengikuti jejak beliau dari sisi spiritual dan pe- ngajaran. Mereka mendirikan berbagai dinding pembatas di antara pegunungan sebagai salah satu sarana penting untuk menyelamatkan orang-orang yang teraniaya dari kejahatan manusia zalim. Mereka juga membangun benteng-benteng di puncak pegunungan. Lalu benteng tersebut mereka perkuat dengan kekuatan mereka atau dengan berbagai instruksi, pengarahan, dan perencanaan. Bahkan mereka juga membangun pagar-pagar di sekitar kota, benteng, dan di tengah-tengah kota. Hingga pada akhirnya mereka juga memakai fasilitas lain berupa artileri berat dan sejenis mobil lapis baja.
Atau juga alasannya karena al-Qur’an ketika menyebutkan sebuah peristiwa parsial, ia menyebutkannya sebagai bagian dari berbagai peristiwa yang bersifat umum. Iskandar Agung yang merupakan Dzulqarnain, sebagaimana lewat petunjuk kenabian telah membuat tembok Cina yang terkenal sebagai pembatas antara kaum penganiaya dan kaum yang teraniaya sekaligus untuk membendung invasi mereka, maka para pemimpin besar lainnya seperti Iskandar ar-Rumi dan raja-raja kuat lainnya telah mengikuti langkah Dzulqarnain dari sisi fisik dan materi. Sementara beberapa nabi dan wali yang merupakan pemimpin spiritual bagi umat manusia mengikuti jejak beliau dari sisi spiritual dan pe- ngajaran. Mereka mendirikan berbagai dinding pembatas di antara pegunungan sebagai salah satu sarana penting untuk menyelamatkan orang-orang yang teraniaya dari kejahatan manusia zalim. Mereka juga membangun benteng-benteng di puncak pegunungan. Lalu benteng tersebut mereka perkuat dengan kekuatan mereka atau dengan berbagai instruksi, pengarahan, dan perencanaan. Bahkan mereka juga membangun pagar-pagar di sekitar kota, benteng, dan di tengah-tengah kota. Hingga pada akhirnya mereka juga memakai fasilitas lain berupa artileri berat dan sejenis mobil lapis baja.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dinding yang dibangun oleh Dzulqarnain merupakan dinding paling terkenal di dunia. Panjang dinding yang disebut Tembok Cina sejarak perjalanan beberapa hari. Dinding tersebut dibangun untuk menahan serangan bangsa-bangsa jahat yang oleh al-Qur’an diberi nama Ya’juj dan Ma’juj. Sementara sejarah menyebut mereka dengan bangsa Mongolia dan Manchuria yang selalu merusak peradaban umat manusia. Mereka muncul dari balik Pegunungan Himalaya. Lalu mereka membinasakan rakyat jelata serta merusak berbagai negeri, baik yang ada di Barat maupun di Timur. Maka, keberadaan dinding yang dibangun di antara dua rangkaian Pegunungan Himalaya menjadi penahan serangan kaum yang buas itu sekaligus menjadi penghalang dari serangan yang seringkali mereka lakukan terhadap bangsa yang teraniaya di China dan India. Sebagaimana Dzulqar- nain membangun dinding tersebut, banyak pula dinding-dinding lainnya yang dibangun atas keinginan para penguasa Iran Kuno di pegunungan Kaukasus di celah sempit untuk berlindung dari perampasan, pendudukan, dan invasi Bangsa Tatar. Dan masih banyak sekali dinding-dinding pembatas semacam itu.Karena al-Qur’an berbicara kepada seluruh umat manusia, maka ia secara tegas menyebutkan satu peristiwa yang dengan itu ia mengingatkan berbagai peristiwa serupa Iainnya.
Hattâ rûy-i zeminin en meşhur seddi ve kaç günlük uzak bir mesafe tutan Sedd-i Çinî, Kur’an lisanıyla Ye’cüc ve Me’cüc’ün ve tabir-i diğerle tarih lisanında Mançur ve Moğol denilen ve âlem-i beşeriyeti kaç defa zîr ü zeber eden ve Himalaya Dağlarının arkasından çıkan ve şarktan garba kadar harap eden akvam-ı vahşiye ve garetkâr milletlerin Hint ve Çin’deki akvam-ı mazlumeye tecavüzlerini durdurmak için o Himalaya silsilelerine yakın iki dağ ortasında uzun bir set yaptığı ve o akvam-ı vahşiyenin kesretle hücumlarına çok zaman mani olduğu gibi Kafkas Dağlarında Derbent cihetinde yine çapulcu garetgir akvam-ı Tatariyenin hücumunu durdurmak için Zülkarneyn-misal eski İran padişahlarının himmetiyle setler yapılmıştır. Bu neviden çok setler var. Kur’an-ı Hakîm umum nev-i beşer ile konuştuğu için zâhiren bir hâdise-i cüz’iyeyi zikredip, umum o hâdiseye benzer hâdisatı ihtar ederek konuşuyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">